Rabu, 06 Juni 2012

SOAL PRA FINAL AKUNTANSI PEMERIKSAAN


BANK SOAL PEMERIKSAAN AKUNTANSI  1


I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat  !

1.            Berikut adalah kriteria yang digunakan oleh Akuntan Publik dalam melakukan Pemeriksaan Akuntansi :
A.           Standar Akuntansi Keuangan
B.           Standar Profesional Akuntan Publik
C.           Peraturan-peraturan yang ditetapkan Pemerintah
D.           Anggaran atau ukuran prestasi yang ditetapkan perusahaan

Jawaban :  A
Bobot : 1

2.            Dibawah ini adalah tipe akuntan , kecuali :
A.           Pemeriksaan Pemerintah
B.           Pemeriksaan Akuntan Publik
C.           Pemeriksaan Intern
D.           Pemeriksaan Junior

Jawaban : D
Bobot : 1

3.            Obyek pemeriksaan akuntan publik dalam penugasan untuk tujuan umum adalah :
A.           Struktur pengendalian Intern yang berlaku dalam perusahaan klien
B.           Catatan akuntansi klien
C.           Laporan keuangan klien
D.           Neraca yang dihasilkan oleh catatan akuntansi klien

Jawaban : C
Bobot : 2

4.            Standar Umum yang pertama berisi :

A.           Standar yang mengatur persyaratan pendidikan Akuntan
B.           Pedoman bagi akuntan dalam melaksanakan pemeriksaannya
C.           Standar yang mengatur Independensi Akuntan
D.           Standar yang mengatur penyusunan laporan Akuntan

Jawaban : A
Bobot : 1

5.            Berikut ini adalah berbagai tipe pendapat akuntan :
A.           Pendapat Wajar (Unqualified Opinion)
B.           Pendapat Tidak Wajar
C.           Pendapat Wajar dengan Syarat
D.           Jawaban a, b dan c betul

Jawaban : D
Bobot : 1

6.            Dasar pemikiran yang melandasi penyusunan kode etik bagi setiap profesi adalah :
A.           Untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah
B.           Menuruti prinsip akuntansi yang lazim (Standar Akuntansi Keuangan)
C.           Menuruti Standar Profesional Akuntan Publik
D.           Kebutuhan akan kepercayaan masyarakat atas mutu jasa profesi

Jawaban : D

Bobot : 2

7.            Kode etik yang dikeluarkan oleh IAI berlaku bagi :
A.           Akuntan publik saja
B.           Akuntan yang menjadi anggota IAI
C.           Akuntan publik, akuntan pemerintah, dan akuntan intern
D.           Akuntan publik dan akuntan intern

Jawaban : B
Bobot : 1

8.            Seorang akuntan publik mengumumkan pembukaan kantor akuntannya dengan memasang iklan sederhana di surat kabar lokal. Ditinjau dari kode etik akuntan indonesia, tindakan akuntan publik ini
A.           Melanggar kode etik akuntan indonesia pasal 23
B.           Melanggar kode etik akuntan indonesia pasal 24
C.           Melanggar kode etik akuntan indonesia pasal 25
D.           Tidak melanggar kode etik akuntan Indonesia

Jawaban : A
Bobot : 3

9.            Dalam memperoleh klien, seorang akuntan publik memberikan imbalan jasa kepada siapa saja yang membawa klien baru ke kantornya sebesar      10 % dari jumlah fee yang diperoleh kantor akuntan publik tersebut. Tindakan kantor akuntan publik ini :
A.           Melanggar kode etik akuntan indonesia pasal 23
B.           Melanggar kode etik akuntan indonesia pasal 24
C.           Melanggar kode etik akuntan indonesia pasal 25
D.           Tidak melanggar kode etik akuntan indonesia

Jawaban : B
Bobot : 3

10.         Standar Pelaksanaan Pemeriksaan yang mewajibkan akuntan untuk memperoleh pemahaman terhadap Struktur Pengendalian Intern adalah :
A.           Standar Pelaksanaan Pemeriksaan yang pertama
B.           Standar Pelaksanaan Pemeriksaan yang ketiga
C.           Standar Pelaksanaan Pemeriksaan yang kedua
D.           Standar Pelaksanaan Pemeriksaan yang keempat

Jawaban : C
Bobot : 2

11.         Kantor Akuntan Publik Zaki & Rekan melakukan pemeriksaan pada PT “ABC”.Saham PT “ABC” 30% (mayoritas) adalah milik Hendi. Apabila Kantor Akuntan Publik Hendi & Rekan tetap melakukan penugasan pemeriksaan untuk PT “ABC” maka Kantor Akuntan Publik Zaki & Rekan melanggar :
A.           Kode Etik Akuntan pasal 13
B.           Standar Auditing pada Standar Umum yang ke dua
C.           Kode Etik Akuntan pasal 12
D.           Jawaban a dan b benar

Jawaban : D
Bobot : 3

12.         Bukti dokumenter yang paling dapat dipercaya adalah :
A.           pengamatan fisik persediaan oleh auditor
B.           perhitungan yang dilakukan oleh auditor
C.           konfirmasi yang diperoleh dari pihak luar
D.           dokumen intern klien

Jawaban : C
Bobot : 2

13.         Tidak termasuk bukti pemeriksaan adalah :
A.           Internal control
B.           Hasil wawancara
C.           Buku besar dan jurnal
D.           Laporan keuangan

Jawaban : D
Bobot : 3

14.         Kode Etik akuntan yang mengatur kecakapan profesional adalah :
A.           Kode Etik Akuntan pasal 15, 16, 17 dan 18
B.           Kode Etik Akuntan pasal 15, 16, 17  saja
C.           Kode Etik Akuntan pasal 12, 13, 14 dan  15
D.           Kode Etik Akuntan pasal 12, 13, 14  saja

Jawaban : A
Bobot : 2

15.         Standar Pelaksanaan Pemeriksaan yang mewajibkan akuntan untuk memperoleh bukti pemeriksaan yang kompeten dan cuku p adalah :
A.           Standar Pelaksanaan Pemeriksaan yang pertama
B.           Standar Pelaksanaan Pemeriksaan yang ketiga
C.           Standar Pelaksanaan Pemeriksaan yang kedua
D.           Standar Pelaksanaan Pemeriksaan yang keempat

Jawaban : B
Bobot : 2

16.         Kode Etik akuntan merupakan prinsip moral yang mengatur :
A.           Hubungan antara akuntan dengan klien
B.           Hubungan antara akuntan dengan rekan seprofesi/akuntan
C.           Hubungan antara akuntan dengan masyarakat umumnya
D.           Jawaban a, b dan c benar

Jawaban : D
Bobot : 3

17.         Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan bukti pemeriksaan, kecuali :
A.           Tipe bukti
B.           sumber bukti
C.           cara untuk memperoleh bukti
D.           Pengendalian intern

Jawaban : C
Bobot : 2

18.         Faktur pembelian termasuk golongan bukti dokumenter yang :
A.           Dibuat oleh pihak luar yang bebas dan dikirimkan langsung kepada akuntan publik
B.           Dibuat oleh pihak luar yang bebas dan disimpan dalam arsip klien
C.           Dibuat oleh kantor akuntan publik
D.           Dibuat dan disimpan oleh klien   

Jawaban : B
Bobot : 3

19.         Dalam melaksanakan prosedur pemeriksaan “pengusutan (tracing)” akuntan akan :
A.           Melakukan penghitungan kembali terhadap perhitungan yang dilakukan oleh klien
B.           Mengumpulkan bukti fisik
C.           Melakukan analytical review
D.           Mengumpulkan bukti dokumenter.

Jawaban : D
Bobot : 3

20.         Pemeriksaan yang independen paling tepat diartikan sebagai :
A.           Suatu disiplin ilmu yang menilai hasil dari penyelenggarakan akuntansi dan lain-lain pelaksanaan kerja fungsional serta pengolahan data
B.           Suatu cabang dari ilmu akuntansi
C.           Suatu peraturan yang mencegah dikeluarkannya informasi keuangan yang tidak benar
D.           Kegiatan profesional yang mengukur dan menyampaikan data keuangan dan usaha
Jawaban : D
Bobot : 3

21.         Berikut ini adalah tujuan akuntan melakukan pengujian terhadap catatan akuntansi, kecuali :
A.           Mengumpulkan bukti bahwa transaksi telah dianalisa dan dicatat
B.           Mengumpulkan bukti tentang ketelitian perhitungan dalam catatan
C.           Menilai sistem pengendalian intern
D.           Bukti bahwa peringkasan rekening dan pembuatan laporan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi

Jawaban : C
Bobot : 3

22.         Kompetensi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut , kecuali :
A.           Relevansi
B.           Sumber bukti
C.           Jumlah bukti
D.           Ketepatan Waktu

Jawaban : C
Bobot :  1

23.         Bukti pemeriksaan dipandang cukup apabila :
A.           Kompeten
B.           Relevan, Obyektif dan bebas dari bias
C.           Dipilih melalui random sample
D.           Telah memenuhi untuk dijadikan sebagai dasar dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksa

Jawaban : D
Bobot : 2

24.         Tugas utama seorang auditor independen dalam pemeriksaan akuntan adalah :
A.           Membantu perusahaan menyusun laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
B.           Menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan klien atas dasar prinsip akuntansi yang berlaku
C.           Melakukan pemeriksaan secara sistematis atas aktivitas operasional perusahaan
D.           Memeriksa laporan keuangan untuk menemukan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh manajemen klien

Jawaban : B
Bobot : 2

25.         Bila akuntan memberikan pendapat wajar tanpa syarat, pembaca laporan keuangan mengasumsikan :
A.           Akuntan tidak menemukan ketidakberesan
B.           Perusahaan baik dalam masalah keuangan
C.           Laporan Keuangan betul
D.           Struktur Pengendalian Intern baik

Jawaban : A
Bobot : 3

26.         Tanggung jawab utama terhadap kecukupan pernyataan dalam laporan keuangan dan catatan yang berkaitan dengan laporan keuangan tersebut adalah pada :
A.           Manajemen perusahaan
B.           Akuntan Publik
C.           Pemeriksa lapangan
D.           Bursa saham

Jawaban : A
Bobot :  1

27.         Laporan pemeriksaan akuntan diberi tanggal sesuai dengan :
A.           Tanggal tutup buku klien
B.           Tanggal laporan dibuat dan dikirim
C.           Tanggal diterimanya penugasan dari klien
D.           Tanggal pelaksanaan pemeriksaan lapangan selesai

Jawaban : D
Bobot : 2

28.         Arti kata wajar (fairly present) dalam alinea pendapat laporan bentuk pendek yang berisi pendapat wajar tanpa syarat adalah :
A.           Bebas dari keragu-raguan dan ketidakjujuran serta lengkap informasinya
B.           Bebas dari keragu-raguan dan ketidakjujuran.
C.           Lengkap informasinya
D.           Angka angka yang disajikan oleh manajemen dalam laporan keuangan adalah benar.

Jawaban :
Bobot :

29.         Berikut ini adalah keadaan-keadaan yang menyebabkan akuntan publik tidak dapat memberikan pendapat wajar tanpa tanpa syarat, kecuali :
A.           Prinsip akuntansi yang lazim diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya
B.           Akuntan publik tidak bebas dalam hubungannya dnegan kliennya
C.           Terdapat ketidakpastian yang luar biasa sifatnya, yang mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan yang diperiksanya.
D.           Akuntan publik tidak dapat melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan

Jawaban :
Bobot :

30.         Jika setelah melaksanakan pemeriksaan seoran akuntan mengetahui bahwa laporan keuangan kliennya tidak wajar, maka ia akan memberika :
A.           No Opinion
B.           Disclaimer of Opinion
C.           Adverse Opinion
D.           Qualified Opinion

Jawaban :
Bobot :

31.         Dalam arti luas, pemeriksaan akuntan (auditing) :
A.           Menjadikan laporan keuangan sebagai obyek pemeriksaannya.
B.           Dilakukan oleh akuntan publik
C.           Merupakan pemeriksaan secara obyektif terhadap kegiatan dan kejadian ekonomi.
D.           Dilakukan oleh akuntan intern.

Jawaban :
Bobot :

32.         Yang dimaksud dengan independen menurut Standar Auditing adalah :
A.           Akuntan mempunyai tanggung jawab kepada pihak ketiga
B.           Akuntan harus selalu kritis dalam menjalankan pemeriksaan
C.           Akuntan boleh mempunyai kepentingan keuangan atas perusahaan klien sepanjang tidak material.
D.           Dalam hubungannya dengan klien, akuntan tidak boleh memihak.

Jawaban :
Bobot :

33.         Pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik adalah sangat penting bagi pembaca laporan keuangan, karena pemeriksaan akuntan tersebut :
A.           Menentukan kepemimpinan manajemen perusahaan yang diperiksa di masa mendatang.
B.           Mengukur dan mengkomunikasikan data keuangan perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan.
C.           Melaporkan ketelitian semua informasi dalam laporan keuangan.
D.           Menjamin kebenaran laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen.

Jawaban :
Bobot :

34.         Dibawah ini adalah termasuk tipe bukti pemeriksaan , kecuali :
A.           Bukti fisik
B.           Dokumenter
C.           Penelaahan analitik
D.           Bukti lisan

Jawaban :
Bobot :

35.         Dibawah ini termasuk contoh akuntan yang tidak memiliki Independensi dalam penampilan yaitu :
A.           Seorang  akuntan yang tidak menguasai pengetahuan komputer akuntansi melakukan pemeriksaan pada perusahaan yang sistem akuntansinya menggunakan komputer.
B.           Seorang akuntan yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan pada perusahaan yang dipimpin ayahnya .
C.           Seorang akuntan yang tidak mempunyai sifat jujur dalam dirinya.
D.           Jawaban b dan c benar.

Jawaban :
Bobot :

36.         Dibawah ini termasuk contoh akuntan yang tidak memiliki Independensi dalam kenyataan yaitu :
A.           Seorang akuntan yang tidak mempunyai sifat jujur dalam dirinya.
B.           Seorang  akuntan yang tidak menguasai pengetahuan komputer akuntansi melakukan pemeriksaan pada perusahaan yang sistem akuntansinya menggunakan komputer.
C.           Seorang akuntan yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan pada perusahaan yang dipimpin ayahnya .
D.           Jawaban a dan c benar.

Jawaban :
Bobot :

37.         Alasan utama bagi auditor untuk mengumpulkan bahan bukti audit adalah untuk :
A.           Mendeteksi usaha penipuan
B.           Mengevaluasi manajemen
C.           Menetapkan resiko pengendalian
D.           Membuat pendapat mengenai laporan keuangan.

Jawaban :
Bobot :

38.         Penelaahan secara cepat terhadap dokumen-dokumen , catatan-catatan dan daftar-daftar dengan tujuan untuk menemukan kemungkinan adanya hal-hal yang luar biasa disebut :
A.           Vouching
B.           Analisis
C.           Testing
D.           Scaning

Jawaban :
Bobot :

39.   Dibawah ini adalah bagian-bagian yang terdapat dalam laporan audit , kecuali :
A.     Pernyataan pendapat auditor
B.     Paragraf pendahuluan
C.     Tanggal saat dimulainya audit
D.     Alamat yang memberi penugasan

Jawaban :
Bobot :

40.   Dalam Standar Auditing pada Standar Umum, mengandung persyaratan bahwa :
A.     Pelaksanaan Kerja Lapangan harus direncanakan dan diawasi dengan baik.
B.     Lampiran penjelasan pada laporan keuangan harus cukup lengkap.
C.     Laporan Auditor menyatakan apakah Laporan keuangan yang bersangkutan sesuai dangan prinsip akuntansi yang berlaku.
D.     Auditor harus melaksanakan tugasnya dengan penuh kesungguhan dan kecermatan, dan harus menggunakan kemahiran profesional.

Jawaban :
Bobot :

41.   Dari Pernyataan dibawah ini mana yang paling tepat menggambarkan apa yang dimaksud Standar Pemeriksaan akuntan ?:
A.     Pekerjaan yang akan dilakukan oleh auditor
B.     Ukuran mutu pekerjaan auditor
C.     Prosedur yang akan digunakan untuk menyimpulkan bukti-bukti pendukung laporan keuangan.
D.     Tujuan audit secara umum telah ditentukan pada waktu pemrograman audit.

Jawaban :
Bobot :

42.   Dalam hubungannya dengan pendapat auditor, apabila laporan keuangan disajikan tidak secara konsisten, maka auditor dapat memberikan pendapat :
A.     Wajar tanpa syarat
B.     Tidak wajar
C.     Wajar dengan syarat
Tidak memberikan pendapat

Jawaban :
Bobot :

43.   Berikut ini adalah bagian dari Laporan audit, kecuali :
A.     Judul Audit
B.     Paragraf Pendahuluan
C.     Paragraf Pendapat
D.     Nama Auditor

Jawaban :
Bobot :

44.   Dalam paragraf ruang lingkup, auditor menyatakan bahwa :
A.     Periode-periode laporan keuangan yang diperiksa
B.     Pernyataan tentang laporan-laporan yang diperiksa
C.     Pernyataan faktual tentang apa yang dilakukan oleh auditor
D.     Pernyataan tentang pendapat auditor

Jawaban :
Bobot :

45.   Berikut ini pernyataan yang benar mengenai independesi dalam kenyataan, kecuali :
A.     Kejujuran dalam diri akuntan publik.
B.     Kejujuran dalam melakukan pemeriksaan
C.     Penilaian orang lain terhadap akuntan publik
D.     Keahlian akuntan publik

Jawaban :
Bobot :

46.   Apabila seorang akuntan publik memeriksa perusahaan milik saudaranya, maka akuntan publik dapat  memenuhi semua aspek independensi, kecuali :
A.     Independensi in fact
B.     independensi dalam kenyataan
C.     independensi menurut keahlian
D.     independence in apperance

Jawaban :
Bobot :

47.   Berikut ini adalah pasal-pasal yang memuat kecakapan profesional, kecuali ;
A.     Pasal 14
B.     Pasal 15
C.     Pasal 16
D.     Pasal 17

Jawaban :
Bobot :

48.   Kode etik yang mengatur tanggung jawab auditor terhadap rekan seprofesi. Bab tersebut termuat dalam :
A.     Pasal 20 dan 21
B.     Pasal 21 dan 22
C.     Pasal 22 dan 23
D.     Pasal 23 dan 24

Jawaban :
Bobot :

49.   Pasal 19 dari kode etik akuntan indonesia mengatur mengenai:
A.     Independensi Auditor
B.     Kerahasiaan informasi
C.     Kecakapan profesional
D.     Pengaturan Honorarium

Jawaban :
Bobot :

50.   Berikut ini pernyataan yang benar mangenai konsep “Prudent Man” adalah, kecuali ;
A.     Auditor bertanggung jawab pada pihak ketiga
B.     Auditor bertanggung jawab pada klien
C.     Auditor bertanggung jawab pada laporan keuangan
D.     Auditor bertanggung jawab pada pemeriksaan laporan keuangan

Jawaban :
Bobot :

51.   Yang menjadi tanggal dari pendapat akuntan publik atas laporan keuangan kliennya harus tanggal dari :
A.     Penutupan pembukuan klien
B.     Penerimaan surat penunjukkan dari klien
C.     Penyelesaian semua prosedur auditing yang penting
D.     Penyerahan laporan kepada klien

Jawaban :
Bobot :

52.   Berikut ini pernyataan yang sesuai dengan Kode Etik Akuntan Indonesia, kecuali :
A.     Akuntan publik tidak boleh mengiklankan atau membiarkan orang lain mengiklankan nama atau jasa yang dijualnya.
B.     Akuntan publik menerima jasa atas pekerjaannya
C.     Akuntan publik diperbolehkan menawarkan jasanya secara tertulis pada kliennya.
D.     Akuntan publik tidak diperbolehkan menerima pekerjaan apabila tidak mampu.

53.   Laporan Keuangan tidak dapat diberikan pendapat wajar tanpa syarat, bila :
A.     Luas pemeriksaan dibatasi oleh klien
B.     Akuntan publik tidak dapat memperoleh informasi penting karena kondisi diluar kekuasaan klien.
C.     Prinsip akuntansi yang lazim tidak digunakan dalam menyusun laporan keuangan
D.     Akuntan mempunyai hubungan yang bebas dengan klien




54.   Organisasi yang  menyusun masalah mengenai etika  akuntan di Indonesia adalah Ikatan akuntan Indonesia, yang pertama kali ditetapkan pada :
A.     Tahun 1973
B.     Tahun 1975
C.     Tahun 1983
D.     Tahun 1986

55.  Tujuan pemeriksaan Laporan Keuangan oleh Akuntan Publik adalah untuk :
A.     Menilai kewajaran laporan kekuangan yang dibuat oleh manajemen.
B.     Menilai ketaatan penerapan kebijakan yang terdapat dalam perusahaan.
C.    Menilai efisiensi dari kegiatan operasional perusahaan dalam satu periode.
D.    Menilai Struktur pengendalian Intern perusahaan.

56.  Pemeriksaan dengan tujuan untuk menilai efisiensi dari kegiatan operasional perusahaan dilakukan oleh :
A.     Akuntan Publik
B.     Akuntan Ekstern
C.    Akuntan Intern
D.    Akuntan Pemerintah

57.  Dalam melaksanakan pemeriksaan Akuntan diharuskan mematuhi Standar Auditing yaitu yang dibuat oleh :
A.     Departemen Keuangan
B.     Ikatan Akuntan Indonesia
C.    Ikatan Kantor Akuntan Publik
D.    Dewan Kehormatan

58.  Dalam Standar auditing yang mengatur mengenai keharusan akuntan menilai terlebih dahulu terhadap struktur pengendalian intern klien dalam pemeriksaan adalah :
A.     Standar Umum yang pertama
B.     Standar Umum yang kedua
C.    Standar pelaksanaan pemeriksaan yang pertama
D.    Standar pelaksanaan pemeriksaan yang kedua

59.  Standar auditing yang mengatur mengenai seorang Akuntan harus memiliki sikap mental independen  adalah pada :
A.     Standar Umum yang pertama
B.     Standar Umum yang kedua
C.    Standar pelaksanaan pemeriksaan yang pertama
D.    Standar pelaksanaan pemeriksaan yang kedua                                  






II.Untuk soal No. 50 s/d 100 Pilihlah :
A.  Jika jawaban 1, 2, dan 3 betul.
B.  Jika jawaban 1 dan 3 betul.
C.  Jika jawaban 2 dan 4 betul.
D.   Jika jawaban 1, 2, 3 dan 4 betul. (Jika jawaban 4 betul)


101. Ditinjau dari jenis pemeriksaan, maka audit dapat dibedakan menjadi :
1.  General Audit ( Pemeriksaan Umum)
2.  Operational Audit (Manajemen audit)
3.  Special Audit ( Pemeriksaan Khusus)
4.  Compliance Audit ( pemeriksaan ketaatan)

102. Dibawah ini termasuk Standar Perkerjaan Lapangan :
1.  Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yan memiliki keahli-an dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor.
2.  Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
3.  Dalam Pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
4.  Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.

103. Proses pemeriksaan laporan keuangan diantaranya adalah :
1.  Memperoleh dan mengevaluasi bukti
2.  Menentukan kesesuaian laporan keuangan dengan Prinsip yang lazim (Standar Akuntansi Keuangan)
3.  Membuat laporan pemerikasaan
4.  Memempelajari dan mengevaluasi SPI

104. Pengujian subtantive atas transaksi dan saldo, dirancang untuk membuktikan :
 1.  Tidak adanya penggelapan
       2. Validitas perlakuan
3.  Internal Control yang cukup
4.  Keabsahan perlakuan akuntansi.

105. Kompetensi bukti dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
1.  Relevansi
2.  Sumber bukti
3.  Waktu
4.  Jumlah bukti

106. Dalam pemeriksaan auditor dapat memperoleh bukti fisik dengan melakukan prosedur pemeriksaan :
1.  Inspeksi
2.  Penghitungan0
3.  Observasi
4.  Pengusutan

107. Berikut ini adalah tujuan auditor melakukan pengujian terhadap catatan  akuntansi :
1.  Mengumpulkan bukti bahwa peringkasan rekening dan pembuatan laporan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi.
2.  Mengumpulkan bukti tentang ketelitian perhitungan dalam catatan
3.  Mengumpulkan bukti tentang kepemilikan dari rekening yang dicatat
4.  Mengumpulkan bukti tentang keandalan struktur pengendalian intern.

108. Keadaan-keadaan yang menyebabkan independensi seorang auditor dipandang tidak ada atau berkurang adalah :
1.  Memiliki hutang kepada perusahaan yang diperiksanya
2.  Sebagai underwriter perusahaan yang diperiksanya
3.  Tidak memiliki kompetensi terhadap obyek yang diperiksanya
4.  Mempunyai hubungan keluarga dengan pemilik perusahaan

109. Dalam melakukan Pemeriksaan, pedoman utama yang harus selalu digunakan oleh akuntan publik adalah :
1.  Standar Profesional Akuntan Publik
2.  Standar Akuntansi Keuangan
3.  Kode Etik Akuntan
4.  Peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah

110. Keterbatasan pemeriksaan oleh auditor terhadap laporan keuangan klien yang telah diperiksa yaitu :
1.  Adanya batasan yang bersifat ekonomis
2.  Mampu mencegah tindakan kolusi
3.  Batasan dari kerangka kerja akuntansi
4.  Tidak ada keterbatasan yang bersifat ekonomis

111. Kantor Akuntan Publik Alwansyah  & Rekan melakukan pemeriksaan pada PT”TIMIS” . Saham PT “TIMIS”  30 % (mayoritas) adalah milik Alwansyah. Apakah Kantor Akuntan Publik Alwansyah dianggap melanggar apabila melakukan pemeriksaan terhadap PT “TIMIS” ?
1.  Melanggar Kode Etik Akuntan pasal 12
2.  Melanggar Kode Etik Akuntan pasal 13
3.  Melanggar Standar Umum yang pertama
4.  Melanggar Standar Umum yang kedua

112. Dibawah ini termasuk bukti pemeriksaan :
1.  Pengendalian Intern
2.  Faktur Penjualan
3.  Konfirmasi
4.  Faktur pembelian

113. Pernyataan dibawah ini yang tidak benar adalah :
1.  Prosedur pemeriksaan inspeksi menghasilkan bukti phisik
2.  Prosedur pemeriksaan pengusutan menghasilkan bukti konfirmasi
3.  Prosedur pemeriksaan observasi menghasilkan bukti phisik
4.  Prosedur pemeriksaan wawancara menghasilkan bukti dokumenter

114. Dibawah ini termasuk kelompok bukti pendukung pemeriksaan :
1.  Cek
2.  Catatan rapat
3.  Konfirmasi
4.  Pernyataan manajemen

115. Pengujian subtantive atas transaksi dan saldo , dirancang untuk membuktikan :
1.  Tidak adanya penggelapan
2.  Validitas perlakuan akuntansi
3.  Internal Control yang cukup baik
4.  Keabsahan perlakuan akuntansi

116.






117.












118.






119.






120.

Seorang akuntan harus memiliki sikap mental independen , hal ini diatur dalam
1. Standar Umum yang ke satu
2. Kode Etik Akuntan pasal 19, 20
3. Standar Umum yang ke dua
4. Kode Etik Akuntan pasal 12, 13, 14

Faktor-faktor utama perlunya kewajiban hukum terhadap akuntan publik adalah karena alasan :
1. Meningkatnya kesadaran para pemakai laporan keuangan akan tanggung jawab akuntan publik.
2. Bertambahnya kesadaran pihak securities dan Exchange commision akan tanggung jawabnya dalam melindungi kepentingan investor.
3. Makin rumitnya auditing dan akuntansi yang disebabkan oleh adanya faktor-faktor seperti semakin besarnya perusahaan, adanya keragaman komputer dan keragaman dari operasi usaha.
4. Masyarakat semakin dapat menerima gugatan - gugatan oleh pihak-pihak yang dirugikan.

Bagian yang terdapat dalam laporan auditor Disclaimer of opinion report adalah :
1. Paragraf pendahuluan
2. Paragraf Ruang lingkup
3. Paragraf tambahan
4. Tanggal Laporan

Faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan bukti pemeriksaan adalah :
1. Sumber bukti
2. Struktur pengengalian intern
3. Tipe bukti
4. Cara untuk memperoleh bukti

Bukti dokumenter dibawah ini yang kompetensinya paling tinggi adalah
1. Jawaban konfirmasi Piutang dari debitur
2. Jawaban konfirmasi Bank
3. Faktur dari pemasok yang disimpan dalam arsip klien
4. Faktur penjualan


III. Untuk soal No. 50 s/d 100 Pilihlah :
A.  Jika jawaban 1, 2, dan 3 betul.
B.  Jika jawaban 1 dan 3 betul.
C.  Jika jawaban 2 dan 4 betul.

D.  Jika jawaban 1, 2, 3 dan 4 betul. (Jika jawaban 4 betul



IV. Untuk soal No. 151 s/d 200 Pilihlah :
A.  Jika pernyataan (a) benar dan pernyataan (b) benar dan keduanya mempunyai hubungan.
B.  Jika pernyataan (a) benar dan pernyataan (b) benar tetapi keduanya tidak mempunyai hubungan.
C.  Jika salah satu dari kedua pernyataan salah.
D.  Jika kedua pernyataan salah .


151.




152.




153.






154.








155.




156.


Jawaban konfirmasi bank adalah bukti dokumenter yang memiliki kompetensi rendah.
Sebab jawaban konfirmasi bank adalah bukti dokumenter yang berasal dari pihak luar dan diterima langsung oleh Akuntan.

Kantor Akuntan Publik yang memberikan kliennya kepada Kantor Akuntan Publik lain untuk memperoleh imbalan dianggap melanggar Kode Etik Akuntan.
Dalam Kode Etik Akuntan pasal 18 mengungkapkan bahwa tidak diperkenankan membayar imbalan untuk memperoleh pekerjaannya.

Pemeriksaan dokumen pendukung adalah pemeriksaan yang meliputi inspeksi terhadap dokumen-dokumen yang mendukung suatu transaksi atau data keuangan untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya.
Dalam pemeriksaan dokumen pendukung dapat menghasilkan tipe bukti Fisik.

Untuk melaksanakan pemeriksaan auditor harus mempunyai sikap profesioanal.
Perlunya sikap profesional di atur dalam standar auditing pada standar umum yang ke tiga dan Kode Etik Akuntan pasal 16.

Hasil penilaian struktur pengendalian intern sangat mempengaruhi
tehadapat keandalan bukti.
Baik tidak nya hasil penilaian struktur pengendalian intern dapat   menunjukkan kondisi yang terjadi dalam kegiatan perusahaan.






SUMBER : haryramadhon.files.wordpress.com






                         








Kamis, 24 Mei 2012

PERAMALAN PERMINTAAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI


PERAMALAN
  1. Pengertian
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Selain itu peramalan juga didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau bias juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen, seperti: ekonomi, pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya.
Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan permintaan, namun aktivitas manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan permintaan baik jangka pendek, menengah mauppun jangka panjang. Pada gilirannya, perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang meliputi:
a)      Identifikasi dan definisi masalah peramalan
b)      Aplikasi metode peramalan
c)      Pemilihan metode peramalan yang tepat untuk situasi tertentu
d)     Dukungan manajemen untuk menggunakan metode peramalan tertentu
Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan. Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut.
        A.        METODE PERAMALAN PERMINTAAN
Banyak jenis metode peramalan yang tersedia untuk manajemen. Namun yang lebih penting bagi para praktisi adalah bagaimana memahami karakteristik suatu metode peramalan agar cocok bagi situasi pengambilan keputusan tertentu. Secara umum metode peramalan dapat dibagi dalam dua ketegori utama, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif dapat dibagi ke dalam deret berkala atau kurun waktu (time series) dan metode kausal, sedangkan metode kualitatif dapat dibagi menjadi metode eksploratoris dan normative.
Metode kuantitatif sangat beragam dan setiap teknik memiliki sifat, ketepatan dan biaya tertentu yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode tertentu. Untuk menggunakan metode kuantitatif terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi, yaitu:
Ø  Tersedia informasi tentang masa lalu
Ø  Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk numeric
Ø  Diasumsikan bahwa beberapa pola masa lalu akan terus berlanjut

         B.        METODE RUNTUN WAKTU
Metode runtun waktu atau sering disebut metode deret waktu atau deret berkala menggambarkan berbagai gerakan yang terjadi pada sederetan data pada waktu tertentu. Langkah penting dalam memiliki metode runtunwaktu adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis siklus dan trend (makriadis & wheelright, 1983), yaitu:
1.      Pola horizontal, terjadi bilamana nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan.
2.      Pola musiman, terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh factor musiman.
3.      Pola siklus, terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti siklus bisnis.
4.      Pola trend, terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data.



        C.        METODE GERAKAN TREND
Anggapan yang mengatakan bahwa garis trend seharusnya merupakan garis linear tidak selalu demikian. Terdapat empat cara yang biasa digunakan untuk mengukur gerakan trend, yaitu:
v  Metode bebas (freehand method)
v  Metode setengah-setengah (semi average method)
v  Metode rata-rata bergerak (moving average method)
v  Metode kuadrat terkecil (least quares method)

        D.        METODE VARIASI MUSIM
Terdapat empat cara yang umumnya digunakan untuk mengukur variasi musim, yaitu:
v  Metode rata-rata sederhana
v  Metode perbandingan dengan trend
v  Metode relative berantara
v  Metode perbandingan dengan rata-rata bergerak


         E.        Pola dan Teknik Peramalan
1.      Teknik peramalan kualitatif  atau subyektif (qualitative forecast)
Teknik peramalan yang menggabungkan faktor seperti intuisi, emosi, pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambil keputusan untuk meramal. Terdapat empat teknik yang berbeda, yaitu :
ü  Keputusan Dari Pendapat Juri Eksekutif (Jury of Executive Opinion). Teknik peramalan yang meminta pendapat segolongan kecil manajer tingkat tinggi dan menghasilkan estimasi permintaan kelompok. Dalam metode ini, pendapat sekumpulan kecil manajer atau pakar tingkat tinggi, sering dikombinasikan dengan model statistik, dikumpulkan untuk mendapatkan prediksi kelompok.
ü  Metode Delphi (Delphi Method). Teknik peramalan yang menggunakan proses kelompok dimana para pakar melakukan peramalan. Ada 3 jenis peserta dalam metode ini : pengambil keputusan, karyawan, dan responden. Pengambil keputusan biasanya terdiri dari 5 hingga 10 orang pakar yang akan melakukan peramalan. Karyawan membantu pengambil keputusan dengan menyiapkan, menyebarkan, mengumpulkan, serta meringkas sejumlah kuesioner dan hasil survei. Responden adalah sekelompok orang, biasanya ditempatkan di tempat yang berbeda, dimana penilaian dilakukan. Kelompok ini memberikan input pada pengambil keputusan sebelum peramalan dibuat.
ü  Gabungan Dari Tenaga Penjualan (Sales Force Composite). Teknik peramalan berdasarkan prediksi tenaga penjualan  akan penjualan yang diharapkan. Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjualan memperkirakan berapa penjualan yang bisa ia lakukan dalam wilayahnya. Peramalan ini kemudian dikaji unutk memastikan apakah peramalan cukup realistis. Kemudian peramalan dikombinasikan pada tingkat wilayah dan nasional untuk mendapatkan peramalan secara keseluruhan.
ü  Survei Pasar Konsumen (Consumer Market Survey). Metode peramalan yang meminta input dari konsumen mengenai rencana pembelian mereka di masa depan.  Hal ini membantu tidak hanya dalam menyiapkan peramalan tetapi juga memperbaiki desain produk dan perencanaan produk baru. Survei konsumen dan gabungan tenaga penjualan bisa jadi tidak benar, karena peramalan yang berasal dari input konsumen yang terlalu optimis.

2.      Peramalan Time – Series
Teknik peramalan yang menggunakan sekumpulan data masa lalu untuk melakukan peramalan. Model time-series membuat predikisi dengan asumsi bahwa masa depan merupakan fungsi masa lalu. Dengan kata lain, mereka melihat apa yang terjadi selama kurun waktu tertentu, dan menggunakan data masa lalu tersebut untu melakukan peramalan. Jika kita memperkirakan penjualan mingguan mesin pemotong rumput, kita menggunakan data penjualan minggu lalu untuk membuat ramalan. Time-series mempunyai empat komponen, yaitu : Tren, Musim, Siklus, Variasi Acak.

         F.         Lima Metode Peramalan Yang Menggunakan Data Masa Lalu :
                                 1.         Pendekatan Naif, teknik peramalan yang mengasumsikan permintaan, di periode mendatang sama dengan permintaan terkini. Terbukti untuk beberapa jenis produk, pendekatan naif (naive approach) ini merupakan model peramalan objektif yang paling efektif dan efesien dari segi biaya. paling tidak, pendekatan naif memberikan titik awal untuk perbandingan dengan model lain yang lebih canggih.
                                 2.         Rata-Rata Bergerak, metode peramalan yang menggunakan rata-rata dari sejumlah (n) data terkini untuk meramalkan periode mendatang. Rata-rata bergerak berguna jika kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan stabil sepanjang masa yang kita ramalkan.
Rata-rata beergerak = ∑ permintaan n periode sebelumnya
                                                            n
                                 3.         Penghalusan Eksponensial (Exponential Smoothing) adalah teknik peramalan rata-rata bergerak dengan pembobotan dimana data diberi bobot oleh sebuah fungsi eksponensial. Penghalusan eksponensial mungkin terdengar aneh, tetapi sebenarnya banyak digunakan dalam bisnis dan merupakan bagian penting dari sistem pengendalian persediaan berbasis komputer.
                                 4.         Proyeksi Tren, metode peramalan time-series yang mnyesuaikan sebuah garis tren pada sekumpulan data masa lalu, dan kemudian diproyeksikan dalam garis untuk meramalkan masa depan.
                                 5.         Analisis Regresi Linier, model matematis garis lurus yang menjelaskan hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat. persamaan regresi menunjukkan bagaimana satu variabel berhubungan pada nilai dan perubahan pada variabel lain.



Daftar Pustaka
 
Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi Kedua. Yogyakarta: EKONISIA.
Hakim Nasution, Arman. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi Kedua. Surabaya: Prima Printing
 SUMBER : http://go-phelz.blogspot.com/2011/01/peramalan-permintaan-barang-manajemen.html

 
 

Sabtu, 05 Mei 2012

Cara mudah menghafal Al Qur'an

Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.
Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran. Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohan dalam menghafal surah Al-Jumuah:
1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali :
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali:
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali:
وَآَخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali:
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
5. Bacalah keempat ayat ini dari awal sampai akhir sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali:
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali:
قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali:
وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali:
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
10. Bacalah ayat kelima sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk mengikat/menghubungkan keempat ayat tersebut
11. Bacalah ayat pertama sampai ayat kedelepan sebanyak 20 kali untuk menguatkan/meng-itqankan hafalan untuk halaman ini
Demikianlah ikuti cara ini dalam menghafal setiap halaman Al-Qur’an. Dan janganlah menghafal lebih dari seperdelapan juz dalam setiap hari agar tidak berat bagi anda untuk menjaganya.
- BAGAIMANA CARA MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA?
Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus membaca hafalan lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan anda, kemudian anda memulai hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.
- BAGIMANA CARA MENGGABUNG ANTARA MENGULANG (MURAJA'AH) DAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al quran terus-menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga bisa menyelesaikan semua al quran, kemudian anda ingin mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan terasa berat sekali, karena secara tidak disadari anda akan banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari nol, oleh karena itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran adalah dengan mengumpulkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga bagian, setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga anda dapat menyelesaikan sepuluh juz, jika anda telah menyelesaikan sepuluh juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk mengulang yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang sebanyak delapan halaman.
Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8 halaman sehingga anda bisa menyelesaikan 20 juz, jika anda telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulang, setiap hari anda harus mengulang 8 halaman, jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah enghafal kembali setiap harinya satu atau dua halaman tergantung kemampuan dan setiap harinya mengulang apa yang telah dihafal sebanyak 8 lembar, hingga anda bisa menyelesaikan seluruh al-qur an.
          Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz, kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama, kemudian pindahlah untuk mengulang sepuluh juz terakhir dengan cara yang hampir sama, yaitu setiapharinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
BAGAIMANA CARA MERAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS?
Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari. Dengan demikian maka kamu akan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu.
Dengan metode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.
APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangInya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau. Beliau membagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bagian (dimana setiap harinya beliau membaca satu bagian tersebut), sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sepekan.
Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?” Mereka menjawab:
نُحَزِّبُهُ ثَلَاثَ سُوَرٍ وَخَمْسَ سُوَرٍ وَسَبْعَ سُوَرٍ وَتِسْعَ سُوَرٍ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً وَثَلَاثَ عَشْرَةَ سُورَةً وَحِزْبَ الْمُفَصَّلِ مِنْ قَافْ حَتَّى يُخْتَمَ

“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb al-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).”
(HR. Ahmad no. 15578).
Maksudnya:
-Hari pertama: Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”.
-Hari kedua: Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”.
-Hari ketiga: Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”.
-Hari keempat: Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”.
-Hari kelima: Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.
-Hari keenam: Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”.
-Hari ketujuh: Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”.
Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ini menjadi kata: ”فَمِي بِشَوْقٍ“. Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka:
- Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah.
- Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah.
- Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.
- Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`.
- Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara`.
- Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat.
- Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas.
Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.
Bagaimana membedakan antara ayat-ayat mutasyaabih/mirip di dalam Al-Qur’an?
Cara yang paling afdhal jika anda mendapati 2 ayat yang mirip adalah dengan membuka mushaf pada setiap ayat yang mirip tersebut, lalu perhatikanlah perbedaan diantara kedua ayat tersebut kemudian berikanlah tanda yang dapat mengingatkan anda akan perbedaan itu. Lalu ketika anda memuraja’ah, perhatikanlah perbedaan yang anda tandai sebelumnya beberapa kali hingga anda mantap menghafal tentang kemiripan dan perbedaan diantara keduanya.
Kaidah-kaidah dan batasan-batasan dalam menghafal Al-Qur’an
o Wajib bagi anda menghafal dengan bantuan seorang ustadz/syeikh untuk membenarkan bacaan anda
o Hafallah 2 halaman setiap hari. Satu halaman setelah Subuh, dan satu halaman lagi sesudah Ashar atau sesudah Maghrib. Dengan cara ini, maka anda akan mampu menghafal Al-Qur’an seluruhnya dengan mutqin/kokoh dalam waktu satu tahun. Adapun jika anda menambah hafalan diatas 2 halaman setiap hari maka hafalan anda akan lemah disebabkan semakin banyaknya ayat yang harus dijaga..
o Hendaklah menghafal dari surat An-Naas sampai Al-Baqarah karena hal tersebut lebih mudah. Namun setelah selesai menghafal seluruh Al-Quran, hendaklah muraja’ah anda dimulai dari surat Al-Baqarah sampai An-Naas
o Hendaklah menghafal dengan menggunakan satu cetakan mushaf karena hal ini dapat menolong anda dalam memantapkan hafalan dan meningkatkan kecepatan dalam mengingat posisi-posisi ayat serta awal dan akhir setiap halaman Al-Qur’an.
o Setiap orang yang menghafal dalam 2 tahun pertama biasanya masih mudah kehilangan hafalannya. Masa ini dinamakan dengan Marhalah Tajmi’ (fase pengumpulan). Janganlah bersedih atas mudahnya hafalan anda hilang atau banyaknya kekeliruan anda. Karena memang fase ini merupakan fase cobaan yang sulit. Dan waspadalah, karena syaithan akan mengambil kesempatan ini untuk menggoda anda agar berhenti dari menghafal Al-Qur’an. Maka janganlah perdulikan rasa was-was syaithan tersebut dan teruskan menghafal karena sesungguhnya itu adalah harta yang sangat berharga yang tidak diberikan pada setiap orang.

sumber : http://al-atsariyyah.com/cara-termudah-menghafal-al-quran-al-karim.html

              http://salafiyunpad.wordpress.com/2009/08/05/cara-mudah-menghafal-al-quran/
              http://www.islamhouse.com/p/117583