Tampilkan postingan dengan label RINGKASAN MATERI EVALUAIS DAN REMEDIAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RINGKASAN MATERI EVALUAIS DAN REMEDIAL. Tampilkan semua postingan

Selasa, 03 April 2012

EVALUASI DAN REMEDIAL





RINGKASAN MATERI

EVALUASI DAN MATERI PEMBELAJARAN B.S PEND. AKUNTANSI


OLEH :

KELOMPOK II

SYARIF                                    (109204028)
RAHMAWATI                         (109204057)
NURSIA SARI DEWI              (109204009)



PRODI PENDIDKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012



PENGANTAR EVALUASI PENDIDIKAN
A. Perbedaan Antara Penilaian dan Penelitian
Seklipun antara penilaian (al-taqdir ) dan penelitian (al-bahts) terdapat kesamaan atau setidak-tidaknya mendekati sama, yaitu dari segi tahapan atau langkah-langkah pelaksanaannya yang sistematis ditindaklanjutkan dengan pengumpulan data dan selanjutnya dilakukan pengolahan , analisis dan interpretasi terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kedua jenis kegiatan itu, namun diantara keduanya itu terdapat perbedaan yang bersifat mendasar.
Setocdaknya ada tiga hal yang dapat dijadikan indicator untuk dapat menetahui secara jelas mengenai perbedaan antara penlaian dan penilitian tersebut. Ketiga hal dimaksud adalah sebagaimana dapat diperiksa pada table ini
Table 1. Perbedaan penilaian dan penelitian
Jenis indikator
Penilaian (evaluation)
Penelitian (Research)
Dasar berpijaknya
Senantiasa Mendasarkan diri pada suatu kriteria (tolak ukur)
Belum tentu mendasarkan diri pada suatu kriteria
Tujuanya
Bukan untuk menemukan dalil atau teori atau menarik kesimpulan yang sifatnya berlaku umum (generalisasi), melainkan bertujuan untuk menentukan nilai dari sesuatu, atas kriteria (tolak ukur) yang telah ditentukan.
Bertujuan untuk menemukan dalil atau teori atau untuk menarik kesimpulan yang sifatnya berlaku umum (generalisasi)
Temanya
Tema dari penilaian adalah:
Melakukan pengukuran untk memperoleh data yang akan dibandingan dengan kriteria yang ada.
Memberikan interpretasai terhadap data hasil pengukuran apakah menyimpang dari kriteria yang ada.
Menentukan pendapat (judgment), dan mengambil keputusan sebagai tindak langsung hasil penilaian.
Jadi, evaluasi itu berorientasi kepada pengambilan keputusan.
Temanya :
Melakukan pengukuran dalam rangka menemukan dalil, atau menarik kesimpulan yang bersifat umum.
Memberikan interpretasi terhadap data hasil pengukuran.
Menarik kesimpulan hasil penelitian dan membuat prediksi. Jadi penelitian lebih berorientasi kepada penyimpulan.


B. Fungsi Evaluasi Pendidikan
Fungsi evaluasi pendidikan secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) mennunjang penyusunan rencana, (3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. (Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Hal:7)
Seperti telah dikemukakan terdahulu, evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai, sampai di manakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Apabila tujuan yang telah dirumuskan itu direncanakan untuk dicapai secara bertahap, maka dengan evaluasi yang berkesinambungan akan dapat dipantau, tahapan manakah yang sudah dapat diselesaikan, dan mana pula tahapan yang mengalami kendala dalam pelaksanaannya.
Setidak-tidaknya ada dua macam kemungkinan hasil yang diperoleh dari kegiatan evalusi, yaitu:
1)      Hasil evaluasi itu ternyata menggembirakan, sehingga dapat memberikan rasa lega bagi evaluator, sebab tujuan yang telah ditentukan telah dapat dicapai sesuai dengan yang direncanakan.
2)      Hasil evaluasi itu ternyata tidak menggembirakan atau bahkan mengkhawatirkan, dengan alasan bahwa berdasar hasil evaluasi ternyata dijumpai adanya penyimpangan-penyimpangan, hambatan atau kendala, sehingga mengharuskan evaluator untuk bersikap waspada. Sehingga membuat ia harus mengkaji kembali rencana yang telah disusun, atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi itu memiliki fungsi: menunjang penyusunan rencana.
       Evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan, akan membuka peluang bagi evaluator untuk membuat perkiraan (estimations), apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan, ataukah tidak. Apabila berdasar hasil evaluasi itu diperkirakan bahwa tujuan tidak akan dapat dicapai sesuai dengan rencana, maka evaluator akan berusaha untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebabnya, serta mencari dan menemukan jalan keluar atau cara-cara pemecahannya. Jadi kegiatan evaluasi pada dasarnya juga dimaksudkan untuk melakukan perbaikan atau penyempurnaan usaha. Perbaikan usaha tanpa didahului oleh kegiatan evaluasi adalah tidak mungkin; sebab untuk mengadakan perbaikan terlebih dahulu harus diketahui apa yang harus diperbaiki, dan mengapa hal itu perlu diperbaiki.
Adapun secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat ditilik dari tiga segi, yaitu:
Secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari beberapa segi yaitu :

1)      Segi Psikologis
a)      Bagi Peserta Didik
Evaluasi pendidikan secara psikologis bagi peserta didik  akan memberikan pedoman kepada peserta didik untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing ditengah-tengah kelompok atau kelasnya.
b)      Bagi Pendidik
Evaluasi pendidikan dari segi psikologis akan memberikan kepastian atau ketetapan hati kepada diri pendidik tersebut, sejauh mana usaha yang telah dilakukan sejauh ini telah membawa hasil, sehingga pendidik memiliki pedoman atau pegangan batin secara psikologis.
2)      Segi Didaktik
a)      Bagi Peserta Didik
Hasil yang diperoleh oleh siswa dapat memberikan motivasi (dorongan) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan prestasinya.
b)       Bagi Pendidik
Untuk pendidik secara didaktik setidaknya memiliki fungsi sebagai berikut :
a.       Fungsi Diagnostik
Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
b.      Fungsi Penempatan
Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik ditengah-tengah kelompoknya
c.       Fungsi Selektif
Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik
d.      Fungsi Bimbingan
Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memeang memerlukannya.
e.       Fungsi Instruksional
Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai.
3)      Segi Admistratif
Secara adminstratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi :
a)      Memberikan Laporan
Dengan melakukan evaluasi dapat disusun laporan dan penyajian laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam waktu ayng tertentu.
b)      Memberikan Data
Nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pebdidikan.
c)      Memberikan Gambaran
Dari kegiatan evaluasi akan tergambar hasil-hasil yang diperoleh oleh siswa, dari berbagai mata pelajaran. Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh berdasarkan data yang berupa SKHUN atau IPK.
       Bagi peserta didik, secara didaktik evaluasi pendidikan (khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan prestasinya.
Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu:
1)      Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
2)      Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.
3)      Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik
4)      memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya
5)      memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai.
Adapun secara administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi, yaitu:
a.       Memberikan Laporan
Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik itu pada umumnya tertuang dalam bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar Siswa, yang lebih dikenal dengan istilah Rapor (untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah), atau Kartu Hasil Studi (KHS) bagi peserta didik di lembaga pendidikan tinggi, yang selanjutnya disampaikan kepada para orang tua peserta didik tersebut pada setiap akhir catur wulan atau akhir semester.
b.      Memberikan Bahan-bahan Keterangan (Data)
Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah merupakan data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pendidikan: apakah seseorang peserta didik dapat dinyatakan tamat belajar, dapat dinyatakan naik kelas, tinggal kelas, lulus ataukah tidak lulus, dan sebagainya.
c.       Memberikan Gambaran
Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar para peserta didik setelah dilakukannya evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan untuk berbagai jenis mata pelajaran misalnya, akan dapat tergambar bahwa dalam mata pelajaran tertentu, pada umumnya kemampuan peserta didik masih sangat memprihatinkan, dan pada mata pelajaran tertentu kemampuan peserta didik sangat menggembirakan. Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh berdasar data yang berupa Nilai Ebtanas Murni (NEM), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan lain-lain.
Dengan mengetahhui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan atau fungsi penilaian ada beberapa hal. (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Hal:10)
a.       Peniilaian berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya.
b.      Penilaian berfungsi diagnostic
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahhui kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebab musabab kelemahan itu. Jadi dengan melakukan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya.
c.       Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan dalam dunia pendidikan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
d.      Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi ke empat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.


C. Tujuan Evaluasi Pendidikan
1. Tujuan Umum
            Secara umum tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:
a.       Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk samapi damana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b.      Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Jadi tujuan umum yang kedua dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk mengukur dan menilai sampai dimanakah efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik.
2. Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi pendidikan adalah:
  1. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
  2. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.

D. Kegunaan Evaluasi Pendidikan
Di antara kegunaan yang dapat dipetik dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:
a.       Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh informasi tentang sil-hasil yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.
b.      Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai.
c.       Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya dan berhasil, sehingga tujuan yang dicita-citakan, akan dapat dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya.



DAFTAR PUSTAKA
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Hal
Suherman, Amay. 2012. Bahan_Ajar_Evaluasi_Pembelajaran.pdf. httpfile.upi.edu Diakses pada 8/3/2012 pada pukul 9.55 PM