RINGKASAN MATERI
EVALUASI DAN MATERI PEMBELAJARAN B.S PEND. AKUNTANSI
OLEH :
KELOMPOK II
SYARIF (109204028)
RAHMAWATI (109204057)
NURSIA SARI DEWI (109204009)
PRODI PENDIDKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012
PENGANTAR EVALUASI PENDIDIKAN
A.
Perbedaan Antara Penilaian dan Penelitian
Seklipun antara
penilaian (al-taqdir ) dan penelitian (al-bahts) terdapat kesamaan atau
setidak-tidaknya mendekati sama, yaitu dari segi tahapan atau langkah-langkah
pelaksanaannya yang sistematis ditindaklanjutkan dengan pengumpulan data dan
selanjutnya dilakukan pengolahan , analisis dan interpretasi terhadap data yang
telah berhasil dihimpun dalam kedua jenis kegiatan itu, namun diantara keduanya
itu terdapat perbedaan yang bersifat mendasar.
Setocdaknya ada tiga
hal yang dapat dijadikan indicator untuk dapat menetahui secara jelas mengenai
perbedaan antara penlaian dan penilitian tersebut. Ketiga hal dimaksud adalah
sebagaimana dapat diperiksa pada table ini
Table 1. Perbedaan
penilaian dan penelitian
Jenis indikator
|
Penilaian (evaluation)
|
Penelitian (Research)
|
Dasar berpijaknya
|
Senantiasa Mendasarkan diri pada suatu kriteria (tolak
ukur)
|
Belum tentu mendasarkan diri pada suatu kriteria
|
Tujuanya
|
Bukan untuk menemukan dalil atau teori atau menarik
kesimpulan yang sifatnya berlaku umum (generalisasi), melainkan bertujuan
untuk menentukan nilai dari sesuatu, atas kriteria (tolak ukur) yang telah
ditentukan.
|
Bertujuan untuk menemukan dalil atau teori atau untuk
menarik kesimpulan yang sifatnya berlaku umum (generalisasi)
|
Temanya
|
Tema dari penilaian adalah:
Melakukan pengukuran untk memperoleh data yang akan
dibandingan dengan kriteria yang ada.
Memberikan interpretasai terhadap data hasil pengukuran
apakah menyimpang dari kriteria yang ada.
Menentukan pendapat (judgment), dan mengambil keputusan
sebagai tindak langsung hasil penilaian.
Jadi, evaluasi itu berorientasi kepada pengambilan
keputusan.
|
Temanya :
Melakukan pengukuran dalam rangka menemukan dalil, atau
menarik kesimpulan yang bersifat umum.
Memberikan interpretasi terhadap data hasil pengukuran.
Menarik kesimpulan hasil penelitian dan membuat
prediksi. Jadi penelitian lebih berorientasi kepada penyimpulan.
|
B. Fungsi Evaluasi
Pendidikan
Fungsi evaluasi pendidikan secara umum, evaluasi sebagai suatu
tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu
(1) mengukur kemajuan, (2) mennunjang penyusunan rencana, (3) memperbaiki atau
melakukan penyempurnaan kembali. (Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Hal:7)
Seperti telah dikemukakan terdahulu, evaluasi adalah kegiatan atau
proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai, sampai di manakah tujuan yang
telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Apabila tujuan yang telah dirumuskan
itu direncanakan untuk dicapai secara bertahap, maka dengan evaluasi yang
berkesinambungan akan dapat dipantau, tahapan manakah yang sudah dapat
diselesaikan, dan mana pula tahapan yang mengalami kendala dalam
pelaksanaannya.
Setidak-tidaknya ada dua macam kemungkinan hasil yang diperoleh
dari kegiatan evalusi, yaitu:
1)
Hasil evaluasi itu ternyata
menggembirakan, sehingga dapat memberikan rasa lega bagi evaluator, sebab
tujuan yang telah ditentukan telah dapat dicapai sesuai dengan yang
direncanakan.
2)
Hasil evaluasi itu ternyata
tidak menggembirakan atau bahkan mengkhawatirkan, dengan alasan bahwa berdasar
hasil evaluasi ternyata dijumpai adanya penyimpangan-penyimpangan, hambatan
atau kendala, sehingga mengharuskan evaluator untuk bersikap waspada. Sehingga
membuat ia harus mengkaji kembali rencana yang telah disusun, atau mengubah dan
memperbaiki cara pelaksanaannya.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi
itu memiliki fungsi: menunjang penyusunan rencana.
Evaluasi yang dilakukan secara
berkesinambungan, akan membuka peluang bagi evaluator untuk membuat perkiraan
(estimations), apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada
waktu yang telah ditentukan, ataukah tidak. Apabila berdasar hasil evaluasi itu
diperkirakan bahwa tujuan tidak akan dapat dicapai sesuai dengan rencana, maka
evaluator akan berusaha untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebabnya,
serta mencari dan menemukan jalan keluar atau cara-cara pemecahannya. Jadi
kegiatan evaluasi pada dasarnya juga dimaksudkan untuk melakukan perbaikan atau
penyempurnaan usaha. Perbaikan usaha tanpa didahului oleh kegiatan evaluasi
adalah tidak mungkin; sebab untuk mengadakan perbaikan terlebih dahulu harus
diketahui apa yang harus diperbaiki, dan mengapa hal itu perlu diperbaiki.
Adapun secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat
ditilik dari tiga segi, yaitu:
Secara
khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari beberapa segi
yaitu :
1) Segi Psikologis
a) Bagi Peserta Didik
Evaluasi pendidikan secara
psikologis bagi peserta didik akan memberikan pedoman kepada peserta
didik untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing ditengah-tengah
kelompok atau kelasnya.
b) Bagi Pendidik
Evaluasi pendidikan dari segi
psikologis akan memberikan kepastian atau ketetapan hati kepada diri pendidik
tersebut, sejauh mana usaha yang telah dilakukan sejauh ini telah membawa
hasil, sehingga pendidik memiliki pedoman atau pegangan batin secara
psikologis.
2) Segi Didaktik
a) Bagi Peserta Didik
Hasil yang diperoleh oleh siswa
dapat memberikan motivasi (dorongan) kepada mereka untuk dapat memperbaiki,
meningkatkan dan mempertahankan prestasinya.
b) Bagi Pendidik
Untuk pendidik secara didaktik setidaknya memiliki fungsi
sebagai berikut :
a. Fungsi Diagnostik
Memberikan landasan untuk menilai
hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
b. Fungsi Penempatan
Memberikan informasi yang sangat
berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik ditengah-tengah
kelompoknya
c. Fungsi Selektif
Memberikan bahan yang penting untuk
memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik
d. Fungsi Bimbingan
Memberikan pedoman untuk mencari dan
menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memeang memerlukannya.
e. Fungsi Instruksional
Memberikan petunjuk tentang sudah
sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan dapat dicapai.
3) Segi Admistratif
Secara adminstratif, evaluasi
pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi :
a) Memberikan Laporan
Dengan melakukan evaluasi dapat
disusun laporan dan penyajian laporan mengenai kemajuan dan perkembangan
peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam waktu ayng
tertentu.
b) Memberikan Data
Nilai-nilai hasil belajar peserta
didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah data yang sangat penting
untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pebdidikan.
c) Memberikan Gambaran
Dari kegiatan evaluasi akan
tergambar hasil-hasil yang diperoleh oleh siswa, dari berbagai mata pelajaran.
Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh
berdasarkan data yang berupa SKHUN atau IPK.
Bagi peserta didik, secara didaktik
evaluasi pendidikan (khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan
dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan
mempertahankan prestasinya.
Bagi
pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki
lima macam fungsi, yaitu:
1)
Memberikan landasan untuk
menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
2)
Memberikan informasi yang
sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di
tengah-tengah kelompoknya.
3)
Memberikan bahan yang
penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik
4)
memberikan pedoman untuk
mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya
5)
memberikan petunjuk tentang
sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat
dicapai.
Adapun
secara administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam
fungsi, yaitu:
a.
Memberikan Laporan
Dengan melakukan evaluasi, akan dapat
disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik itu pada umumnya
tertuang dalam bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar Siswa, yang lebih dikenal
dengan istilah Rapor (untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah), atau Kartu
Hasil Studi (KHS) bagi peserta didik di lembaga pendidikan tinggi, yang
selanjutnya disampaikan kepada para orang tua peserta didik tersebut pada
setiap akhir catur wulan atau akhir semester.
b.
Memberikan Bahan-bahan
Keterangan (Data)
Setiap keputusan pendidikan harus
didasarkan kepada data yang lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai
hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah
merupakan data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan
pendidikan dan lembaga pendidikan: apakah seseorang peserta didik dapat
dinyatakan tamat belajar, dapat dinyatakan naik kelas, tinggal kelas, lulus
ataukah tidak lulus, dan sebagainya.
c.
Memberikan Gambaran
Gambaran mengenai
hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran tercermin antara lain
dari hasil-hasil belajar para peserta didik setelah dilakukannya evaluasi hasil
belajar. Dari kegiatan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan untuk
berbagai jenis mata pelajaran misalnya, akan dapat tergambar bahwa dalam mata
pelajaran tertentu, pada umumnya kemampuan peserta didik masih sangat
memprihatinkan, dan pada mata pelajaran tertentu kemampuan peserta didik sangat
menggembirakan. Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga
dapat diperoleh berdasar data yang berupa Nilai Ebtanas Murni (NEM), Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) dan lain-lain.
Dengan mengetahhui makna
penilaian ditinjau dari berbagai segi pendidikan, maka dengan cara lain dapat
dikatakan bahwa tujuan atau fungsi penilaian ada beberapa hal. (Prof. Dr.
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Hal:10)
a.
Peniilaian berfungsi
selektif
Dengan cara mengadakan
penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap
siswanya.
b.
Penilaian berfungsi diagnostic
Apabila alat yang digunakan dalam
penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan
mengetahhui kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebab musabab
kelemahan itu. Jadi dengan melakukan penilaian, sebenarnya guru mengadakan
diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya.
c.
Penilaian berfungsi sebagai
penempatan
Pendekatan yang lebih bersifat melayani
perbedaan kemampuan dalam dunia pendidikan, adalah pengajaran secara kelompok.
Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus
ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil
penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
d.
Penilaian berfungsi sebagai
pengukur keberhasilan
Fungsi ke empat dari
penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil
diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor
guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.
C. Tujuan Evaluasi Pendidikan
1. Tujuan
Umum
Secara umum tujuan evaluasi dalam
bidang pendidikan ada dua, yaitu:
a.
Untuk menghimpun bahan-bahan
keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau
taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain tujuan umum
dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk memperoleh data pembuktian, yang
akan menjadi petunjuk samapi damana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan
peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh
proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b.
Untuk mengetahui tingkat
efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses
pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Jadi tujuan umum yang kedua dari
evaluasi dalam pendidikan adalah untuk mengukur dan menilai sampai dimanakah
efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau
dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh
peserta didik.
2. Tujuan
Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi
pendidikan adalah:
- Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
- Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
D. Kegunaan Evaluasi Pendidikan
Di antara kegunaan yang dapat dipetik dari kegiatan evaluasi dalam
bidang pendidikan adalah:
a.
Terbukanya kemungkinan bagi
evaluator guna memperoleh informasi tentang sil-hasil yang telah dicapai dalam
rangka pelaksanaan program pendidikan.
b.
Terbukanya kemungkinan untuk
dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan,
dengan tujuan yang hendak dicapai.
c.
Terbukanya kemungkinan untuk
dapat dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan program
pendidikan yang dipandang lebih berdaya dan berhasil, sehingga tujuan yang
dicita-citakan, akan dapat dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
http://hermon87.blogspot.com/2011/06/evaluasi-pendidikan-pengertian-fungsi.html 8/3/2012 pada
pukul 10.00 PM
http://julysyawaladi.blogspot.com/2010/08/fungsi-tujuan-dan-kegunaan-evaluasi.html 8/3/2012 pada
pukul 9.58 PM
subiyandono,
arief http://ariefsubiyandono.blogspot.com/2011/07/perbedaan penilaian-dan-penelitian.html 8/3/2012
pada pukul 8.45 PM
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Hal
Suherman,
Amay. 2012. Bahan_Ajar_Evaluasi_Pembelajaran.pdf. httpfile.upi.edu Diakses pada
8/3/2012 pada pukul 9.55 PM