PERENCANAAN (PLANNING) DALAM
MANAJEMEN
OLEH:
SYARIF
109204028
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2010
KATA PENGANTAR
Alhamdulilliah, segala puji
ke-hadirat Allah SWT. karena rahmat dan hidayahNya jualah sehingga makalah
pengantar administrasi dan manajemen yang membahas “perencanaan (planning) dalam manajemen” dapat diselesaikan dengan
baik dan lancar.
Makalah ini ditulis dengan tujuan
untuk memenuhi mata kuliah pengantar administrasi dan manajemen terutama
mahasiswa prodi pendidikan akuntansi fakultas ekonomi (FE) Universitas Negeri
Makassar (UNM) dalam kegiatan perkuliahan, agar diperoleh pemahaman yang jelas
tentang konsep dasar ilmu administrasi.
Meskipun makalah ini disusun dengan
baik, namun tidak menutup kemungkinan masih terdapat kekurangan. Maka dari itu,
kritik dan saran diharapkan untuk membimbing penulis untuk memperbaiki
kesalahan/kekurangan dalam pembuatan makalah.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT.
Penulis memohon agar rahmat dan karuniaNya selalu memberkati hambanya. Semoga
isi makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Makassar, November 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Judul
………………………………………………………………………….... i
Kata Pengantar ……………………………………………………………...... ii
Daftar
Isi ……………………………………………………………………….
iii BAB PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang …………………………………………………………. 1
B. Rumusan
Masalah ……………………………………………………… 1
C. Tujuan
Penulisan ……………………………………………………….. 1
BAB PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perencanaan ………………………………………………… 2
B. Berbagaiaspek
Perencanaan …………………………………………….. 3
C. Proses
Perencanaan……………………………………………………… 4
D. Berbagai
Rintangan Dan Petunjuk Perencanaan …………………………
6
E. Perencanaan
Stratejik …………………………………………………… 7
F. Perencanaan
Operasional ……………………………………………….. 9
BAB
PENUTUP
A. Kesimpulan
…………………………………………………………..… 11
B. Saran
…………………………………………………………………… 11
DAFTAR
PUSTAKA …...……………………………………………………. 12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
administrasi dikenal sebagai suatu ilmu yang harus diketahui pengertian dan
persyaratannya sehingga dapat dikatakan sebagai ilmu. Namun untuk mengetahui
lebih mendalam tentang administrasi, ternyata administrasi mempunyai
unsur-unsur tertentu yang tidak dapat dipisah-pisahkan karena unsur adalah sebagian kecil dari
sesuatu yang lebih besar. Unsur administrasi adalah bagian-bagian yang harus
ada dalam keseluruhan kegiatan administrasi.begitu
pula dengan pendekatan-pendekatan administrasi, adalah proses perbuatan atau
cara mendekati sesuatu untuk mengetahui permasalahan. Pendekatan ilmu
administrasi di sini diartikan sebaga cara mendekati permasalahan administrasi
sebagai suatu ilmu pengetahuan. engan menggunakan istilah hampiran, tetapi
dalam tulisan ini digunakan istilah pendekatan, yaitu pendekatan proses,
pendekatan sistem, pendekatan pengalaman, pendekatan hubungan kerja
kemanusiaan, pendekatan pembuatan keputusan, pendekatan formal, pendekatan
spontanitas, pendekatan partisipasi, pendekatan tantangan atau tanggapan,
pendekatan pengarahan, pendekatan kontrol dan keseimbangan, pendekatan sistem
sosial, dan pendekatan matematik,
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Pengertian
dan klasifikasi unsur administrasi.
2. Unsur
umum/anatomi ilmu administrasi.
3. Pendekatan
ilmu administrasi.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas
maka tujuan penulisan ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk
mengetahui pengertian dan klasifikasi unsur administrasi.
2. Untuk
mengetahui unsur umum/anatomi ilmu administrasi.
3. Untuk
mengetahui pendekatan ilmu administrasi.
D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan
tujuan penulisan, maka manfaat penulisan yaitu sebagai berikut.
1. Sebagai
alat untuk mengetahui pengertian dan klasifikasi unsur administrasi.
2. Sebagai
alat untuk mengetahui unsur umum/anatomi ilmu administrasi.
3. Sebagai
alat untuk mengetahui pendekatan ilmu administrasi.
BAB II
UNSUR-UNSUR DAN
PENDEKATAN ADMINISTRASI
A. Pengertian dan
Klasifikasi Unsur Administrasi
Unsur
adalah sebagian kecil dari sesuatu yang lebih besar. Unsur administrasi adalah
bagian-bagian yang harus ada dalam keseluruhan kegiatan administrasi.
Pertama, yaitu klasifikasi yang mutlak
harus ada dalam administrasi, jika unsur itu tidak ada maka tidak aka nada
administrasi. Pengertian administrasi di sini, yaitu merupakan faktor penyebab terjadinya
penyebab terjadinya administrasi seperti klasifikasi yang dikemukakan oleh
Siagian (1985:4) yang teerdiri atas empat unsur yaitu: (1) dua orang atau
lebih, (2) tujuan, (3) tugas yang hendak dilaksanakan, (4) peralataan dan
perlengkapan.
Kedua, klasifikasi yang bersifat
umum yaitu tidak berarti tidak adanya unsur itu administrasi tidak ada, tetapi
hanya kurang sempurna. Pengertian unsur administrasi di sini, merupakan anatomi
administrasi seperti yang dikemukakan The Liang Gie, (1972:11) yang terdiri
delapan unsur yaitu (1) organisasi, (2) manajemen, (3) komunikasi, (4) kepegawaian,
(5) keuangan, (6) perbekalan, (7) ketatausahaan, dan (8) hubungan masyarakat.
adapun
uraian unsur-unsur administrasi itu dapat diikuti subbab berikut ini.
1.
Unsur
Mutlak/Faktor Ilmu Administrasi
a. Dua orang atau lebih
Dua orang manusia atau lebih tergolong
dalam suatu unsur mutlak administrasi dengan asumsi bahwa manusia tidak dapat
bekerja sama dengan dirinya sendiri, tetapi harus memerlukan bantuan orang
lain.
b. Tujuan
Tujuan ialah nilai-nilai atau
kebutuhan manusia, baik jasmaniah maupun rohaniah yang diperjuangkan dengan
perbuatan-perbuatan yang nyata agar nilai atau kebutuhan itu dapat dipenuhi.
Tujuan yang ingin dicapai oleh
orang-orang yang bekerja sama umumnya ada tiga macam.
1)
Tujuan jangka panjang, misalnya tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia
ialah masyarakat yang adil dan makmur dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Tujuan jangka panjang biasanya antara 25-30.
2) Tujuan jangka menengah (sedang), yaitu tujuan
yang ingin dicapai dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan tujuan
jangka panjang, misalnya tujuan pembangunan lima tahunan secara bertahap.
3) tujuan jangka pendek, yaitu tujuan yang ingin
dicapai dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan tujuan jangka
menengah/sedang. Misalnya proyek pembangunan gedung sekolah, jalan raya,
pengadaan buku, dan sebagainya.
c.
Tugas dan pelaksanaan
unsur pertama dari administrasi
adalah dua orang atau lebih, dan unsur kedua adalah tujuan. Adanya lebih dari
satu orang saja dalam administrasi belum tentu administrasi akan berhasil
mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya apabila tidakada pembagian tugas di
antara orang-orang terlibat.
Jadi, administrasi merupakan suatu
rangkaaian tugas yang dilakukan secara kerja sama dari dua orang atau lebih
yang diarahkan tercapainya tujuan tertentu.
d.
Peralatan dan Perlengkapan
petalatan dan perlengkapan yang
diperlukan dalam proses administrasi bergantung pada beberapa faktor, seperti
1) jumlah orang yang terlibat dalam proses itu, 2) sifat tujuan yang hendak dicapai,
3) ruang lingkup serta aneka ragam tugas yang hendak dijalankan, dan 4) sifat
kerja sama yang dapat diciptakan dan dikembangkan.
2. Unsur Umum/Anatomi Administrasi
a.
Organisasi
Organisasi sebagai unsur pertama
dari administrasi merupakan rangka kerja dari administrasi (badan administrasi)
yaitu wadah penyelenggaraan usaha kerja sama. Money (1947:4) menyebutkan
sebagai bentuk-bentuk perserikatan atau rangka kerja sama manusia untuk
pencapaian suatu tujuan bersama.
The Liang Gie-Sutanto (1977:56) mengemukakan
pokok-pokok soal yang dibahas dalam ilmu organisasi antara lain:
1) Alasan manusia hidup berkelompok
2) Keanggotaan jamak individu dalam kelompok,
3) Berbagai jenis dan macam organisasi,
4) Dasar-dasar pembentukan organisasi,
5) Asas-asas organisasi,
6) Bentuk-bentuk organisasi,
7) Pembagangan organisasi,
8) Watak organisasi,
9) Peranan staf dalam organisasi,
10) Teori
organisasi,
11)
Hubungan dalam organisasi,
12) Buku
pedoman organisasi,
13)
Siklus organisasi,
14)
Organisasi dan lingkungan, dan
15)
Berbagai aliran dalam organisasi.
b.
Manajemen
manajemen sebagai unsur kedua dari
administrasi yaitu proses yangmenggerakkan kegiatan dalam administrasi itu
sehinggah tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai. Menurut pendapat Hutabarat
(1984;77) manajemen disamakan dengan anatomi manusia yaitu kepala tempatnya
otak dan syaraf berperan sebagai pusat dari keseluruhan yang ada di badan, di
mana diolah seluruh keperluan dan dari mana dikelola seluruh kepentngan
badan/organisasi dan keman seluruh hasil kegiatan disalurkan atau dilaporkan.
c.
Komunikasi
komunikasi sebagai unsure ketiga dari
administrasi, The Liang Gie (1977:60) mengatakan bahwa komunikasi administrasi
membahas “segenap rangkaian kegiatan penataan penyampaian warta dari seorang
kepada pihak lain dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu”.
Sediono (1972:p,19) mengatakan bahwa
komunikasi merupakan urat-urat
nadi yang
memungkinkan orang-orang dalam suatu kerja sama saling mengetahui
pikiran’kehendak, dan perasaan masing-masing.
Jadi, oengertian komuniaksi itucukup
luas dan umum. Apabila komuniaksi itu dikaitkan dengan ilmu administrasi, maka
komuniksi administrasi adalah suatu proses penyampaian keterangan dari pengirim
informasi kepada penerima informasi agar tercipta proses kerjasama sekelompok
orang untuk mencapai tujuan tertentu. Ini berarti .
1) Bahwa
ada berita atau ide, pemikiran, informasi, pendapat, gagasan, dan sebagainya.
2) Dalam rangka berkomunikasi harus ada pihak
pengirim berita (sender) dan pihak penerima berita (receiver).
3) Terjadi secar timbale balik dalam setiap
usaha kerja sama sekelompok orang atau untuk suatu tujuan tertentu.
d.
Kepegawaian
kepegawaian sebagai unsure yang
keempat dari administrasi yaitu
rangkaian kegiatan yang berkenaan dengan sumber tenaga manusia (working
force) yang harus ada pada ssetiap usaha kerja sama. Prosestersebut dimulai
dari penerimaan (recruiting) sampai pemberhentian (retirement).
e.
Keuangan
keuangan sebagai sumber ke lima dari
administrasi yaitu rangkaian kegiatan yang berkenaan dengan mengola segi-segi
pembiayaan (financing) sampai pertanggunungjawaban keuangan dalaam usaha kerja
sama yang bersangkutan. Daqri sini timbullah Administrasi keuangan yang
mencakup pegangan anggaran belanja (budgeting) pembukuan (accounting),
pemeriksaan (auditing) serta tindakan-tindakan lainnya dalam bidan keuangan.
Hutabarat (1984:78) mengidentikkan
keuangan seprti darah yang sangat diperlukan oleh tubuh. Seperti unsure lainnya, pengetahuan keuangan
juga telah berkembang menjadi beberapa bagian yang cukup luas seperti
planning-programming-budgetting system (PPBS).
f.
Perbekalan
perbekalan sebagai unsur ke enam
dari administrasi yaitu rangkaian kegiatan merencanakan, mengadakan, mengatur
pemakaian, menyimpan, mengendalikan, merawat, menyingkirkan, dan menghapuskan
barang-barang keperluan kerja dalam usaha kerja sama yang bersangkutan.
1) Penelitian dan penentuan kebutuhan perbekalan
kerja,
2) Pembakuan dan perincian benda-benda,
3) Proses pembelian barangg,
4) Prosedur pemakaian barang,
5) Pencatatan
dan pengurusan harta benda,
6) Teknik
penyimpanan dan perawatan benda,
7) Prosedur penyingkiran benda yang tidak
dipakai lagi,
8) Pengurusan dan pemeliharaan gedung,
9) Pengurusan pengangkutan dan kendaraan, dan
10)Penyusunan
tata ruang kantor.
g.
Ketatausahaan
Ketatausahaan sebagai unsur ke tujuh
dari administrasi merupakan otak administrasi, yaitu sebagai pusat kegiatan
menghimpum, meencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, menyimpan, dan menyalurkan segala sesuatu
yang diperlukan dalam kerja sama.
Ketatausahaan sebagai otak
administrasi ada tiga kegiatan pokok yang terpusat ada tata usaha, yaitu
sebagai pusat pengolahan dan pengelolaan (brian centre), pusat pengingatan
(memory centre), dan pusat penghubungan (nerve centre).
Atmosudirjo, (1985:93) membedakan
empat macanm tata usaha modern, yaitu:
1)
Umum, yang dijalankan oleh sekretariat untuk memperlancar jalannya manajemen
organisasi melalui komunikasi semua pihak,
2) Teknik
operasional, yang dijalankan semua kesatuan,
3) Sumber daya (recources), yakni tata usaha
personil, tata usaha keuangan dan tata usaha materiil, logistik, dan
4) Tata usaha untuk memperlancar komunikasi
intern, pengendalian situasi intern, dan pengambilan putusan MIS (manajement
information system) pada tingkat pertama dilakukan dengan arsip sentral, dan
jika memungkinkan menggunakan computer (data base).
h.
Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat (humas) sebagai
unsure ke delapan dari administrasi yaitu rangkaian kegiatan menciptakan
hubungan baik dan ddukungan dari masyarakat sekeliling terhadap usaha kerja
sama yang bersangkutan. Aspek ini amat penting bagi kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan oleeh pemerintah maupun perusahaan agar mendapat dukungan dari
rakyat bagi pemeerintah dandukungan
konsumen bagi perusahaan.
Perincian isi kelompok pengetahuan
ini antara lain:
1)
Organisasi dan bidang kerja hubungan masyarakat,
2)
Asas-asas pekerjaan hubungan masyarakat,
3)
Alat-alat hubungan masyarakat,
4) Proses
kegiatan hubungan masyarakat, dan
5)
Analisis pendapatan umum.
Apabila kedelapan unsur tersebut
dibandingkan satu sama lain sebagai suatu kebulatan, maka organisasi, manajemen
, dan komunikasi merupakan proses yang luas. Ketiganya termasuk mempengaruhi
keseluruhan aktivitas dari sesuatu usaha kerja sama. Sedangkan lima unsur
lainnya yitu kepegawaian, keuangaan, pembekalan, ketatausahaan, dan hubungan
masyarakat hanyalah menempati sebagian saja dari aktivitas kerja sama.
B. Komponen Proses Administrasi
Administrasi
diartikan sebagai proses terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Proses
pemikiran (proses administrative/manajerial),
2) Proses
teknis operasional (technical operation), dan
3) Proses
pembantuan (auxiliary).
Administrasi dalam kaitannya dengan
fungsi dan tugas yang harus dilakukan, ada tiga tingkatan tugas administrasi
yaitu;
1) Tugas
administrator,
2) Tugas
manajerial,
3) Tugas
staf (pembantu)
Menurut Suganda (1989:12) dengan
pemahaman bahwa tempat terlaksananya administrasi adalah organisasi, maka
proses administrasi adalah proses organisasi, yaitu;
1)
Manajer (puncak, menengah, dan bawah),
2) Lini
3) Staf
(pembantu)
Oleh karena itu, dalam setiap unit
organisasi akan berjalan pula proses pengendalian dan proses pembantuan. Jadi,
walaupun setiap unit mempunyai fungsi utama sendiri , namun harus pula
melaksanakan sebagian fungsi unit utama sendiri, namun harus pula melaksanakan
sebagian fungsi unit lainnya kecuali unit staf yang bukan teknis operasional
organisasi.
C. Pendekatan
Ilmu Administrasi
Pendekatan
adalah proses perbuatan atau cara mendekati atsu mengetahui permasalahan.
Pendekatan ilmu administrasi di sini diartikan sebaga cara mendekati
permasalahan administrasi sebagai suatu ilmu pengetahuan.
Menurut The Liang Gie-Sutarto (1977:24-30)
dengan menggunakan istilah hampiran, tetapi dalam tulisan ini digunakan istilah
pendekatan, yaitu pendekatan proses, pendekatan sistem, pendekatan pengalaman,
pendekatan hu bungan kerja kemanusiaan, pendekatan pembuatan keputusan, pendekatan
formal, pendekatan spontanitas, pendekatan partisipasi, pendekatan tantangan
atau tanggapan, pendekatan pengarahan, pendekatan control dan keseimbangan,
pendekatan system sosial, dan pendekatan matematik,
1) Pendekatan
proses, dikenal sebagai “pendekatan tradisional”,
“pendekatan operasional” atau “pendekatan klasik”. Pendekatan proses
berlendaskan penelitian dan percobaan.
2) Pendekatan
sistem, mengutamakan adanya berbagai faktor yang saling
berkaitan dan mempengaruhi sebagai suatu kebulatan. Apabila salah satu faktor
tidak berfungsi, maka rangkaian kegiatan penataan setiap kerja sama itu tidak
ada.
3) Pendekatan
pengalaman, menekankan pentingnya peranan perilaku dalam
memperoleh pengalaman dari kerjanya.
4) pendekatan
hubungan kerja kemanusiaan, melandasi konsepnya bahwa dalam setiap rangkaian
kegiatan penataan kerja sama sekelompok orang pasti melibatkan hubungan antara
para pelakunya yang mengutamakan peranan penting dari faktor kebutuhan individu, motivasi kerja, dan
jalinan hubungan pribadi.
5) Pendekatan pembuatan keputusan,
menekankan pentingnya peranan keputusan yang rasional.
6) Pendekatan formal,
dilandasi pemikiran bahwa setiap pelaku dalam rangkaian kegiatan penataan dalam
kerja sama untuk mencapai tujuan akan melakukan tugasnya dengan cara terbaik
apabila mereka telah ditentukan secara jelas tugas yang akan di lakukannya.
7) Pendekatan spontanitas,
menekankan pentingnya peranan kegiatan informal. Kegiatan akan berhasil
dikerjakan dengan ikhlas.
8) Pendekatan partisipasi,
menghargai berbagai bakat, kemahiran,
keterampilan, gagasan, pengetahuan, kemampuan dari para pelaku dalam
rangkaian kegiatan penataan dalam setiap kerja sama.
9) Pendekatan
tantangan atau tanggapan, berpangkal tolak dari pendirian bahwa dalam
rangkaian kegiatan penataan kerja sama para pelaku akan beekerja secara baik
apabila kepada kepada mereka diberi
alasan melalui berbagai tantangan dan kebebasan.
10) Pendekatan pengarahan,
dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam rangkaian penataan kerja sama para bawahan
menginginkan petunjuk, bimbingan, penjelasan tentang apa yang harus dilakukan
dan bagimana melakukannya.
11) Pendekatan kontrol dan keseimbangan,
didasari pemikiran bahwa penyimpangan, kesalahan-kesalahan, dan penyalahgunaan
wewenang yang timbul dalam rangkaian kegiatan penataan kerja sama sekelompok
orang disebabkan oleh tiadanya kegiatan yang sifatnya membatasi perilaku para
pejabat atau pencegahan kemungkinan timbulnya penyimpangan.
12) Pendekatan sistem sosial,
memandang administrasi sebagai rangkaian kegiatan penataan yang timbul dalam
suatu organisasi yang merupakan sistem sosial yang kompleks sehingga diperlukan
penelahaan masalah antarhubungan kebudayaan, proses pembentukan kelompok,
peranan individu, status, tradisi, dan adat istiadat.
13) Pendekatan matematik,
pendekatan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa berbagai asa dalam administrasi
merupakan pola-pola yang rasional dan logis.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1.
Klasifikasi
yang mutlak harus ada dalam administrasi, jika unsur itu tidak ada maka tidak
aka nada administrasi. Pengertian administrasi di sini, yaitu merupakan faktor penyebab terjadinya
penyebab terjadinya administrasi seperti klasifikasi yang dikemukakan oleh
Siagian (1985:4) yang teerdiri atas empat unsur yaitu: (1) dua orang atau
lebih, (2) tujuan, (3) tugas yang hendak dilaksanakan, (4) peralataan dan
perlengkapan.
2.
Klasifikasi yang bersifat umum yaitu tidak berarti
tidak adanya unsur itu administrasi tidak ada, tetapi hanya kurang sempurna.
Pengertian unsur administrasi di sini, merupakan anatomi administrasi seperti
yang dikemukakan The Liang Gie, (1972:11) yang terdiri delapan unsur yaitu (1)
organisasi, (2) manajemen, (3) komunikasi, (4) kepegawaian, (5) keuangan, (6)
perbekalan, (7) ketatausahaan, dan (8) hubungan masyarakat.
3.
Unsur
adalah sebagian kecil dari sesuatu yang lebih besar. Unsur administrasi adalah
bagian-bagian yang harus ada dalam keseluruhan kegiatan administrasi.
4.
Apabila kedelapan unsur tersebut dibandingkan satu
sama lain sebagai suatu kebulatan, maka organisasi, manajemen , dan komunikasi
merupakan proses yang luas. Ketiganya termasuk mempengaruhi keseluruhan
aktivitas dari sesuatu usaha kerja sama. Sedangkan lima unsur lainnya yitu kepegawaian,
keuangaan, pembekalan, ketatausahaan, dan hubungan masyarakat hanyalah
menempati sebagian saja dari aktivitas kerja sama.
5. Administrasi
diartikan sebagai proses terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Proses pemikiran (proses
administrative/manajerial),
2) Proses teknis operasional (technical
operation), dan
3) Proses pembantuan (auxiliary).
6.
Dalam setiap unit organisasi akan berjalan pula proses
pengendalian dan proses pembantuan. Jadi, walaupun setiap unit mempunyai fungsi
utama sendiri , namun harus pula melaksanakan sebagian fungsi unit utama
sendiri, namun harus pula melaksanakan sebagian fungsi unit lainnya kecuali
unit staf yang bukan teknis operasional organisasi.
7. Pendekatan
adalah proses perbuatan atau cara mendekati atsu mengetahui permasalahan.
Pendekatan ilmu administrasi di sini diartikan sebaga cara mendekati
permasalahan administrasi sebagai suatu ilmu pengetahuan.
8. Istilah
pendekatan, yaitu pendekatan proses, pendekatan sistem, pendekatan pengalaman,
pendekatan hu bungan kerja kemanusiaan, pendekatan pembuatan keputusan,
pendekatan formal, pendekatan spontanitas, pendekatan partisipasi, pendekatan
tantangan atau tanggapan, pendekatan pengarahan, pendekatan control dan keseimbangan,
pendekatan system sosial, dan pendekatan matematik.
B. Saran
Berdasarkan
kesimpulan di atas maka dapat disarankan untuk para lembaga keoraganisasian
agar menggunakan referensi dalam makalah ini untuk mengetahui unsur-unsur dan
pendekatan administrasi agar tercapainya suatu tujuan yang ingin dicapai.