Tampilkan postingan dengan label TEORI AKUNTANSI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TEORI AKUNTANSI. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 April 2012

TEORI AKUNTANSI

Bab 1
Pengertian
Teori Akuntansi
Tujuan Pembelajaran
  • Mendefinisi akuntansi dan teori akuntansi.
  • Menjelaskan arti penting teori terhadap praktik.
  • Membedakan akuntansi sebagai sains versus teknologi.
  • Menjelaskan teori akuntansi sebagai penalaran logis.
  • Menyebutkan berbagai perspektif teori akuntansi.
  • Membedakan teori akuntansi normatif dan positif.
  • Menjelaskan dan memberi contoh tataran teori akuntansi semantik, sintaktik, dan pragmatik.
  • Menjelaskan dan memberi contoh teori akuntansi atas dasar pendekatan penalaran.
  • Menggambarkan secara diagramatis orientasi teori akuntansi.
  • Menjelaskan pengertian verifikasi teori serta pendekatannya.
Seni?
Keterampilan mengerjakan sesuatu atau menerapkan suatu konsep/pengetahuan yang memerlukan perasaan, intuisi, pengalaman, bakat, dan pertimbangan (judgment).Keahlian dan pengalaman untuk memilih perlakuan terbaik dalam rangka mencapai suatu tujuan. Nilai (moral, ekonomik, dan sosial) menjadi basis pertimbangan.
          Akuntansi sebagai Seni
Akuntansi sebagai bidang pengetahuan keterampilan, keahlian, dan kerajinan yang menuntut praktik untuk menguasainya. Akuntansi menuntut pertimbangan (judgment) dalam penerapannya Pertimbangan harus dituntun oleh pengalaman dan pengetahuan (profesionalisma).
Sains?
Pengetahuan untuk menjelaskan dan meramalkan gejala alam dan sosial seperti apa adanya dengan metoda ilmiah. Menguji dan menetapkan kebenaran penjelasan atau pernyataan tentang suatu masalah. Bebas nilai (value-free). Karakteristik: koherensi, korespondensi, keterujian, dan keuniversalan.
Akuntansi sebagai bidang pengetahuan yang menjelaskan fenomena akuntansi secara objektif, apa adanya, dan bebas nilai. Penjelasan dinyatakan dalam bentuk aksioma, proposisi, prinsip umum, atau hipotesis yang tidak langsung berkaitan dengan kebijakan. Pertimbangan dan penyimpulan dituntun oleh kaidah ilmiah (rules of science).
Teknologi?
Seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang bermanfaat. Teknologi meliputi teknologi lunak. Penggunaan pengetahuan ilmiah dalam suatu masyarakat pada suatu saat untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapinya sesuai dengan budaya dan nilai yang dianut. Perekayasaan melekat pada proses pemikiran untuk menentukan cara terbaik.
          Akuntansi sebagai Teknologi
Penggunaan pengetahuan ilmiah dalam suatu wilayah negara untuk menyediakan informasi keuangan dalam rangka mencapai tujuan sosial dan ekonomik. Perekayasaan pelaporan keuangan dalam suatu masyarakat (negara) dalam rangka pencapaian tujuan negara. Basis definisi dalam buku ini.
Akuntansi dan Teori Akuntansi: Sains atau Teknologi?
Ilmu sosial: mempelajari gejala  sosial/manusia  
Penjelasan ilmiah
dengan metoda ilmiah
induktif/empiris
Teori atau penjelasan ilmiah
sebagai generalisasi
Perekayasaan suatu sistem
Pelaporan
Penalaran logis dengan pertimbangan nilai/lingkungan
Rerangka konsep
sebagai justifikasi dan kebijakan

Definisi Operasional
Sebagai seperangkat pengetahuan:
Mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan dalam suatu lingkungan ekonomik.
Sebagai proses:
Proses penyediaan dan pelaporan informasi (pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian, penggabungan, penguraian, peringkasan, dan penyajian data keuangan) dengan cara tertentu.

Pengertian Teori
          Sesuatu yang abstrak
          Sesuatu yang ideal (peraturan/standar/norma)
          Lawan/pasangan sesuatu yang nyata/praktis
          Penjelasan ilmiah
          Penalaran logis

Kata kunci dalam definisi
  • Perekayasaan penyediaan jasa
  • Informasi
  • Laporan keuangan kuantitatif
  • Unit organisasi
  • Bahan olah akuntansi
  • Transaksi keuangan
  • Memproses data keuangan
  • Pihak berkepentingan
  • Cara tertentu
  • Dasar pengambilan keputusan

Pengertian Teori Akuntansi
Sains: teori akuntansi bersifat positif
Teknologi: teori akuntansi bersifat normatif

Teori Akuntansi sebagai Sains
  • Seperangkat konsep, definisi, dan proposisi (pernyataan) yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi.
  • Fenomena akuntansi yang menjadi perhatian adalah keputusan atau perilaku pihak (manusia) yang berkepentingan dengan akuntansi.
  • Menggunakan metoda yang diemulasi dari metoda ilmiah dalam ilmu alam dengan sasaran menguji kebenaran pernyataan/penjelasan secara ilmiah.
  • Tidak menghasilkan prinsip, metoda, atau teknik akuntansi yang menjadi pilihan kebijakan akuntansi.
Teori Akuntansi sebagai Teknologi
  • Penalaran logis yang melandasi praktik akuntansi.
  • Proses penalaran untuk menjustifikasi kelayakan praktik atau prinsip akuntansi tertentu.
  • Teknologi melekat pada perekayasaan pelaporan keuangan.
  • Hasil perekayasaan didokumentasi dalam bentuk rerangka konseptual.
Lihat Gambar 1.4
Manfaat Penalaran Logis yang dituangkan dalam bentuk Rerangka Konseptual
  • Acuan evaluasi praktik akuntansi berjalan
  • Haluan pengembangan praktik baru
  • Basis penurunan standar akuntansi
  • Basis perbaikan praktik berjalan
  • Pedoman pemecahan masalah potensial
   Lihat silabus atau sampul belakang buku Teori Akuntansi
Pengembangan Praktik Akuntansi
  • Penyusun standar bukan satu-satunya autoritas penalaran.
  • Nyatanya versus seharusnya (pendidikan hanya mengajarkan apa yang nyatanya dipraktikkan).*
  • Mengisolasi gagasan alternatif sama saja dengan memasangi kaca mata kuda pada mahasiswa.
  • Hubungan harmonis antara praktik, pengajaran, dan riset.
*Lihat Gambar 1.1
Perspektif/Aspek/Orientasi Teori Akuntansi
Sasaran (goals)
                                Positif versus normatif
Tataran semiotika dalam teori komunikasi
                                Semantik, sintaktik, dan pragmatik
Pendekatan penalaran
                                Deduktif versus induktif
Sasaran Teori Akuntansi
Positif: Penjelasan atau penalaran untuk menunjukkan secara ilmiah kebenaran pernyataan atau fenomena akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta. Fakta sebagai sasaran.
Normative: Penjelasan atau penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatu perlakuan akuntansi paling sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Nilai sebagai sasaran.
Sasaran Teori (Gulotin Hume)
pembeda
Teori positif
Teori normatif
Bentuk pernyataan
Nada pernyataan
Bidang masalah
Basis penyimpulan
Kriteria penerimaan teori
Basis/metoda pengujian

is
descriptive
facts
objective/empirical
true/false
science/scientific

should/ought to
prescriptive
values/idealism
Subjective/reasoning
good/bad
art/judgment



Bidang Masalah
Teori positif
Perlu penjelasan dan bukti empiris

normatif
Perlu penalaran logis

  1. Apakah informasi aliran kas mempunyai kandungan informasi?
  2. Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela?
  3. Mengapa perusahaan besar cenderung memilih metoda sediaan MTKP?

  1. Kapan sewaguna harus dikapitalisasi?
  2. Bagaimana perubahan harga diperhitungkan dan disajikan dalam statemen keuangan?
  3. Tepatkah istilah beban untuk expense dan biaya untuk cost?


Tataran Semiotika dalam Teori Komunikasi
Tataran Semiotika Teori Akuntansi
Semantik : Membahas penyimbolan kegiatan atau realitas fisis menjadi simbol-simbol (elemen-elemen) statemen keuangan.
Sintaktik : Membahas pengukuran, pengakuan, dan penyajian elemen-elemen dalam statemen keuangan serta struktur akuntansi.
Pragmatik : Membahas apakah informasi keuangan efektif (bermanfaat) bagi yang dituju dalam perekayasaan akuntansi. Apakah informasi mempengaruhi perilaku pemakai.
Pendekatan Penalaran
Penalaran: Proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi validitas/kelayakan suatu pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip.
Deduktif : Menurunkan pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip atas dasar konsep umum/dasar yang disepakati dan dianggap benar.
Induktif : Menurunkan pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip umum atas dasar pengamatan beberapa kasus atau kejadian.
Orientasi Teori Akuntans i
Verifikasi Teori
Aspek teori

Pendekatan pengujian

Semantik
Sentaktik
Pragmatik
Positif
Normatif
Deduktif
Induktif

Bukti empiris, penalaran logis
Penalaran logis
Empiris, daya prediksi
Empiris, metoda ilmiah
Penalaran logis, pertimbangan nilai
Deduktif, penalaran logis
Empiris, daya prediksi, metoda ilmiah


Bab 2
Penalaran
(Reasoning)
          Tujuan Pembelajaran
          Menjelaskan pengertian penalaran.
          Menyebut dan menjelaskan komponen penalaran.
          Menyatakan asersi secara makna dan diagram.
          Menyebut dan menjelaskan sifat keyakinan.
          Menyebutkan dan menjelaskan jenis argumen.
          Membedakan antara argumen dan strategem.
          Menjelaskan dan memberi contoh strategem dan salah nalar.
          Mengevaluasi validitas argumen.
          Menjelaskan aspek manusia yang menghambat argumen yang sehat.

Penalaran : Proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan terhadap suatu pernyataan atau asersi. Menentukan secara logis dan objektif apakah suatu pernyataan valid (benar atau salah) sehingga pantas untuk diyakini atau dianut. Struktur penalaran terdiri atas masukan, proses, dan keluaran.

Unsur atau Komponen Penalaran
          Pernyataan atau asersi (assertion)
          Keyakinan (belief)
          Argumen (argument)

Proses dan Struktur Penalaran

Arti Penting Argumen
Serangkaian asersi beserta inferensi atau penyimpulan yang terlibat di dalamnya. Simpulan dinyatakan pulan dalam bentuk asersi. Merupakan bukti rasional akan kebenaran suatu pernyataan. Argumen membentuk, memelihara, atau mengubah keyakinan.
Asersi : Penegasan tentang sesuatu hal atau realitas yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau ungkapan.
Pengkuatifikasi asersi : Untuk membatasi asersi universal/umum menjadi spesifik dan menentukan hubungan inklusi, eksklusi, saling-isi. Pengkuantifikasi: sedikit, banyak, tak semua, beberapa, semua.


Penyajian Asersi : Makna atau arti
Semua badan usaha milik negara adalah perusahaan pencari laba.

Jenis dan FungsiAsersi
Jenis: 
          Asumsi (assumption)
          Hipotesis (hypothesis)
          Pernyataan fakta (statement of facts)
Fungsi:     Sebagai pernyataan premis dan konklusi
Kredibilitas konklusi tidak dapat melebihi kredibilitas terendah premis-premis yang diajukan dalam argumen.
Keyakinan
Keyakinan
Anatomi Argumen
INDIKATOR ARGUMEN
Dalam suatu argumen atau penalaran yang kompleks, tidak selalu mudah untuk mengenali premis dan konklusi.
Indikator premis:     oleh karena, karena, mengingat, dengan asumsi       bahwa, jika
Indikator konklusi:   oleh karena itu, dengan demikian, maka, sehingga, sebagai akibatnya
Cara mengenali:       Prinsip/kaidah  interpretasi terdukung      (principle of charitable interpretation)

ARGUMEN DEDUKTIF
Argumen yang simpulannya diturunkan dari serangkaian asersi umum yang disepakati atau dianggap benar (disebut premis baik major maupun minor).
Pada umumnya berstruktur silogisma sehinga disebut argumen logis (logical argument).
          Kelengkapan
          Kejelasan
          Kesahihan
          Keterpercayaian

Argumen Induktif : Argumen yang simpulannya merupakan perampatan atau generalisasi dari keadaan atau pengamatan khusus sebagai premis. Generalisasi menjadikan argumen induktif merupakan argumen ada benarnya (plausible argument) bukan argumen pasti benarnya atau logis (logical argument).
Perbedaan Argumen Deduktif dan Induktif

Argumen Sebab-Akibat (Causal Generalization)
Argumen untuk mendukung bahwa perubahan faktor tertentu disebabkan oleh faktor yang lain.
  1. Kriteria Penyebaban:  Faktor sebab bervariasi dengan faktor akibat (efek).
  2. Faktor sebab terjadi sebelum atau mendahului faktor akibat.
  3. Tidak ada faktor lain selain faktor sebab yang diidenfikasi.

Kecohan (Fallacy)
Keyakinan semu atau keliru akibat orang terbujuk oleh suatu argumen yang mengandung catat (faulty) atau tidak valid.
Orang dapat terkecoh akibat taktik membujuk selain dengan argumen yang valid.
Orang dapat mengecoh atau terkecoh lantaran:
          Persuasi taklangsung
          Membidik orangnya
          Menyampingkan masalah
          Misrepresentasi
          Imbauan cacah
          Imbauan autoritas
          Imbauan tradisi
          Dilema semu
          Imbauan emosi

Kecohan lantaran Salah Nalar
          Menyangkal anteseden
          Pentaksaan
          Perampatan-lebih
          Parsialitas
          Pembuktian dengan analogi
          Merancukan urutan kejadian dengan penyebaban
          Menarik simpulan pasangan

Bab 3
Perekayasaan
Pelaporan
Keuangan
Tujuan Pembelajaran
  • Menjelaskan pengertian perekayasaan pelaporan keuangan dan menjelaskan langkah-langkahnya.
  • Menggambarkan secara diagramatik proses perekayasaan.
  • Menjelaskan secara ringkas proses saksama dalam menetapkan pernyataan resmi.
  • Menggambarkan/menjelaskan informasi semantik akuntansi.
  • Mendefinisi rerangka konseptual dan menyebutkan komponen-komponen dan manfaatnya.
  • Mengambarkan model rerangka konseptual versi FASB.
  • Menjelaskan pengertian prinsip akuntansi berterima umum dan riwayat pengembangannya.
  • Menjelaskan pengertian struktur akuntansi.
Pelaporan Keuangan
Bagaimana informasi akuntansi dalam suatu masyarakat (negara) diatur, disediakan, dan disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu (sosial dan ekonomik). Pelaporan keuangan yang berjalan merupakan hasil dari perekeyasaan pelaporan keuangan.Pelaporan keuangan meliputi struktur dan proses.

Statemen Keuangan
Statemen keuangan merupakan media utama atau ciri utama pelaporan keuangan. Prinsip akuntansi berterima umum (PABU), terutama standar akuntansi, menentukan bentuk, isi, dan susunan statemen keuangan. Pedoman resmi yang membentuk PABU ditetapkan dengan cara saksama (due process).

Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang pencapaian tujuan negara.
Perekayasaan melibatkan pemilihan dan pertimbangan ideologi, teori, konsep dasar, dan teknologi yang tersedia secara praktis dan teoretis dengan mempertimbangkan faktor lingkungan negara.
Hasil Perekayasan
Didokumentasi dalam bentuk  Rerangka Konseptual (Concpetual Framework) yang dapat dianalogi fungsinya dengan Konstitusi.
Langkah-Langkah Perekayasaan
  1. Penentuan konsep dasar atau postulat
  2. Penetapan tujuan pelaporan
  3. Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan
  4. Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan
  5. Penentuan cara menyampaikan informasi
  6. Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan
  7. Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep
  8. Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi dalam rangka penerapan standar

Siapa Merekayasa?
          Orang/badan yang dianggap ahli di bidang akuntansi
          Orang/badan yang mempunyai kekuasaan untuk    menentukan peraturan pada tingkat nasional
            Tim yang khusus dibentuk untuk itu.
Secutity and Exchange Commission (SEC)
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
Organisasi profesi atau unit/dinas kepemerintahan


Proses Saksama
  1. Evaluasi masalah
  2. Riset dan analisis
  3. Diskusi dan penyusunan memorandum diskusi (MD)
  4. Dengan pendapat terhadap MD
  5. Diskusi dan pertimbangan tehadap dengar pendapat
  6. Penerbitan draf pernyataan/DP (exposure draft)
  7. Analisis dan pertimbangan atas tanggapan DP
  8. Kepeutusan untuk menerbitkan pernyataan
  9. Pengesahan/penerbitan secara resmi pernyataan


Rerangka Konseptual (FASB)
Beberapa tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan yang membentuk suatu sistem/rerangka terpadu yang dapat menghasilkan standar akuntansi yang konsisten dan yang menetapkan sifat, fungsi, dan keterbatasan pelaporan keuangan dan statemen keuangan.
Sasaran : Melayani kepentingan publik dengan menjediakan struktur dan haluan pelaporan akuntansi dan keuangan untuk memfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan yang berkaitan secara objektif yang bermanfaat dalam membantu bekerjanya pasar modal dan lainnya secara efisien dalam rangka alokasi sumber ekonomik (langka) dalam perekonomian masyarakat (negara).
  1. Manfaat atau fungsi : Pedoman bagi penyusun standar
  2. Acuan pemecahan masalah praktik akuntansi
  3. Batas pertimbangan penyusunan statemen keuangan
  4. Pendidikan dalam pemahaman dan peningkatan keyakian
  5. Peningkatan keterbandingan antarperusahaan

Komponen Konsep :
  1. Tujuan pelaporan keuangan
  2. Kriteria kualitas informasi
  3. Elemen-elemen statemen keuangan
  4. Pengukuran dan pengakuan

  1. RK FASB menyertakan Basis for Conclusion atau Background Information yang berisi deskripsi, argumen, dan penalaran yang rinci untuk setiap konsep yang dipilih.
  2. RK FASB mendeskripsi faktor lingkungan yang menjadi basis pengembangannya sehingga cukup tepat sebagai model atau teknologi yang dapat dicontoh.


Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)
          Rerangka konseptual harus dijabarkan dalam bentuk standar akuntansi (accounting standards) sebagai pedoman operasional pelaporan di tingkat perusahaan.
          Diperlukan rerangka pedoman lebih dari sekadar standar akuntansi untuk menentukan kewajaran penyajian statemen keuangan.
          PABU merupakan rerangka pedoman (a framework of guidelines) membatasi sumber-sumber prinsip akuntansi yang layak dianut berdasarkan keautoritatifannya.
Masalah Istilah
Sebagai istilah teknis, PABU tidak ditulis dengan huruf kapital kecuali sebagai singkatan.
IAI menggunakan istilah prinsip akuntansi yang berlaku umum (PAYBU).
GAAP = PABU sehingga
                Indonesian GAAP = PABU Indonesia
GAAP = PAYBU sehingga
                Indonesian GAAP = PAYBU Indonesia
Nyatanya: PAYBU di Indonesia. Mengapa?

Beberapa Versi PABU
  1. Accounting Principle Board (APB)
  2. Steven Rubin/SAS No. 43
  3. Douglas Sauter/SAS No. 69
  4. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
  5. Suwardjono (1990, 1992)

Rerangka pedoman tentang apa?
          Pengertian/definisi
          Pengukuran/penilaian
          Pengakuan
          Penyajian dan pengungkapan
Manfaat Struktur Akuntansi
  1. Acuan dalam penyusunan kurikulum program studi atau program pendidikan akuntansi.
  2. Acuan dalam pemilihan bidang profesi yang memerlukan akuntansi sebagai pengetahuan prasyarat.
  3. Menunjukkan kedudukan auditor independen dalam kaitannya dengan tanggung jawab manajemen untuk menyusun statemen keuangan.

Bab 4
Rerangka Konseptual:
Suatu Model
          Menyebutkan pemakai statemen keuangan dan kepentingannya.
          Menjelaskan aspek dan versi tujuan pelaporan keuangan.
          Menyebutkan tujuan pelaporan versi FASB dan menjelaskan penalaran yang mendasarinya.
          Menyebutkan karakteristik kualitatif informasi dan menjelaskan makna dan hubungan antara karakteristik.
          Menyebutkan elemen-elemen statemen keuangan dan mendefinisinya.
          Menjelaskan lingkup pelaporan dan statemen keuangan.
          Menyebut atribut pengukuran elemen dan pos.
          Menyebut dan menjelaskan kriteria pengakuan suatu objek ke dalam elemen statemen keuangan.
          Menjelaskan konsep transfer teknologi akuntansi dalam pengembangan standar akuntasi.

Model
Teknologi penalaran yang dapat dijadikan contoh untuk ditransfer, diadopsi, atau diadaptasi.
Model FASB: Conceptual Framework yang dituangkan dalam Statements of Financial Accounting Concepts.
Alasan: Komponen lengkap dan terpadu serta mengandung aspek pendidikan dan penalaran yang cukup lengkap.
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC)
SFAC No. 1
SFAC No. 2
SFAC No. 3
SFAC No. 4
SFAC No. 5
SFAC No. 6
SFAC No. 7

                Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises
                Qualitative Characteristics of Accounting Information
                Elements of Financial Statements of Business Enterprises
                Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Enterprises
                Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises
                Elements of Financial Statements (mengganti SFAC No. 3)
                Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement
               


Tujuan Pelaporan Keuangan
  • Merupakan langkah penting dalam perekaya-saan pelaporan keuangan.
  • Menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang harus dipilih.
  • Menuntut pengidentifikasian pihak yang dituju.

Pendekatan Penentuan Tujuan
  1. Informasi keuangan umum (general purpose financial statements).
  2. Beda tujuan beda angka (different figures for different purposes).


Landasan Pikiran Penentuan Tujuan oleh FASB
  1. Konteks lingkungan penerapan akuntansi
  2. Kemampuan pelaporan keuangan mengungkapkan informasi
  3. Perlu adanya fokus yang dituju (intended users)
RK untuk Organisasi Nonbisnis
  1. Organisasi dibedakan menjadi kepemerintahan dan nonkepemerintahan.
  2. Jurisdiksi pelaporan keuangan organisasi nonkepemerintahan ada di bawah FASB.
  3. Cukup satu RK untuk organisasi nonkepemerintahan (bisnis dan nonbisnis).
  4. Karakteristik operasi membedakan tujuan pelaporan organisasi bisnis dan nonbisnis. Komponen RK lain tetap berlaku untuk keduanya.
  5. SFAC No. 3 diganti dengan SFAC No. 6 setelah SFAC No. 4 dikeluarkan.

Karakteristik Kualitatif Informasi
          Kebijakan akuntansi (accounting policy) melibatkan masalah apakah suatu informasi dilaporkan atau tidak.
          Kebijakan akuntansi ada di beberapa level: perekayasa, penyusun standar, dan perusahaan.
          Perlu pedoman umum di tingkat rerangka konseptual untuk dasar penentuan perlu tidaknya penyajian suatu informasi diatur dalam bentuk standar.
          Karakteristik kualitatif merupakan kriteria untuk menentukan apakah suatu informasi perlu dilaporkan.

Pertimbangan dalam Kebijakan Akuntansi
  1. Perlukah informasi tertentu disediakan?
  2. Apakah cukup efisien disediakan melalui pelaporan keuangan?
  3. Mampukan pemakai memahami?
  4. Akankah pemakai menggunakannya?
  5. Apakah informasi tersebut mempengaruhi keputusan?
  6. Bagaimana informasi tersebut diungkapkan?

Elemen-elemen Statemen Keuangan
  1. Aset (assets)
  2. Kewajiban (liabilities)
  3. Ekuitas (equities)
  4. Investasi oleh pemilik (investments by owners)
  5. Distribusi ke pemilik (distributions to owners)
  6. Laba komprehensif (comprehensive income)
  7. Pendapatan (revenues)
  8. Biaya (expenses)
  9. Untung (gains)
  10. Rugi (losses)
  11. Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities)
  12. Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities)
  13. Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)

Elemen-elemen Statemen Keuangan
(Nonlaba/Kepemerintahan)
  1. Aset (assets)
  2. Kewajiban (liabilities)
  3. Aset bersih (net assets), Ekuitas/Saldo dana (fund equities/balances)
  4. Aset bersih terbatas permanen (permanently restricted net assets)
  5. Aset bersih terbatas sementara (temporarily restricted net assets)
  6. Aset bersih takterbatas/bebas (unrestricted net assets)
  7. Pendapatan (revenues), Penerimaan (Receipts)
  8. Biaya (expenses), Pengeluaran/Belanja (disbursements/expenditures)
  9. Surplus (surpluses)
  10. Defisit (deficits)
  11. Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities)
  12. Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities)
  13. Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)

Penyebab Perubahan Elemen
          Keadaan (circumstances)
          Kejadian (events)
          Transaksi (transactions)


Pengukuran dan Pengakuan
Pengukuran; Berapa jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek (elemen atau pos) sesuai dengan atributnya sehingga jumlah tersebut merepresentasi atribut yang ingin disajikan serta besarnya atribut dapat dirasakan dan diantarbandingkan.
Dalam konteks rerangka konseptual, pengukuran lebih diarahkan pada penilaian yaitu jumlah yang harus disajikan dalam statemen keuangan.
Pengakuan:
Konseptual: penyajian suatu informasi melalui seperangkat statemen keuangan sebagai ciri central perlaporan keuangan. Diperlukan kriteria umum atau fundamental.
Teknis: pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu jumlah rupiah hasil pengukuran ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam elemen atau pos bersangkutan.

Tujuan Nilai Sekarang
                Menentukan nilai wajar apabila tidak terdapat pasar untuk objek bersangkutan sehingga nilai takteramati (unobservable) atau untuk penentuan amortisasi periodik dengan metoda bunga efektif.
                Dasar pikiran:
          Adanya perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran kas yang satu dan yang lain karena perbedaan ketidakpastian dan saat  penerimaan/ pengeluaran.
          Dianutnya konsep nilai waktu uang.
          Keterbandingan antarentitas.

Nilai Wajar
                Nilai wajar menjadi sasaran pengukuran dengan nilai sekarang aliran kas karena terdapatnya faktor yang membedakan secara ekonomik aliran-aliran kas masa datang yang berbeda saat dan ketidakpastiannya.
  1. Saat tibanya aliran kas
  2. Harapan tentang risiko yang melekat
  3. Nilai waktu uang atau kos kesempatan
  4. Risiko menimbulkan kos yang harus ditanggung
  5. Likuiditas dan ketaksempurnaan pasar

Manfaat Model
          Menjadi acuan dalam pengembangan rerangka konseptual dan standar akuntansi sebagai penjabarannya.
          Menjadi basis transfer teknologi.
          Menjadi salah satu alternatif dalam rangka shopping for technology.
          Membedakan transfer teknologi dan transfer produk.

Pengaruh RK FASB
          FASB mempelopori pengembangan RK.
          Profesi di beberapa negara mengikuti langkah FASB.
          RK FASB menjadi acuan bahkan ditiru oleh negara lain sehingga terjadi kemiripan.
          IASC mengadaptasi RK FASB dengan kemiripan yang luar biasa tetapi tanpa information background.
          RK FASB mengandung kelemahan dan mengundang kritik.