Bab 1
Pengertian
Teori
Akuntansi
Tujuan
Pembelajaran
- Mendefinisi akuntansi dan teori akuntansi.
- Menjelaskan arti penting teori terhadap praktik.
- Membedakan akuntansi sebagai sains versus teknologi.
- Menjelaskan teori akuntansi sebagai penalaran logis.
- Menyebutkan berbagai perspektif teori akuntansi.
- Membedakan teori akuntansi normatif dan positif.
- Menjelaskan dan memberi contoh tataran teori akuntansi semantik, sintaktik, dan pragmatik.
- Menjelaskan dan memberi contoh teori akuntansi atas dasar pendekatan penalaran.
- Menggambarkan secara diagramatis orientasi teori akuntansi.
- Menjelaskan pengertian verifikasi teori serta pendekatannya.
Seni?
Keterampilan
mengerjakan sesuatu atau menerapkan suatu konsep/pengetahuan yang memerlukan
perasaan, intuisi, pengalaman, bakat, dan pertimbangan (judgment).Keahlian
dan pengalaman untuk memilih perlakuan terbaik dalam rangka mencapai suatu
tujuan. Nilai (moral, ekonomik, dan sosial) menjadi basis pertimbangan.
•
Akuntansi
sebagai Seni
Akuntansi
sebagai bidang pengetahuan keterampilan, keahlian, dan kerajinan yang menuntut
praktik untuk menguasainya. Akuntansi menuntut pertimbangan (judgment)
dalam penerapannya Pertimbangan harus dituntun oleh pengalaman dan pengetahuan
(profesionalisma).
Sains?
Pengetahuan
untuk menjelaskan dan meramalkan gejala alam dan sosial seperti apa adanya
dengan metoda ilmiah. Menguji dan menetapkan kebenaran penjelasan atau
pernyataan tentang suatu masalah. Bebas nilai (value-free). Karakteristik:
koherensi, korespondensi, keterujian, dan keuniversalan.
Akuntansi
sebagai bidang pengetahuan yang menjelaskan fenomena akuntansi secara objektif,
apa adanya, dan bebas nilai. Penjelasan dinyatakan dalam bentuk aksioma,
proposisi, prinsip umum, atau hipotesis yang tidak langsung berkaitan dengan
kebijakan. Pertimbangan dan penyimpulan dituntun oleh kaidah ilmiah (rules
of science).
Teknologi?
Seperangkat
pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang bermanfaat. Teknologi
meliputi teknologi lunak. Penggunaan pengetahuan ilmiah dalam suatu masyarakat pada
suatu saat untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapinya sesuai dengan budaya
dan nilai yang dianut. Perekayasaan melekat pada proses pemikiran untuk
menentukan cara terbaik.
•
Akuntansi
sebagai Teknologi
Penggunaan
pengetahuan ilmiah dalam suatu wilayah negara untuk menyediakan informasi
keuangan dalam rangka mencapai tujuan sosial dan ekonomik. Perekayasaan
pelaporan keuangan dalam suatu masyarakat (negara) dalam rangka pencapaian
tujuan negara. Basis definisi dalam buku ini.
Akuntansi
dan Teori Akuntansi: Sains atau Teknologi?
Ilmu sosial: mempelajari gejala sosial/manusia
Penjelasan ilmiah
dengan metoda ilmiah
induktif/empiris
Teori atau penjelasan ilmiah
sebagai generalisasi
Perekayasaan suatu sistem
Pelaporan
Penalaran logis dengan pertimbangan
nilai/lingkungan
Rerangka konsep
sebagai justifikasi dan kebijakan
Definisi Operasional
Sebagai seperangkat pengetahuan:
Mempelajari perekayasaan penyediaan
jasa berupa informasi keuangan dalam suatu lingkungan ekonomik.
Sebagai proses:
Proses penyediaan dan pelaporan
informasi (pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan,
pengklasifikasian, penggabungan, penguraian, peringkasan, dan penyajian data
keuangan) dengan cara tertentu.
Pengertian
Teori
•
Sesuatu
yang abstrak
•
Sesuatu
yang ideal (peraturan/standar/norma)
•
Lawan/pasangan
sesuatu yang nyata/praktis
•
Penjelasan
ilmiah
•
Penalaran
logis
Kata kunci
dalam definisi
- Perekayasaan penyediaan jasa
- Informasi
- Laporan keuangan kuantitatif
- Unit organisasi
- Bahan olah akuntansi
- Transaksi keuangan
- Memproses data keuangan
- Pihak berkepentingan
- Cara tertentu
- Dasar pengambilan keputusan
Pengertian
Teori Akuntansi
Sains:
teori akuntansi bersifat positif
Teknologi:
teori akuntansi bersifat normatif
Teori Akuntansi sebagai Sains
- Seperangkat konsep, definisi, dan proposisi (pernyataan) yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi.
- Fenomena akuntansi yang menjadi perhatian adalah keputusan atau perilaku pihak (manusia) yang berkepentingan dengan akuntansi.
- Menggunakan metoda yang diemulasi dari metoda ilmiah dalam ilmu alam dengan sasaran menguji kebenaran pernyataan/penjelasan secara ilmiah.
- Tidak menghasilkan prinsip, metoda, atau teknik akuntansi yang menjadi pilihan kebijakan akuntansi.
Teori
Akuntansi sebagai Teknologi
- Penalaran logis yang melandasi praktik akuntansi.
- Proses penalaran untuk menjustifikasi kelayakan praktik atau prinsip akuntansi tertentu.
- Teknologi melekat pada perekayasaan pelaporan keuangan.
- Hasil perekayasaan didokumentasi dalam bentuk rerangka konseptual.
Lihat
Gambar 1.4
Manfaat
Penalaran Logis yang dituangkan dalam bentuk Rerangka Konseptual
- Acuan evaluasi praktik akuntansi berjalan
- Haluan pengembangan praktik baru
- Basis penurunan standar akuntansi
- Basis perbaikan praktik berjalan
- Pedoman pemecahan masalah potensial
Lihat silabus atau sampul belakang buku Teori
Akuntansi
Pengembangan
Praktik Akuntansi
- Penyusun standar bukan satu-satunya autoritas penalaran.
- Nyatanya versus seharusnya (pendidikan hanya mengajarkan apa yang nyatanya dipraktikkan).*
- Mengisolasi gagasan alternatif sama saja dengan memasangi kaca mata kuda pada mahasiswa.
- Hubungan harmonis antara praktik, pengajaran, dan riset.
*Lihat
Gambar 1.1
Perspektif/Aspek/Orientasi Teori
Akuntansi
Sasaran (goals)
Positif versus
normatif
Tataran
semiotika dalam teori komunikasi
Semantik,
sintaktik, dan pragmatik
Pendekatan
penalaran
Deduktif versus
induktif
Sasaran Teori Akuntansi
Positif: Penjelasan
atau penalaran untuk menunjukkan secara ilmiah kebenaran pernyataan atau
fenomena akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta. Fakta sebagai sasaran.
Normative: Penjelasan
atau penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatu perlakuan akuntansi paling
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Nilai sebagai sasaran.
Sasaran
Teori (Gulotin Hume)
pembeda
|
Teori positif
|
Teori normatif
|
Bentuk pernyataan
Nada pernyataan
Bidang masalah
Basis penyimpulan
Kriteria penerimaan
teori
Basis/metoda
pengujian
|
is
descriptive
facts
objective/empirical
true/false
science/scientific
|
should/ought to
prescriptive
values/idealism
Subjective/reasoning
good/bad
art/judgment
|
Bidang Masalah
Teori positif
Perlu penjelasan dan
bukti empiris
|
normatif
Perlu penalaran
logis
|
|
|
Tataran Semiotika dalam Teori
Komunikasi
Tataran Semiotika Teori Akuntansi
Semantik : Membahas
penyimbolan kegiatan atau realitas fisis menjadi simbol-simbol (elemen-elemen)
statemen keuangan.
Sintaktik :
Membahas pengukuran, pengakuan, dan penyajian elemen-elemen dalam statemen
keuangan serta struktur akuntansi.
Pragmatik :
Membahas apakah informasi keuangan efektif (bermanfaat) bagi yang dituju dalam
perekayasaan akuntansi. Apakah informasi mempengaruhi perilaku pemakai.
Pendekatan
Penalaran
Penalaran:
Proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi
validitas/kelayakan suatu pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip.
Deduktif : Menurunkan
pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip atas dasar konsep umum/dasar
yang disepakati dan dianggap benar.
Induktif : Menurunkan
pernyataan, simpulan, penjelasan, atau prinsip umum atas dasar pengamatan
beberapa kasus atau kejadian.
Orientasi Teori Akuntans
i
Verifikasi Teori
Aspek teori
|
Pendekatan pengujian
|
Semantik
Sentaktik
Pragmatik
Positif
Normatif
Deduktif
Induktif
|
Bukti empiris, penalaran logis
Penalaran logis
Empiris, daya prediksi
Empiris, metoda ilmiah
Penalaran logis, pertimbangan nilai
Deduktif, penalaran logis
Empiris, daya prediksi, metoda ilmiah
|
Bab 2
Penalaran
(Reasoning)
•
Tujuan
Pembelajaran
•
Menjelaskan
pengertian penalaran.
•
Menyebut
dan menjelaskan komponen penalaran.
•
Menyatakan
asersi secara makna dan diagram.
•
Menyebut
dan menjelaskan sifat keyakinan.
•
Menyebutkan
dan menjelaskan jenis argumen.
•
Membedakan
antara argumen dan strategem.
•
Menjelaskan
dan memberi contoh strategem dan salah nalar.
•
Mengevaluasi
validitas argumen.
•
Menjelaskan
aspek manusia yang menghambat argumen yang sehat.
Penalaran :
Proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu
keyakinan terhadap suatu pernyataan atau asersi. Menentukan secara logis dan
objektif apakah suatu pernyataan valid (benar atau salah) sehingga pantas untuk
diyakini atau dianut. Struktur penalaran terdiri atas masukan, proses, dan
keluaran.
Unsur atau Komponen Penalaran
•
Pernyataan
atau asersi (assertion)
•
Keyakinan
(belief)
•
Argumen
(argument)
Proses dan Struktur Penalaran
Arti Penting Argumen
Serangkaian
asersi beserta inferensi atau penyimpulan yang terlibat di dalamnya. Simpulan
dinyatakan pulan dalam bentuk asersi. Merupakan bukti rasional akan kebenaran
suatu pernyataan. Argumen membentuk, memelihara, atau mengubah keyakinan.
Asersi : Penegasan
tentang sesuatu hal atau realitas yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau
ungkapan.
Pengkuatifikasi
asersi : Untuk membatasi asersi universal/umum menjadi spesifik dan menentukan
hubungan inklusi, eksklusi, saling-isi. Pengkuantifikasi: sedikit, banyak, tak
semua, beberapa, semua.
Penyajian
Asersi : Makna atau arti
Semua badan
usaha milik negara adalah perusahaan pencari laba.
Jenis dan
FungsiAsersi
Jenis:
•
Asumsi
(assumption)
•
Hipotesis
(hypothesis)
•
Pernyataan
fakta (statement of facts)
Fungsi: Sebagai pernyataan premis dan konklusi
Kredibilitas
konklusi tidak dapat melebihi kredibilitas terendah premis-premis yang diajukan
dalam argumen.
Keyakinan
Keyakinan
Anatomi
Argumen
INDIKATOR ARGUMEN
Dalam suatu
argumen atau penalaran yang kompleks, tidak selalu mudah untuk mengenali premis
dan konklusi.
Indikator
premis: oleh karena, karena,
mengingat, dengan asumsi bahwa,
jika
Indikator
konklusi: oleh karena itu, dengan
demikian, maka, sehingga, sebagai akibatnya
Cara
mengenali: Prinsip/kaidah interpretasi terdukung (principle of charitable
interpretation)
ARGUMEN
DEDUKTIF
Argumen
yang simpulannya diturunkan dari serangkaian asersi umum yang disepakati atau
dianggap benar (disebut premis baik major maupun minor).
Pada
umumnya berstruktur silogisma sehinga disebut argumen logis (logical
argument).
•
Kelengkapan
•
Kejelasan
•
Kesahihan
•
Keterpercayaian
Argumen
Induktif : Argumen yang simpulannya merupakan perampatan atau generalisasi dari
keadaan atau pengamatan khusus sebagai premis. Generalisasi menjadikan argumen
induktif merupakan argumen ada benarnya (plausible argument) bukan
argumen pasti benarnya atau logis (logical argument).
Perbedaan
Argumen Deduktif dan Induktif
Argumen Sebab-Akibat (Causal
Generalization)
Argumen
untuk mendukung bahwa perubahan faktor tertentu disebabkan oleh faktor
yang lain.
- Kriteria Penyebaban: Faktor sebab bervariasi dengan faktor akibat (efek).
- Faktor sebab terjadi sebelum atau mendahului faktor akibat.
- Tidak ada faktor lain selain faktor sebab yang diidenfikasi.
Kecohan (Fallacy)
Keyakinan
semu atau keliru akibat orang terbujuk oleh suatu argumen yang mengandung catat
(faulty) atau tidak valid.
Orang
dapat terkecoh akibat taktik membujuk selain dengan argumen yang valid.
Orang
dapat mengecoh atau terkecoh lantaran:
•
Persuasi taklangsung
•
Membidik orangnya
•
Menyampingkan masalah
•
Misrepresentasi
•
Imbauan cacah
•
Imbauan autoritas
•
Imbauan tradisi
•
Dilema semu
•
Imbauan emosi
Kecohan
lantaran Salah Nalar
•
Menyangkal anteseden
•
Pentaksaan
•
Perampatan-lebih
•
Parsialitas
•
Pembuktian dengan analogi
•
Merancukan urutan kejadian dengan penyebaban
•
Menarik simpulan pasangan
Bab 3
Perekayasaan
Pelaporan
Keuangan
Tujuan
Pembelajaran
- Menjelaskan pengertian perekayasaan pelaporan keuangan dan menjelaskan langkah-langkahnya.
- Menggambarkan secara diagramatik proses perekayasaan.
- Menjelaskan secara ringkas proses saksama dalam menetapkan pernyataan resmi.
- Menggambarkan/menjelaskan informasi semantik akuntansi.
- Mendefinisi rerangka konseptual dan menyebutkan komponen-komponen dan manfaatnya.
- Mengambarkan model rerangka konseptual versi FASB.
- Menjelaskan pengertian prinsip akuntansi berterima umum dan riwayat pengembangannya.
- Menjelaskan pengertian struktur akuntansi.
Pelaporan
Keuangan
Bagaimana
informasi akuntansi dalam suatu masyarakat (negara) diatur, disediakan, dan
disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu (sosial dan ekonomik). Pelaporan
keuangan yang berjalan merupakan hasil dari perekeyasaan pelaporan keuangan.Pelaporan
keuangan meliputi struktur dan proses.
Statemen Keuangan
Statemen
keuangan merupakan media utama atau ciri utama pelaporan keuangan. Prinsip
akuntansi berterima umum (PABU), terutama standar akuntansi, menentukan bentuk,
isi, dan susunan statemen keuangan. Pedoman resmi yang membentuk PABU
ditetapkan dengan cara saksama (due process).
Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Proses
pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisma
pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang pencapaian tujuan negara.
Perekayasaan
melibatkan pemilihan dan pertimbangan ideologi, teori, konsep dasar, dan
teknologi yang tersedia secara praktis dan teoretis dengan mempertimbangkan faktor
lingkungan negara.
Hasil
Perekayasan
Didokumentasi
dalam bentuk Rerangka Konseptual (Concpetual
Framework) yang dapat dianalogi fungsinya dengan Konstitusi.
Langkah-Langkah Perekayasaan
- Penentuan konsep dasar atau postulat
- Penetapan tujuan pelaporan
- Pengidentifikasian pihak yang dituju oleh pelaporan
- Pemilihan dan penentuan informasi yang diperlukan
- Penentuan cara menyampaikan informasi
- Pengidentifikasian kendala-kendala pelaporan
- Penyusunan dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep
- Penetapan standar akuntansi dan perancangan sistem akuntansi dalam rangka penerapan standar
Siapa
Merekayasa?
•
Orang/badan yang dianggap ahli di bidang akuntansi
•
Orang/badan yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan peraturan pada tingkat nasional
•
Tim yang khusus dibentuk untuk
itu.
Secutity
and Exchange Commission (SEC)
Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
Organisasi
profesi atau unit/dinas kepemerintahan
Proses Saksama
- Evaluasi masalah
- Riset dan analisis
- Diskusi dan penyusunan memorandum diskusi (MD)
- Dengan pendapat terhadap MD
- Diskusi dan pertimbangan tehadap dengar pendapat
- Penerbitan draf pernyataan/DP (exposure draft)
- Analisis dan pertimbangan atas tanggapan DP
- Kepeutusan untuk menerbitkan pernyataan
- Pengesahan/penerbitan secara resmi pernyataan
Rerangka
Konseptual (FASB)
Beberapa
tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan yang membentuk suatu
sistem/rerangka terpadu yang dapat menghasilkan standar akuntansi yang
konsisten dan yang menetapkan sifat, fungsi, dan keterbatasan pelaporan
keuangan dan statemen keuangan.
Sasaran : Melayani
kepentingan publik dengan menjediakan struktur dan haluan pelaporan akuntansi
dan keuangan untuk memfasilitasi penyediaan informasi keuangan dan yang
berkaitan secara objektif yang bermanfaat dalam membantu bekerjanya pasar modal
dan lainnya secara efisien dalam rangka alokasi sumber ekonomik (langka) dalam
perekonomian masyarakat (negara).
- Manfaat atau fungsi : Pedoman bagi penyusun standar
- Acuan pemecahan masalah praktik akuntansi
- Batas pertimbangan penyusunan statemen keuangan
- Pendidikan dalam pemahaman dan peningkatan keyakian
- Peningkatan keterbandingan antarperusahaan
Komponen
Konsep :
- Tujuan pelaporan keuangan
- Kriteria kualitas informasi
- Elemen-elemen statemen keuangan
- Pengukuran dan pengakuan
- RK FASB menyertakan Basis for Conclusion atau Background Information yang berisi deskripsi, argumen, dan penalaran yang rinci untuk setiap konsep yang dipilih.
- RK FASB mendeskripsi faktor lingkungan yang menjadi basis pengembangannya sehingga cukup tepat sebagai model atau teknologi yang dapat dicontoh.
Prinsip
Akuntansi Berterima Umum (PABU)
•
Rerangka
konseptual harus dijabarkan dalam bentuk standar akuntansi (accounting
standards) sebagai pedoman operasional pelaporan di tingkat perusahaan.
•
Diperlukan
rerangka pedoman lebih dari sekadar standar akuntansi untuk menentukan
kewajaran penyajian statemen keuangan.
•
PABU
merupakan rerangka pedoman (a framework of guidelines) membatasi
sumber-sumber prinsip akuntansi yang layak dianut berdasarkan
keautoritatifannya.
Masalah
Istilah
Sebagai istilah teknis, PABU tidak
ditulis dengan huruf kapital kecuali sebagai singkatan.
IAI menggunakan istilah prinsip
akuntansi yang berlaku umum (PAYBU).
GAAP = PABU sehingga
Indonesian
GAAP = PABU Indonesia
GAAP = PAYBU sehingga
Indonesian
GAAP = PAYBU Indonesia
Nyatanya: PAYBU di Indonesia.
Mengapa?
Beberapa
Versi PABU
- Accounting Principle Board (APB)
- Steven Rubin/SAS No. 43
- Douglas Sauter/SAS No. 69
- Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
- Suwardjono (1990, 1992)
Rerangka
pedoman tentang apa?
•
Pengertian/definisi
•
Pengukuran/penilaian
•
Pengakuan
•
Penyajian
dan pengungkapan
Manfaat
Struktur Akuntansi
- Acuan dalam penyusunan kurikulum program studi atau program pendidikan akuntansi.
- Acuan dalam pemilihan bidang profesi yang memerlukan akuntansi sebagai pengetahuan prasyarat.
- Menunjukkan kedudukan auditor independen dalam kaitannya dengan tanggung jawab manajemen untuk menyusun statemen keuangan.
Bab 4
Rerangka Konseptual:
Suatu Model
•
Menyebutkan
pemakai statemen keuangan dan kepentingannya.
•
Menjelaskan
aspek dan versi tujuan pelaporan keuangan.
•
Menyebutkan
tujuan pelaporan versi FASB dan menjelaskan penalaran yang mendasarinya.
•
Menyebutkan
karakteristik kualitatif informasi dan menjelaskan makna dan hubungan antara
karakteristik.
•
Menyebutkan
elemen-elemen statemen keuangan dan mendefinisinya.
•
Menjelaskan
lingkup pelaporan dan statemen keuangan.
•
Menyebut
atribut pengukuran elemen dan pos.
•
Menyebut
dan menjelaskan kriteria pengakuan suatu objek ke dalam elemen statemen
keuangan.
•
Menjelaskan
konsep transfer teknologi akuntansi dalam pengembangan standar akuntasi.
Model
Teknologi
penalaran yang dapat dijadikan contoh untuk ditransfer, diadopsi, atau diadaptasi.
Model FASB:
Conceptual Framework yang dituangkan dalam Statements of Financial
Accounting Concepts.
Alasan:
Komponen lengkap dan terpadu serta mengandung aspek pendidikan dan penalaran
yang cukup lengkap.
Statement
of Financial Accounting Concepts (SFAC)
SFAC No. 1
SFAC No. 2
SFAC No. 3
SFAC No. 4
SFAC No. 5
SFAC No. 6
SFAC No. 7
|
Objectives of Financial
Reporting by Business Enterprises
Qualitative Characteristics of
Accounting Information
Elements of Financial
Statements of Business Enterprises
Objectives of Financial
Reporting by Nonbusiness Enterprises
Recognition and Measurement in
Financial Statements of Business Enterprises
Elements of Financial
Statements (mengganti
SFAC No. 3)
Using Cash Flow Information
and Present Value in Accounting Measurement
|
Tujuan
Pelaporan Keuangan
- Merupakan langkah penting dalam perekaya-saan pelaporan keuangan.
- Menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang harus dipilih.
- Menuntut pengidentifikasian pihak yang dituju.
Pendekatan
Penentuan Tujuan
- Informasi keuangan umum (general purpose financial statements).
- Beda tujuan beda angka (different figures for different purposes).
Landasan
Pikiran Penentuan Tujuan oleh FASB
- Konteks lingkungan penerapan akuntansi
- Kemampuan pelaporan keuangan mengungkapkan informasi
- Perlu adanya fokus yang dituju (intended users)
RK untuk
Organisasi Nonbisnis
- Organisasi dibedakan menjadi kepemerintahan dan nonkepemerintahan.
- Jurisdiksi pelaporan keuangan organisasi nonkepemerintahan ada di bawah FASB.
- Cukup satu RK untuk organisasi nonkepemerintahan (bisnis dan nonbisnis).
- Karakteristik operasi membedakan tujuan pelaporan organisasi bisnis dan nonbisnis. Komponen RK lain tetap berlaku untuk keduanya.
- SFAC No. 3 diganti dengan SFAC No. 6 setelah SFAC No. 4 dikeluarkan.
Karakteristik
Kualitatif Informasi
•
Kebijakan
akuntansi (accounting policy) melibatkan masalah apakah suatu informasi
dilaporkan atau tidak.
•
Kebijakan
akuntansi ada di beberapa level: perekayasa, penyusun standar, dan perusahaan.
•
Perlu
pedoman umum di tingkat rerangka konseptual untuk dasar penentuan perlu
tidaknya penyajian suatu informasi diatur dalam bentuk standar.
•
Karakteristik
kualitatif merupakan kriteria untuk menentukan apakah suatu informasi perlu
dilaporkan.
Pertimbangan
dalam Kebijakan Akuntansi
- Perlukah informasi tertentu disediakan?
- Apakah cukup efisien disediakan melalui pelaporan keuangan?
- Mampukan pemakai memahami?
- Akankah pemakai menggunakannya?
- Apakah informasi tersebut mempengaruhi keputusan?
- Bagaimana informasi tersebut diungkapkan?
Elemen-elemen
Statemen Keuangan
- Aset (assets)
- Kewajiban (liabilities)
- Ekuitas (equities)
- Investasi oleh pemilik (investments by owners)
- Distribusi ke pemilik (distributions to owners)
- Laba komprehensif (comprehensive income)
- Pendapatan (revenues)
- Biaya (expenses)
- Untung (gains)
- Rugi (losses)
- Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities)
- Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities)
- Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)
Elemen-elemen
Statemen Keuangan
(Nonlaba/Kepemerintahan)
- Aset (assets)
- Kewajiban (liabilities)
- Aset bersih (net assets), Ekuitas/Saldo dana (fund equities/balances)
- Aset bersih terbatas permanen (permanently restricted net assets)
- Aset bersih terbatas sementara (temporarily restricted net assets)
- Aset bersih takterbatas/bebas (unrestricted net assets)
- Pendapatan (revenues), Penerimaan (Receipts)
- Biaya (expenses), Pengeluaran/Belanja (disbursements/expenditures)
- Surplus (surpluses)
- Defisit (deficits)
- Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities)
- Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities)
- Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)
Penyebab
Perubahan Elemen
•
Keadaan
(circumstances)
•
Kejadian
(events)
•
Transaksi
(transactions)
Pengukuran
dan Pengakuan
Pengukuran;
Berapa jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek (elemen atau pos)
sesuai dengan atributnya sehingga jumlah tersebut merepresentasi atribut yang
ingin disajikan serta besarnya atribut dapat dirasakan dan diantarbandingkan.
Dalam
konteks rerangka konseptual, pengukuran lebih diarahkan pada penilaian yaitu
jumlah yang harus disajikan dalam statemen keuangan.
Pengakuan:
Konseptual:
penyajian suatu informasi melalui seperangkat statemen keuangan sebagai ciri
central perlaporan keuangan. Diperlukan kriteria umum atau fundamental.
Teknis:
pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu jumlah rupiah hasil pengukuran ke
dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam elemen atau
pos bersangkutan.
Tujuan Nilai Sekarang
Menentukan
nilai wajar apabila tidak terdapat pasar untuk objek bersangkutan sehingga
nilai takteramati (unobservable) atau untuk penentuan amortisasi
periodik dengan metoda bunga efektif.
Dasar
pikiran:
•
Adanya perbedaan ekonomik antara
sehimpunan aliran kas yang satu dan yang lain karena perbedaan ketidakpastian
dan saat penerimaan/ pengeluaran.
•
Dianutnya konsep nilai waktu uang.
•
Keterbandingan antarentitas.
Nilai Wajar
Nilai wajar menjadi sasaran
pengukuran dengan nilai sekarang aliran kas karena terdapatnya faktor yang
membedakan secara ekonomik aliran-aliran kas masa datang yang berbeda saat dan
ketidakpastiannya.
- Saat tibanya aliran kas
- Harapan tentang risiko yang melekat
- Nilai waktu uang atau kos kesempatan
- Risiko menimbulkan kos yang harus ditanggung
- Likuiditas dan ketaksempurnaan pasar
Manfaat
Model
•
Menjadi
acuan dalam pengembangan rerangka konseptual dan standar akuntansi sebagai
penjabarannya.
•
Menjadi
basis transfer teknologi.
•
Menjadi
salah satu alternatif dalam rangka shopping for technology.
•
Membedakan
transfer teknologi dan transfer produk.
Pengaruh RK
FASB
•
FASB
mempelopori pengembangan RK.
•
Profesi
di beberapa negara mengikuti langkah FASB.
•
RK
FASB menjadi acuan bahkan ditiru oleh negara lain sehingga terjadi kemiripan.
•
IASC
mengadaptasi RK FASB dengan kemiripan yang luar biasa tetapi tanpa information
background.
•
RK
FASB mengandung kelemahan dan mengundang kritik.
kok tidak ada bab-bab nya. thanks mas bro for materi
BalasHapusMAkasi atas kritikannya. nanti saya perbaiki.
Hapusbaru sampai beberapa bab yang terangkum.