Tampilkan postingan dengan label CARA MUSLIM BERGAUL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CARA MUSLIM BERGAUL. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Juni 2013

cinta dan sayang...tidak semudah ungkapan di bibir

~Teman-teman akhirat diikat hati-hati dengan iman dan cinta kepada-Nya~
"Apabila salah seorang di antara kamu mencintai saudaranya, maka hendaklah ia memberitahukannya."
(HR Abu Daud dan Tarmidzi)



Hari ini saya nak bercerita tentang belajar mengungkapkan rasa cinta. Mengungkapkan rasa cinta kepada saudara-saudara kita yang telah diikat hati-hati kita oleh-Nya. Sebagaimana cintanya sahabat-sahabat Nabi kepada baginda Rasulullah s.a.w, seperti itu jugalah cinta yang ingin diungkapkan di sini.

Peringatan ringkas ini juga ditujukan kepada diri sendiri sebagai medan muhasabah. Kerana saya terlalu malu untuk mengungkap rasa cinta kepada sahibah-sahibah yang amat saya kasihi dan cintai dengan ikatan iman di hati. Mengapa ya? Adakah malu atau ego sebenarnya?

Salah satu sebab yang saya yakini ialah mungkin saya takut sayang yang saya ungkapkan tidak berpadanan dengan sayang yang saya ungkapkan...huhuu...

Pernah seorang sahabat berkata kepada saya sepatutnya saya mesti lafazkan sayang pada orang yang saya sayang tu tapi saya masih susah untuk melakukannya.
Maafkan saya sahabat...bukan saya tidak mahu mendengar dan menerima pendapat itu tapi saya tak mampu lakukan.andai saya tetap meluahkan sayang itu mungkin kata kata itu sendiri menjadi luka dalam hati andai saya terasa kasih yang saya beri tidak seperti yang diluahkan...saya takut itu wahai sahabat.bagilah saya masa untuk itu..

Renungan untuk diri ini agar lebih berani dan kuat hatinya....
Jom sama2 selami....

Dari Anas r.a, ia berkata: Ada seorang lelaki duduk di hadapan Nabi s.a.w, kemudian ada seorang sahabat lain berlalu.
Laki-laki tersebut lalu berkata; "Ya Rasulullah, sungguh saya mencintai orang itu (kerana Allah).
Maka Nabi s.a.w bersabda: "Apakah engkau telah memberitahukan kepadanya?
"Belum" jawab laki-laki itu.
Nabi bersabda: "Maka bangkit dan beritahukanlah kepadanya, niscaya akan mengukuhkan kasih sayang antara kalian."
Lalu ia bangkit dan memberitahukan: "Sungguh saya mencintai anda kerana Allah."
Maka orang ini berkata: "Semoga Allah mencintaimu, yang engkau mencintaiku kerana-Nya."
(HR Ahmad)


Cintailah mereka kerana Allah, maka Allah juga akan mencintai kita. Jujurnya, ada golongan manusia yang sukar mengungkap rasa tapi belajarlah. Mungkin kita lebih suka menunjukkkan dengan perbuatan bahawa kita mencintai teman-teman kita kerana Allah. Hakikatnya, apa yang dianjurkan oleh Nabi s.a.w itu tentu ada keberkatannya. Baginda menganjurkannya kerana baginda cinta akan perbuatan itu, lalu contohilah baginda, nescaya Allah juga pasti akan mencintai kita.
Dari Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w bersabda:
Sesungguhnya ada seseorang akan berkunjung ke tempat saudaranya yang berada di desa lain. Kemudian Allah taala mengutus malaikat untuk mengujinya. Setelah malaikat itu berjumpa dengannya, ia bertanya: "Hendak ke manakah kamu?"
Ia menjawab: "Saya akan berkunjung ke tempat saudaraku yang berada di desa itu."
Malaikat bertanya lagi: "Apakah kamu merasa berhutang budi padanya sehingga merasa perlu mengunjunginya?"
Laki-laki itu menjawab: "Tidak. Aku mengunjunginya semata kerana Allah ta'ala.
Malaikat kemudian berkata: "Sesungguhnya saya adalah utusan Allah untuk menjumpaimu, dan Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu kerana Allah."
(HR Muslim)



Saya merasakan cinta yang terikat dengan iman ini sangat dalam kerana apabila sahabat menangis dan bersedih, saya juga turut merasa pedihnya. Kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan saya. Teman-teman yang amat dikasihi dan dicintai, ana uhibbukunna fillah. Saya sayang dan cinta kamu kerana Allah.Mungkin di sini sahaja saya mampu ungkapkan itu...Moga di satu hari nanti saya perolehi kekuatan itu di hadapan sahabat2 saya kerana ALLAH...

~Moga ikatan hati-hati dengan iman ini mendapat ridha-Nya jua~
sumber: http://kasihallahsygallah.blogspot.com

Senin, 11 Maret 2013

Tentang Cinta dikalangan remaja

Cinta Muda IPT Menjawab Pertanyaan Tentang Cinta dikalangan remaja
 Oleh: Mohd Rasul Abu Hanipah
cinta muda ipt
Mana yang harus kita pilih "Cinta Sebelum Nikah" ataupun "Cinta Setelah Nikah"?
Ustaz Don telah berbagi dua pandangan dari dua ulama yang berbeda. Dari sebagian ulama memilih "bercinta adalah setelah menikah", sedangkan dari pandangan ulama lain adalah "cinta sebelum menikah". 


Habis nak pilih yang mana satu? Ustaz Don nasihat, Kalau "bercinta setelah menikah", kita buat seperti yang dilakukan Nabi, kalau suka dan yakin itu pilihan kita, pergi masuk meminang dan kawin selesai. Itu jalan yang terbaik.
Sedangkan "cinta sebelum menikah" pula adalah, pasangan yang bercinta sebelum menikah harus mengikuti syariat serta batas-batas yang telah ditetapkan oleh Islam. Cinta sebelum menikah ini dibolehkan untuk mengenali pasangan masing-masing sebelum menikah dalam periode tertentu (yang singkat seperti umur 19 dan meletakkan pada umur 20 untuk menikah. Bukannya dari tingkatan 1 bercinta tetapi nak menikah pada umur 30 tahun). 


Slot kedua yang berjudul Tajawuz Cinta oleh Imam Muda Asyraf. Dalam tajuk slot kedua kali ini Imam Muda Asyraf banyak membahas tentang Cinta saat belajar. "Kalau ada pelajar tanya saya pasal cinta, saya akan jawab dengan baik pergi belajar mengaji dulu sampai khatam. Tapi kalau mahasiswa, universitas atau universitas yang tanya kepada saya tentang cinta saya akan jawab carilah cinta kamu, saya bukan nak cakap NO NO NO tapi saya akan cakap YES YES YES tapi bercinta ikut cara yang benar. Ikut apa yang dah diatur dan jaga batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah SWT " 


Anda rancang target bila ingin nikah, jangka waktu waktu itu sesuai atau tidak untuk kamu menikah. Kalau Anda rasakan dalam waktu 3 bulan tu Anda nak menikah, teruskan. Anda bisa bercinta karena tujuan untuk menikah. Tapi nasihat Imam Muda Asyraf, kalau bercinta sejauh nak kenal baik tak payah karena manusia tidak mampu melawan hawa nafsu karena dikhuatiti dalam periode tersebut Anda akan terjerumus kepada maksiat. 


Imam Muda Asyraf ingatkan kepada wanita, pria ayat memang "power", kebohongan untuk pria adalah ketika dia sebut kata "I LOVE YOU" itu memang kebohongan kecuali dia bersungguh-sungguh untuk menikah dengan Anda. Tapi lain dengan perempuan, kebohongan untuk perempuan
adalah bila dia cakap "I HATE YOU", tapi dalam hati dan terus menangis sedih.
Kata Imam Muda Asyraf lagi, pria banyak menyimpan di dalam hati, tapi yang jenis banyak keluar ayat-ayat manis dan cinta yang itu memang tipe penipu. Saat ini satu dewan tergelak mendengarkan sharing dari Imam Muda Asyraf dan ternyata benar. 


Selesai panel dari Ustaz Don dan Imam muda Aysraf, acara dilanjutkan lagi dengan penyampaian hadiah kupon berhadiah kepada  kepada peserta yang hadir. 

Pada Slot yang ketiga dan terakhir untuk malam "Lepak Santai: Cinta Muda IPT", peserta yang hadir pada malam ini sangat beruntung karena Ustaz Don dan Imam Muda Aysraf masing-masing banyak berbagi pengalaman, perjalanan cinta mereka sebelum dan setelah menikah, dan slot yang terakhir ini juga, siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
cinta muda ipt 


P / s: Semoga majelis-majelis ilmu seperti ini diperbanyak lagi karena ia banyak mengupas masalah selama lebih-lebih lagi melibatkan remaja untuk membimbing generasi muda kita agar tidak terjebak dengan gejala maksiat. Dengan memperbanyak majlis ilmu seperti ini sedikit banyak dapat menyadarkan generasi muda kita dengan kesadaran yang mana bisa dan yang mana tidak bisa. Tidak banyak ilmu tentang cinta diterapkan di sekolah, universitas maupun universitas dan oleh karena itu banyak keruntuhan akhlak, zina, buang bayi dan banyak lagi terjadi hari ini.

sumber: http://harianislam.com

Kamis, 22 Maret 2012

CARA MUSLIM BERGAUL


CARA MUSLIM BERGAUL MENURUT ISLAM



Bergaul adalah salah satu cara yang dilakukan manusia untuk bersosialisasi dengan sesama manusia dan bergaul sudah menjadi suatu kebutuhan bagi setiap manusia. Karena pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup sendiri, walaupun manusia itu sendiri diciptakan berbeda-beda.

Cara Bergaul Menurut Islam
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti dan akan sangat membutukan yang namanya sosialisasi sesama manusia. Karena manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, seperti yang dituliskan pada Al-Quran yang berbunyi:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat:13)

Bergaul adalah salah satu cara yang dilakukan manusia untuk bersosialisasi dengan sesama manusia dan bergaul sudah menjadi suatu kebutuhan bagi setiap manusia. Karena pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup sendiri, walaupun manusia itu sendiri diciptakan berbeda-beda. Seperti yang dituliskan pada Al-Quran yang berbunyi:

“Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar. Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita dengan orang lain, kecuali karena ketakwaannya kepada Allah SWT” (QS. Al_Hujurat: 13)

Berikut ini merupakan 3 kunci utama dalam bergaul dengan sesama manusia, terutama bagi sesama muslim, yaitu:

1.    Ta’aruf (saling mengenal)
Ta’aruf atau saling mengenal merupakan kunci yang paling utama dalam bergaul. Dengan ta’aruf kita dapat mengenal sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter, dan semua ciri khas pada diri seseorang.

2.    Tafahum (memahami)
Tafahum atau saling mengenal merupakan kunci kedua yang harus diperhatikan. Karena dengan mengenal secara lebih dalam seseorang, maka kita akan mengetahui segal hal apa saj yang disukai atau yang tidak disukai. Dan hal tersebut dapat membantu kita untuk mengetahui bagaiman kita harus bersikap. Selain itu, dapat membantu kita untuk membedakan mana teman yang baik dan mana teman yang kurang baik.

3.    Ta’awun (saling menolong)
Ta’awun atau rasa saling menolong merupakan hal yang akan menumbuhkan rasa cinta antar sesama teman. Bahkan Islam sangat menganjurkan kepada ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa.

Cara Bergaul yang Baik

1.    Menghargai Orang Lain
Hargailah segala bentuk apapun dari orang lain, baik pendapat, sifat, keahlian, maupun kepribadiannya. Karena dengan kita menghargai orang lain maka, orang tersebut juga akan menghargai kita.

2.    Bercanda
Bercanda memang hal yang dibutuhkan dalam pergaulan untuk mengakrabkan diri satu sama lain. Dalam bercanda harus lihat situasi seseorang saat kita ingin bercanda. Jika orang tersebut sedang mengalami kesulitan, sepantasnya kita menghiburnya agar tersenyum dan tertawa.

3.    Menjadi Orang yang Dipercaya
Dipercaya oleh orang lain merupakan hal yang menyenangkan. Tapi kita juga harus ingat untuk tetap menjaga kepercayaan itu. Karena menjaga kepercayaan adalah hal yang sulit. Untuk itu berpikirlah apabila rahasia mereka adalah rahasia kita.

4.    Menjadi Seseorang yang Bisa Diandalkan
Untuk menjadi seseorang yang bisa diandalkan dalam pergaulan haruslah bisa menghargai orang lain, senang bercanda, dan menjadi orang yang dipercaya. Karena dengan kriteria tersebut secara langsung orang akan mengandalkan atau meminta pertolongan apabila dalam kesulitan. Dan hal tersebut dapat terlihat apabila kita bisa menjadi teman yang baik bagi orang lain atau teman kita sendiri.
sumber : http://www.lazuardibirru.org/?show=tahukah&id=372