 
 
1. PENCERDASAN UMUM PKM KEGIATAN
Apa sih PKM itu?
PKM merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan Direktorat 
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti dalam 
meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar
 kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis
 dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan 
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta 
memperkaya budaya nasional. PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 
2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di 
lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian 
kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif 
mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yang diberi nama Program 
Kreativitas Mahasiswa.
 Yah, kira – kira itu lah definisi PKM versi beratnya yang sulit 
dicerna. Pada intinya sih PKM itu merupakan suatu lomba karya tulis yang
 diselenggarakan oleh DIKTI. Nah, hasil karya tulis mahasiswa dalam 
bentuk PKM ini kemudian diseleksi oleh DIKTI untuk kemudian diambil 
beberapa terbaik dari seluruh Indonesia dan dilombakan di suatu ajang 
bernama PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). PKM yang dilombakan 
oleh DIKTI sendiri dibagi dalam 7 kategori, yaitu :
- PKM – Penelitian (PKM-P)
- PKM – Teknologi (PKM-T)
- PKM – Karsa Cipta (PKM-KC)
- PKM – Kewirausahaan (PKM-K)
- PKM – Pengabdian Masyarakat (PKM-M)
- PKM – Artikel Ilmiah (PKM-AI)
- PKM – Gagasan Tertulis (PKM-GT)
Tips Menulis Usulan Proposal PKM
- Anda harus punya terlebih dahulu PEDOMAN PKM. Setelah itu tentukan jenis PKM yang ingin anda buat, apakah itu PKM-GT/AI
- Setelah menentukan jenis PKM, tentukan ide atau gagasan yang ingin anda buat. Sederhana saja
- Setelah itu kita cari informasi atau bahan atau apalah yang mendukung dan yang dibutuhkan untukide tersebut.
- Minta contoh Proposal PKM yang sudah lolos didanai DIKTI, bisa dari senior atau dari teman anda (Ingat… kalau anda baru pertamakali membuat, langkah ini sangat penting supaya anda punya sedikit gambaran mengenai cara membuat proposal. Tapi kalau anda bukan PEMULA, anda boleh saja langsung membuat tanpa harus CTM = Contoh Tiru Modifikasi).
- Cari dosen pebimbing dan anggota (harus ada 1 anggota yang beda angkatan) kemudian kita coba membuat proposal PKM, tentu saja dengan berpedoman pada PEDOMAN PKM 2011 dan kita buat sesuai dengan informasi atau bahan yang kita cari tadi (bersifat relatif jadi disesuaikan dengan kondisi terkini).
- Apabila ada kesulitan dalam membuat proposal misal di metode atau latar belakang atau rancangan dana atau apa, anda jangan sekali-kali berhenti karena akan membuat semangat anda menurun, lebih baik dilewati dan mencoba membuat bab atau sub bab lainnya.( Anda bisa juga copy paste dari contoh proposal yang sudah lolos tapi ingat harus menggunakan ilmu CTM = Contoh Tiru Modifiksai, jadi tidak asal copy paste 100%)
- Konsultasikan kepada pebimbing
- Lengakapi isi proposal dan konsultasikan kepada pebimbing
- Edit kembali dan lakukan pengecakan ulang. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi ada yang salah ketik atau yang masih kurang.
Kiat Sukses Menyusun PKM
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) diluncurkan oleh DP2M DIKTI 
dengan tujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi pemimpin yang 
mandiri dan arif.  Dalam hal ini mahasiswa diberi kesempatan untuk 
mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggung jawab, membangun
 kerjasama tim maupun mengembangkan kemandiriannya melalui kegiatan yang
 kreatif dalam bidang ilmunya masing-masing. Sampai saat ini terdapat 
lima jenis kegiatan PKM yang ditawarkan, yaitu:
PKM Penelitian (PKMP) yang memberikan kesempatan bagi 
mahasiswa untuk berkreasi melalui penelitian sesuai dengan bidang 
ilmunya masing-masing, baik dalam bentuk mono maupun multi disiplin.
PKM Penerapan Teknologi (PKMT) yang memberikan kesempatan 
kepada mahasiswa untuk berkreasi dan berinovasi melalui penciptaan jasa 
seperti pembukaan, pemasaran, penataan ruang produksi dll; atau karya 
teknologi seperti peralatan, prototipe, model, proses dll yang 
diperlukan oleh kelompok,  masyarakat produktif, kelompok usaha tani, 
industri kecil, maupun pedagang kecil sesuai dengan bidang ilmu 
masing-masing baik dalam bentuk mono maupun multi disiplin.
PKM Kewirausahaan (PKMK) yang memberi kesempatan kepada 
mahasiswa untuk berkreasi atau berinovasi melalui penciptaan 
keterampilan berwirausaha dan berorientasi pada keuntungan (profit).
PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM) yang memberikan kesempatan 
kepada mahasiswa untuk berkreasi melalui kegiatan peningkatan 
kecerdasan, keterampilan, pengetahuan masyarakat, peningkatan kualitas 
lingkungan hidup, maupun pengembangan kelembagaan masyarakat
PKM Penulisan Ilmiah (PKMI) yang memberikan kesempatan 
kepada mahasiswa untuk berkreasi melalui kegiatan penulisan ilmiah baik 
yang bersumber dari PKMP, PKMT, MKMK, PKMM maupun kegiatan ilmiah 
lainnya.
Seringkali mahasiswa / kelompok mahasiswa dalam upayanya mendapatkan 
dana melalui PKM ini  mengalami berbagai kesulitan dalam hal menemukan 
ide, penulisan, koordinasi kelompok, penyusunan anggaran dll yang 
berdampak pada rendahnya daya saing proposal yang dibuatnya.  Oleh sebab
 itu,  tulisan  ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam pencarian ide 
dan penyusunan proposal yang diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi 
mahasiswa untuk menyusun proposal PKM yang berkualitas sehingga dapat 
meningkatkan peluangnya untuk dibiayai.
Perlu diketahui, Apa itu kreativitas?
Dalam penulisan proposal PKM,  kata kunci terpenting adalah  
“KREATIVITAS” yang merupakan ciri khas  program ini.  Oleh sebab itu, 
penulisan PKM yang tidak mengandung unsur kreativitas sangatlah susah 
untuk dapat lolos dan dibiayai.  Perlu ditekankan bahwa  PKM ini tidak 
sama dengan proposal yang disusun oleh mahasiswa untuk menyelesaikan 
tugas akhirnya yang pada umumnya bersifat sangat  ilmiah.
Kata kreatif yang menjadi kunci keberhasilan penyusunan proposal PKM ini menurut Encyclopedia Britanica (2002) adalah “The ability to make or otherwise bring into existence something new, whether a new solution to a problem, a new method or device, or a new artistic object or form”. Sedangkan definisi menurut Roget’s II Thesaurus, kreatif itu adalah “ characterized by or productive of new things or new idea : innovative, inventive” Jadi mahasiswa yang kreatitif itu memiliki tiga ciri, yaitu adalah “promoting construction or creation”, “having ability of power to create” dan “having the power or productive of new things or new ideas”. Ide baru yang dimaksud disini tidak selalu harus seluruhnya baru (original) ataupun harus canggih, akan tetapi dapat berarti sesuatu ide yang dibuat dengan cara memodifikasi ide yang sudah ada sehingga berubah menjadi ide lain yang lebih kreatif.
Kata kreatif yang menjadi kunci keberhasilan penyusunan proposal PKM ini menurut Encyclopedia Britanica (2002) adalah “The ability to make or otherwise bring into existence something new, whether a new solution to a problem, a new method or device, or a new artistic object or form”. Sedangkan definisi menurut Roget’s II Thesaurus, kreatif itu adalah “ characterized by or productive of new things or new idea : innovative, inventive” Jadi mahasiswa yang kreatitif itu memiliki tiga ciri, yaitu adalah “promoting construction or creation”, “having ability of power to create” dan “having the power or productive of new things or new ideas”. Ide baru yang dimaksud disini tidak selalu harus seluruhnya baru (original) ataupun harus canggih, akan tetapi dapat berarti sesuatu ide yang dibuat dengan cara memodifikasi ide yang sudah ada sehingga berubah menjadi ide lain yang lebih kreatif.
Sebagai contoh apabila suatu kelompok mahasiswa mengajukan judul seperti “Komersialisasi produk bakso”,
 maka akan sulit bagi kelompok ini untuk mendapatkan dana PKM,  mengapa?
 Kita semua sudah tau bahwa produk bakso tersebut sudah sangat dikenal 
dimasyarakat.  Oleh sebab itu,  judul yang diajukan oleh kelompok 
mahasiswa ini menjadi “biasa-biasa” saja yang tidak ada unsur 
kreativitas didalamnya, artinya kelompok mahasiswa ini mengajukan 
kegiatan PKM yang sudah menjadi kegiatan keseharian masyarakat.  Lain 
halnya jika judul PKM di atas dirubah menjadi “Komersialisasi produk bakso berkalsium tinggi, sehat dan aman untuk dikonsumsi”. 
 Dalam hal ini,  mahasiswa berusaha untuk memadukan hasil penelitian 
yang sudah ada dan memanfaatkan tren gaya hidup sehat masyarakat dalam 
unsur “bakso” yang sangat digemari oleh masyakat Indonesia.  Sumber 
kalsium yang digunakan oleh mahasiswa ini misalnya berupa hasil olahan 
dari limbah pemotongan ayam, yaitu berupa tulang rawan kaki yang 
harganya sangat murah.  Tulang rawan ini selanjutnya diproses untuk 
menjadi tepung tulang rawan yang merupakan sumber kalsium utama bakso 
yang dibuatnya.  Dengan mamadukannya dengan proses pembuatan yang 
higienis, maka tercipta bakso baru yang diharapkan dapat 
mengakomodasikan tren gaya hidup sehat dengan menkonsumsi kalsium 
tinggi.  Sehingga disamping susu berkasium tinggi yang harganya relatif 
mahal, masyarakat diberi alternatif lain yang lebih murah, tanpa 
mengubah kegemarannya mengkonsumsi bakso.
Contoh lain dari judul PKM yang cukup kreatif adalah “Pemanfaatan limbah whey keju dalam pembuatan nata” 
 ada dua unsur kreatif yang terkandung pada judul ini, yaitu limbah whey
 dan nata yang dibuat dari whey.  Dalam pembuatan keju, sering whey 
menjadi limbah, karena nilai ekonomisnya sangat rendah.  Apabila limbah 
ini dibiarkan, maka limbah ini dapat mencemari lingkungan dan 
membahayakan kesehatan masyarakat.  Dengan memanfaatkan limbah ini dan 
mengubahnya menjadi produk lain, yaitu menjadi nata, maka diharapkan 
kelompok mahasiswa ini dapat membantu memecahkan masalah lingkungan.
Apabila terdengar kata nata, secara otomatis kita membayangkan suatu 
produk yang dibuat dari air kelapa yang bentuknya kubus kecil dengan  
warna putih dan rasa khas kelapa, yaitu yang sering disebut nata de 
coco.  Kelompok mahasiswa ini telah berhasil mencari alternatif lain 
dalam pembuatan nata secara kreatif, yaitu dengan cara menumbuhkan 
bakteri dalam whey.  Kualitas nata yang dihasilkan sangat baik, sebab 
disamping aroma dan kekenyalannya cukup baik, produk ini dapat dibuat 
dengan berbagai rasa dan bentuk sesuai dengan selera masyarakat.
Contoh ketiga judul PKM yang dinilai cukup kreatif adalah “Ekstrak daun sirih sebagai obat mastitis pada sapi perah” 
 Kelompok mahasiswa ini berusaha untuk memecahkan masalah utama dalam 
industri sapi perah, yaitu penyakit mastitis.  Penyakit ini disebabkan 
oleh bakteri yang mengakibatkan susu menjadi rusak dan tidak layak untuk
 dikonsumsi.  Disamping itu, susu yang dihasilkan oleh sapi yang terkena
 mastitis akan ditolak oleh industri pengolahan susu yang tentunya 
mengakibatkan kerugian yang besar bagi peternak.  Dalam pengobatan 
mastisis ini, biasanya digunakan antibiotik yang harganya mahal dan 
tidak terjangkau oleh peternak rakyat.  Dengan memanfaatkan pengetahuan 
tradisional masyarakat tentang khasiat daun sirih sebagai antiseptik dan
 mungkin juga antibiotik, kelompok mahasiswa ini mencoba mencari 
alternatif pengobatan lain selain menggunakan antibiotik.  Dengan 
berbagai teknik ekstraksi dan cara aplikasinya, kelompok ini telah 
berhasil mengurangi kejadian mastitis pada sapi perah melalui pengobatan
 yang yang ramah lingkungan.
Jadi dengan mengamati contoh di atas, jelas tergambar bahwa program 
PKM yang diajukan tersebut bukan merupakan sesuatu yang baru, akan 
tetapi merupakan modifikasi ide yang telah ada dengan cara lebih 
kreatif.
Seringkali mahasiswa dalam pencarian ide dan penyusunan proposal 
terjebak dalam nilai kemutlakan ilmiah.  Perlu selalu diingat bahwa  
sesuatu yang ilmiah itu belum tentu kreatif demikian juga sebaliknya.  
Sebagai contoh apabila ada kelompok mahasiswa yang mengajukan judul 
“mekanisme penyerapan kalsium dalam darah orang dewasa”, maka 
kemungkinan besar evaluator menilai  proposal yang diajukan dengan judul
 ini tidak kreatif, sebab judul tersebut terlalu ilmiah dan tidak 
mengandung untur kreativitas.  Hal-hal seperti inilah yang sering 
terjadi dimana mahasiswa menulis proposalnya dengan mengacu pada tugas 
akhirnya tanpa memodifikasinya sesuai dengan persyaratan PKM.
Anda ingin berhasil?
Beberapa kiat-kiat berikut diharapkan dapat meningkatkan peluang keberhasilan  lolosnya proposal anda:
1. Pilihlah judul dan topik yang menarik.
         Biasanya hal yang paling pertama dilihat oleh evaluator pada
 proposal PKM adalah judul dan topik PKM yang  diajukan.  Oleh sebab 
itu, usahakan judul yang diajukan dibuat semenarik mungkin.  Jika 
dibandingkan antara dua judul berikut “Pembuatan bahan dasar kosmetik dari mentimun dan bengkuang” dan “Pembuatan bahan dasar kosmetik dari feces dan urine sapi”,
 tentunya judul kedua lebih aneh dan menarik.  Tentu saja judul yang 
menarik saja tidak menjamin proposal tersebut pasti lolos.  Penyusun 
proposal harus dapat menyakinkan evaluator bahwa dengan berbekal 
pengetahuan yang sudah ada (tercermin dari tinjauan pustaka), metode 
pelaksanaannya (tercermin pada materi dan metode), serta keberhasilan 
pelaksanaannya (tercermin pada penjadwalan dan pembiayaanya),  ide yang 
tercantum pada judul proposal tersebut dapat terealisasikan dengan 
baik.  Sering juga evaluator menghadapi suatu kenyataan bahwa banyak 
proprorsal yang judulnya sangat menarik, akan tetapi ternyata setelah 
dibaca isi proposalnya tidak mencerminkan dan mendukung judul tersebut, 
akibatnya evaluator tidak meloloskan proposal tersebut. Sebagai contoh 
pernah ada proposal yang diajukan  dengan judul “Sistem pengangkatan air tanah tanpa energi listrik di daerah papua”. 
 Judul ini sangat menarik bagi evaluator sebab jika PKM ini berhasil 
dengan baik, tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.  
Setelah proposal tersebut dibaca seluruhnya ternyata kelompok mahasiswa 
ini merencanakan membuat sumur gali sebanyak 5 buah dengan kedalaman 
masing-masing 20 meter.  Selanjutnya untuk mengangkat air tanah 
digunakan timba yang dikerek dan  air tersebut dialirkan pada saluran 
yang dibuat ke rumah penduduk.  Jadi jelas bagi evaluator bahwa ide yang
 diusulkan tersebut sudah merupakan teknik yang telah diterapkan 
masyarakat luas di daerah lain.
Seringkali mahasiswa mengalami  kesulitan dalam membuat  ide awal 
yang akan ditulis dalam proposal.  Kita harus ingat bahwa untuk menjadi 
kreatif, kita harus dapat membuka belenggu kebiasaan yang ada.  Sebagai 
contoh dalam menulis sesuatu, ditabukan untuk menulisnya dengan 
menggunakan tinta merah dan dianjurkan untuk menulisnya dengan tinta 
warna hitam atau biru, rapi dan dengan haruf yang sama besarnya.  
Kebiasaaan seperti ini tanpa kita sadari telah menjadi belenggu 
kreativitas kita.  Selama komposisi huruf dan warna menarik, tulis saja 
sesuai dengan imajinasi anda.  Tentu saja kita harus melanggar 
kebiasaan, yaitu dengan cara menulis kalimat dengan berbagai kombinasi 
huruf dan warna, termasuk warna merah didalamnya.  Jadi jika kita ingin 
berpikir kreatif, cara berpikir kita harus melewati batas-batas 
kebiasaan, tradisi  atau norma yang ada.
Selanjutnya setelah kita telah terbebas dari belengggu ini akan 
mengalir berbagai ide liar yang terpikir sesaat.  Ide-ide liar yang 
mengalir ini harus segera ditulis segera sebelum kita lupa.  Dalam 
menciptakan ide-ide ini kita tidak perlu takut membuat kesalahan, sebab 
nantinya setelah dicatat, kita harus kembali membaca dan merenungkan 
serta merangking ide-ide tersebut berdasarkan prioritas, realisasi ide 
dan peluangnya untuk berhasil didanai.  Dengan cara ini dalam satu hari 
saja  tidak menutup kemungkinan akan banyak sekali ide yang muncul dan 
diharapkan tidak ada lagi mahasiswa yang tidak mengikuti kompetisi PKM, 
dengan alasan tidak memiliki ide.
2. Tulis Proposal sesuai dengan panduan. 
 Menulis proposal sesuai dengan format yang diminta oleh pihak DIKTI 
merupakan suatu keharusan.  Setelah membaca judul, biasanya evaluator 
melihat dulu apakah proposal yang akan dievaluasi tersebut sudah sesuai 
dengan format yang diminta.  Sering kali, karena mengejar batas akhir 
pengumpulan, proposal dikirim tanpa lembar pengesahan atau ada 
bagian-bagian yang seharusnya ada di proposal didak ada di dalam 
proposal.  Seleksi awal kelengkapan bagian-bagian yang harus ada dalam 
proposal PKM merupakan cara yang efektif bagi evaluator untuk menentukan
 kelayakan proposal tersebut untuk dibiayai.  Dalam hal ini bagaimana 
mungkin evaluator akan yakin bahwa kelompok mahasiswa tersebut dapat 
menjalankan program PKM nya, jika dalam menulis proposalnya saja sudah 
tidak lengkap dan jelas.  Oleh sebab itu, apabila sudah mendapatkan 
kesepakatan ide yang akan dituangkan dalam proposal, bacalah dan panduan
 penulisan PKM (biasanya dikirim ke masing-masing perguruan tinggi, atau
 dapat diperoleh melalui internet) dengan cermat dan ikuti semua 
persyaratan yang tercantum dalam format, termasuk didalamnya besar 
huruf, ukuran kertas, bagian-bagian yang harus ada, tata cara penulisan 
pustaka dll.  Jadi sangat disayangkan jika ide yang baik dari mahasiswa 
tidak didanai dalam kegiatan PKM, karena ditulis tidak sesuai dengan 
format.
3. Konsultasikan proposal dengan pakarnya.
Memang harus kita sadari bahwa kualitas sumber daya manusia dan 
antusiasme pembina kemahasiswaan dan mahasiswanya untuk mengikuti 
kegiatan PKM sangat bervariasi.  Ada perguruan tinggi yang sudah 
memiliki sistem pembinaan dan kaderisasi mahasiswa untuk mengikuti PKM 
yang sangat baik, akan tetapi tidak dapat kita pungkiri juga ada 
perguruan tinggi yang tampaknya kurang perduli dengan kegiatan PKM ini. 
 Biasanya di perguruan tinggi yang perduli dengan program PKM, 
penyebaran informasi PKM telah dilakukan dengan baik.  Disamping itu,  
untuk meningkatkan minat biasanya dilakukan pelatihan-pelatihan cara 
penyusunan proposal PKM secara teratur.  Di perguruan tinggi seperti ini
 biasanya, mahasiswa hampir tidak memiliki kesulitan untuk berkonsultasi
 dengan pakar (pembimbing), sebab pembimbing tersebut sudah terbiasa dan
 memiliki kemampuan yang memadai untuk meningkatkan motivasi,  
menajamkan serta membungkus ide dari mahasiswa untuk menjadi proposal 
yang menarik.
Hal lain yang penting untuk diingat bahwa para pakar tersebut 
tentunya tidak hanya terdapat di laboratorium dan jurusan (departemen) 
dimana mahasiswa tersebut berada.  Mahasiswa harus secara aktif 
berkonsultasi dan mencari pakar yang diharapkan dapat membantu 
menuangkan idenya ke dalam proposal di luar bagian/laboratorium, di luar
 jurusan/depertemen, bahkan di luar fakultasnya.  Melalui cara ini 
diharapkan mahasiswa dapat memperluas wawasannya dan mempertajam idenya.
4. Bentuklah kelompok yang memiliki pengetahuan yang menunjang.
         Pembentukan kelompok penyusun proposal akan sangat 
menentukan keberhasilan suatu prorsal.  Oleh sebab itu, janganlah pola 
pemikiran kita terkungkung oleh kurungan laboratorium, bagian, jurusan 
atau fakultas dimana mahasiswa berada.  Sebagai contoh untuk judul PKM “Pembuatan alat pembuat tapioka tanpa ampas”, 
 komposisi anggota tim, harus berasal dari berbagai disiplin ilmu, yaitu
 teknik mesin untuk merancang peralatan, agronomi untuk mengetahui 
biologi dan stuktur fisik singkong, serta teknologi pangan untuk 
mengevaluasi kualitas pati tapioka yang dihasilkan.  Oleh sebab itu,  
jika judul ini hanya dilakukan oleh mahasiswa jurusan mesin saja, 
dikhawatirkan akan ada unsur yang tidak terbahas dengan baik dan akan 
berakibat kurangnya kualitas proposal.
       Dalam rangka kaderisasi, susunlah anggota tim yang terdiri 
dari berbagai tingkat sehingga diharapkan ada unsur pembinaan yang 
berkelanjutan.  Hindari penyusunan seluruh angota kelompok yang terdiri 
dari mahasiswa tingkat akhir semuanya.  Perlu kita ingat bahwa rentang 
waktu dari pemberitahuan, pelaksanaan sampai ke PIMNAS sering kali 
memakan waktu 1 tahun.  Oleh sebab itu,  jika komposisi anggota tim 
semuanya terdiri dari mahasiswa tingkat akhir, maka dikhawatirkan, 
pelaksanaan PKM tidak berjalan dengan baik sebab secara bersamaan 
mahasiswa tersebut disibukkan dengan tugas akhir.  Disamping itu sering 
kali judul PKM yang diundang ke PIMNAS tidak dapat dihadiri oleh anggota
 timnya, karena semua anggotanya telah lulus.  Kaderisasi merupakan 
kunci keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam mempertahankan reputasi 
ilmiah mahasiswanya dalam ajang PKM.  Oleh sebab itu,  perguruan tinggi 
diharapkan dapat menyusun strategi pembinaan ilmiah mahasiswanya agar 
prestasi ilmiahnya dapat menonjol dan konsisten.
        Disamping dua hal di atas, perlu juga diperhatikan keserasian
 dan kecocokan anggota tim.  Diharapkan bahwa semua angota tim memiliki 
penjabaran tugas yang jelas dan berbeda dengan anggota tim lainnya agar 
efisiensi dapat tercapai.  Oleh sebab itu,  di dalam pedoman penyusun 
proposal PKM diharuskan untuk mencantumkan Riwayat Hidup lengkap bagi 
ketua dan anggota kelompok, serta pembimbing.  Dalam hal ini,  evaluator
 akan menilai  kesesuaian bidang mahasiswa dan pembimbing dengan topik 
yang diajukan.  Hal ini penting untuk dinilai agar ada suatu jaminan 
bahwa kelompok tersebut dengan bimbingan pembimbing dapat melaksanakan 
dengan baik apa yang tertulis di proposal.
5. Pelajari kriteria penolakan.
           Sejalan dengan proses penulisan proposal, kriteria 
penolakan suatu proposal harus dipelajari dengan baik agar hal-hal yang 
menyebabkan ditolaknya suatu proposal dapat dihindari.  Masing-masing 
jenis PKM memiliki kriteria penolakan yang tertentu pula.  Sebagai 
contoh untuk PKMP dan PKMT  kriteria penolakannya adalah sebagai 
berikut:
- Latar belakang kurang mendukung teknologi yang direncanakan. Perumusan masalah/teknologi tidak dirumuskan dengan jelas. Kriteria penolakan ini berhubungan dengan Latar Belakang Permasalahan yang tertulis di proposal.
- Kreativitas yang spesifik tidak diungkapkan. Metode tidak dijelaskan dengan jelas atau diragukan mampu mencapai tujuan penelitian/teknologi yang dirumuskan. Kriteria penolakan ini berhubungan dengan Metodologi Pelaksanaan yang tertulis di proposal.
- Luaran dianggap sudah umum atau tidak sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan. Kreteria penolakan ini berhubungan dengan Luaran yang diharapkan yang tertulis di proposal
- Kemungkinan terciptanya manfaat bagi pengembangan diri pribadi mahasiswa diragukan. Kriteria penolakan ini berhubungan dengan kegunaan penelitian untuk menumbuhkan jiwa kreativitas bagi mahasiswa yang tertulis di proposal
- Pembagian tugas dan kerjasama antar anggota tidak ditonjolkan. Kreteria penolakan ini berhubungan dengan kegunaan penelitian dalam hal pengembangan kemandirian dan semangat kerjasama tim bagi mahasiswa yang tertulis di proposal.
- Manfaat program bagi kelompok masyarakat sasaran atau pengguna diragukan. Kreteria penolakan ini berhubungan dengan kegunaan penelitian yang berhubungan dengan merangsang perkembangan kreativitas masyarakat yang tertulis di proposal
- Tidak sesuai dengan format inti pedoman. Kreteria penolakan ini berhubungan dengan penjadwalan kegiatan yang tertulis di proposal.
- Ruang lingkup tidak sesuai dengan bidang kegiatan yang dipilih dan pembiayaan yang lebih tinggi dari pedoman. Kreteria penolakan berhubungan dengan komponen penyusunan anggaran biaya yang tertulis dalam proposal
- Alasan diluar a sampai h yang akan ditulis oleh evaluator secara spesifik.
    Dalam pembobotan penilaian,  unsur kreativitas (latar belakang 
perumusan maslaah, metodologi pelaksanaan dan luaran yang dihasilkan) 
memiliki  bobot 40%.  Unsur kegunaan program (bagi mahasiswa, 
masyarakat, dan kerjasama tim) memiliki bobot 40%.  Unsur kesesuaian  
dengan format memiliki bobot 10%.  Unsur kesesuaian ruang lingkup 
program, jumlah anggota tim dan jumlah biaya memiliki bobot 10%.  
(catatan : bobot penilaian dapat berobah dari satu periode pengusulan 
PKM ke periode berikutnya.  Baca Pedoman Penulisan Proposal PKM yang 
dikeluarkan oleh DP2M Dikti)
   Evaluator akan memberikan nilai untuk masing-masing kreteria 
penilaian ini dengan kisaran angka mulai dari satu sampai lima yang 
bermakna: 1 (sangat kurang), 2 (kurang), 4(baik) dan 5 (sangat baik).  
Batas nilai minimum lolosnya suatu proposal adalah 350.  Oleh sebab itu,
 diperlukan suatu strategi yang jitu agar proposal yang diajukan lolos. 
 Untuk dapat lolos, suatu proposal harus memiliki nilai minimum 4 untuk 
dua unsur utamanya, yaitu kreativitas dan kegunaan.  Jika nilai kedua 
unsur ini tidak mencapai empat, sudah dapat dipastikan proposal yang 
diajukan tidak lolos. (Catatan : kerteria lolosnya suatu proposal dapat 
dibaca di panduan resmi PKM).
6. Buatlah perencanaan secara menyeluruh.
      Penyusun proposal diharapkan dapat merencanakan seluruh 
kegiatan PKM nya dengan baik sebelum mengajukan proposal agar dapat 
mengantisipasi tahapan-tahapan yang akan dilalui.  Perencanaan ini harus
 disesuaikan dengan tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh penyusun 
proposal apabila proposalnya kelak diterima.  Adapun tahapan tersebut 
adalah sebagai berikut:
- Permintaan proposal ke perguruan tinggi. Pengumuman ini biasanya dilakukan oleh DIKTI dan dikirimkan ke perguruan tinggi. Disamping itu informasi tentang PKM dapat pula diperoleh melalui website DIKTI. Pengumuman ini biasanya berisi tentang jenis PKM yang ditawarkan, pedoman penulisan dan batas akhir pengumpulan proposal.
- Proposal yang telah dikirimkan oleh masing-masing perguruan tinggi selanjutnya dipilah-pilah dan diberikan lembaran identitas sesuai dengan jenis PKM yang diajukan dan kode perguruan tinggi pengusul.
- Poporsal yang telah dipilah-pilah selanjutnya dibagikan ke pakar PKM untuk dievaluasi. Setiap judul proposal akan dievaluasi oleh dua orang pakar secara independen.
- Dikti selanjutnya akan mengundang para evaluator ini untuk memberikan kesempatan pada pakar yang menilai proposal yang sama untuk menentukan proposal mana yang lolos dan proposal mana yang ditolak, setelah dibuat nilai rata-rata evaluator untuk masing-masing proposal. Kedua evaluator selanjutnya membuat kesepakatan untuk menentukan berapa dana yang seharusnya dialokasikan untuk proposal yang diterima sesuai dengan ruang lingkup dan volume kegiatannya
- Hasil ini selanjutnya akan dievaluasi oleh tim kecil untuk dilihat distribusi perguruan tinggi pengusul dan keseuaian dengan anggaran yang akan dialokasikan.
- Hasil evaluasi ini selanjutnya diumumkan secara serentak keseluruh perguruan tinggi pengusul. Bagi proposal yang diterima dicantumkan besarnya biaya yang dialokasikan, sedangkan bagi proposal yang ditolak dicantumkan alasan penolakannya.
- Selanjutnya kelompok mahasiswa yang diterima proposalnya akan menerima dana pelaksanaan kegiatan PKM dan melaksanakan PKM selama 4 bulan. Dana yang dialokasikan diberikan dalam dua tahapan, yaitu tahapan pelaksanaan sebesar 70% dan sisanya sebesar 30% akan diberikan apabila telah menyerahkan laporan akhir kegiatan PKM.
- Menjelang akhir pelaksanaan kegiatan, DIKTI akan mengirimkan evaluator untuk menilai sampai sejauh mana kegiatan telah dilaksanakan dan dinilai hasil pelaksanaannya. Berdasarkan hasil pemantauan ini evaluator akan mengusulkan kelompok mana yang akan diundang menghadiri PIMNAS untuk menyampaikan hasil penelitiannya.
- Selanjutnya dengan menggabungkan hasil evaluasi di lapangan dan hasil yang disampaikan lewat Laporan Akhir, ditentukan kelompok mana yang akan diundang ke PIMNAS.
- Di PIMNAS para finalis diberi kesempatan untuk menyajikan hasil kegiatan PKM nya dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk poster dan dalam bentuk presentasi oral. Hasil ini selanjutnya akan dinilai oleh dewan juri untuk ditentukan kepompok mana yang akan mendapatkan penghargaan secara nasional.
Mengingat kegiatan PKM ini memiliki unsur khas yang berupa kreavitas,
 diharapkan kelompok pengusul harus mempelajari tujuan pelaksanaan PKM 
dan hal-hal lain yang telah diuraikan di atas.  Setelah mempelajari 
semuanya pengusul diharapkan dapat membuka belenggu kreativitas agar 
ide-ide dapat mengalir dengan deras.  Pengusul proposal juga diingatkan 
agar dapat menjadwalkan kegiatannya secara menyeluruh dan mentargetkan 
PKM nya sampai ke PIMNAS.  Melalui cara ini diharapkan mahasiswa dapat 
meningkatkan motivasinya mengikuti kegiatan PKM.
Banyak sekali manfaat bagi mahasiswa dan institusi dengan mengikuti 
PKM ini.  Kegiatan PKM disamping dapat dikaitkan dengan penyelesaian 
tugas akhir, kegiatan ini sangat berguna untuk menumbuhkan kreativitas 
mahasiswa yang tidak semuanya dapat diberikan dalam bentuk perkuliahan. 
 Disamping itu kegiatan PKM ini diharapkan dapat melatih mahasiswa dalam
 kerja berkelompok.   Adalah merupakan suatu kebanggaan bagi mahasiswa 
dan institusi apabila dapat memenangkan penghargaan di PIMNAS yang 
merupakan ajang adu kualitas ilmiah di tingkat nasional yang paling 
bergengsi.Apa yang harus dilakukan setelah PKM didanai Dikti
So, tanpa berpanjang lebar lagi, saya akan bercerita tentang hal-hal yang harus dilakukan setelah lolos seleksi pendanaan.
1. Bersyukur
Pertama-tama setelah mengetahui tim kita lolos seleksi pendanaan, 
jangan lupa untuk bersyukur. Jangan takabur karena pengumuman seleksi 
pendanaan adalah langkah pertama.
2. Kumpulkan anggota tim
Kumpul bersama anggota tim ini bertujuan untuk mempelajari kembali 
proposal yang telah dibuat. Biasanya sih, kita baru menyadari berbagai 
macam kekurangan ketika membaca kembali proposal penelitian dalam 
keadaan tenang. Matangkan pula strategi dan teknis-teknis pelaksanaan.
3. Kabari dosen pembimbing
Sebenarnya ga cuma sekedar memberikan kabar, tetapi juga 
berkonsultasi dan berdiskusi, terutama mengenai kekurangan-kekurangan 
yang baru ditemukan, strategi, dan teknis pelaksanaan.
4. Mengecek administrasi di Kemahasiswaan Fakultas
Setelah menerima surat dari DIKTI, Rektorat akan membuat surat 
pemberitahuan ke Fakultas. Kemudian pihak Kemahasiswaan Fakultas akan 
memberitahukan ketua tim. Tapi sayangnya pengumuman DIKTI ini 
diberitahukan ketika musim liburan. Akibatnya pemberitahuan ke mahasiswa
 menjadi terlambat karena bagian Kemahasiswaan Fakultas berasumsi 
mahasiswa tersebut tidak berada di kampus.
Surat pemberitahuan dari Rektorat ini penting banget karena berkaitan
 dengan permasalahan dana, seperti teknis penyerahan dana dan 
penandatanganan surat kontrak pendanaan penelitian. Jadi jangan malas 
untuk “main” ke bagian kemahasiswaan fakultas. Be proactive!
5. Pelaksanaan penelitian
Ada beberapa tim yang lancar jaya mendapatkan kucuran dana. Tapi ada 
juga tim yang tersendat-sendat dalam menerima kucuran dana. Untuk tim 
yang tersendat-sendat dalam menerima kucuran dana, sebaiknya 
mendiskusikan permasalahan ini dengan dosen pembimbing. Siapa tahu, 
dosen pembimbing dapat mencarikan solusi mengenai permasalahan dana, 
semisal memberikan pinjaman dana. Usahakan untuk tidak menunda 
penelitian hingga dana dicairkan. Akibatnya bisa fatal, seperti 
penelitian yang dilakukan tidak dapat diselesaikan tepat waktu.
Bagaimana jika mengirimkan dua proposal kemudian kedua proposal 
tersebut lolos pendanaan? Apakah diperbolehkan untuk menjalani keduanya?
 Mengingat dalam panduan penulisan PKM DIKTI disebutkan bahwa Seorang 
mahasiswa hanya dibenarkan masuk dalam satu kelompok pengusul PKM yang 
disetujui untuk didanai. Hal ini didasarkan pada kewajaran alokasi waktu
 bagi pelaksanaan kegiatan PKM dan kegiatan belajar mahasiswa. Di 
samping memberi kesempatan sebanyak mungkin mahasiswa yang terlibat.
Sebenarnya sah-sah aja kalau mau menjalankan kedua penelitian 
tersebut. Asalkan kita dapat membagi waktu dengan baik. Sebaiknya sih 
dipikirkan kembali, apakah kita sanggup menjalaninya? Kalau sanggup, 
lanjutkan sampai akhir hingga mendapatkan medali emas!
Nah, ketika memilih untuk menjalani keduanya, sampaikan hal ini ke 
teman-teman anggota tim. Supaya mereka mengetahui keadaan yang sedang 
dihadapi. Kemudian disusun kembali strategi dan rencana yang harus 
dilakukan agar kedua penelitian tersebut dapat berjalan.
6. Mendokumentasikan penelitian
Mendokumentasikan penelitian tidak hanya diartikan dengan mengambil 
foto-foto yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Mendokumentasikan 
penelitian adalah mengatur dan menyimpan penelitian ke dalam bentuk 
dokumen. Nah, agar dokumen yang dibuat lebih rapi, sebaiknya siapkan 
satu buah buku khusus yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam buku 
tersebut, kita tidak hanya menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan 
materi penelitian saja, tetapi juga dapat menuliskan keluh kesah, 
membuat doodle, memasukkan gambar, atau hal-hal lain yang mungkin tidak 
terkait langsung dengan penelitian tersebut. Dengan 
mendokumentasikannya, kita akan lebih mudah untuk meneruskan penelitian 
tersebut suatu hari nanti, bahkan memudahkan juga untuk meminta 
perlindungan hak intelektual. Kalau bisa, catatan penelitian ini 
dilakukan setiap hari. Dengan demikian, kita dapat melihat perkembangan 
penelitian dari hari ke hari.
Oia, jangan lupa juga untuk menuliskan catatan keuangan. Pisahkan 
buku catatan keuangan dengan buku catatan penelitian. Usahakan untuk 
meminta bon-bon atau kuitansi yang berkaitan dengan pengeluaran. Agar 
tidak hilang, sebaiknya setiap bon atau kuitansi langsung ditempelkan di
 buku catatan keuangan dengan menggunakan staples.
7. Mempersiapkan laporan monitoring dan evaluasi
Sebenarnya dengan mendokumentasikan penelitian, secara tidak langsung
 kita telah mempersiapkan laporan monitoring dan evaluasi. Untuk laporan
 monitoring dan evaluasi, sebaiknya diketik dengan rapi dan masukkan 
hal-hal yang berkaitan dengan penelitian saja. Siapkan juga laporan 
keuangan yang telah tersusun dengan baik.
8. Menyiapkan presentasi
Pada bulan Mei, DIKTI akan menyelenggarakan monitoring dan evaluasi 
(monev) dalam bentuk presentasi. Buat presentasi yang menarik dan tidak 
membosankan. Jangan terlalu banyak kalimat dalam satu slide, maksimal 
hanya ada enam baris kalimat. Karena dalam presentasi, fokus utamanya 
bukan slide yang ditampilan tapi penjelasan yang akan kita sampaikan 
dari slide tersebut. Jadi ga perlu pakai flash atau program yang rumit, 
pakai power point pun bisa. Ingat, menarik itu tidak perlu rumit. Setiap
 tim akan diberikan waktu presentasi yang sangat terbatas, hanya 10-15 
menit, maka sampaikan hal-hal yang penting. Buatlah sebuah pembukaan 
yang menarik karena dua menit pertama akan mempengaruhi juri untuk 
melihat seluruh presentasi. Penutupnya pun harus menarik, jangan sampai 
ngejomplang antara pembukaan dan penutupan. Tonjolkan kelebihan dari 
penelitian ini dengan memperlihatkan keseriusan dan minat yang besar 
terhadap penelitian. Ada beberapa cara yang dapat digunakan, seperti 
memunculkan dokumentasi kegiatan, laporan keuangan, jaringan kemitraan 
penelitian, adanya kebermanfaatan terhadap masyarakat, dan 
keberlangsungan kegiatan setelah PIMNAS selesai. Ketika menjelaskan pun,
 jangan menggunakan istilah yang rumit karena belum tentu juri yang akan
 menilai mempunyai latar belakang yang sama dengan peserta. Selain itu, 
tekankan pula bahwa penelitian ini tidak memerlukan biaya mahal, serta 
menggunakan hal-hal yang sederhana dan mudah diaplikasikan. Oia, sebelum
 presentasi, siapkan handout presentasi, serta laporan penelitian dan 
laporan keuangan dalam versi ringkas (Jangan membuat laporan terlalu 
panjang karena juri akan sibuk membaca daripada mendengarkan penjelasan 
kita, jika penjelasan yang dilakukan tidak menarik. Sebaiknya tidak 
lebih dari 3-5 halaman). Kemudian serahkan hal-hal tersebut kepada juri.
9. Berdoa
Penelitian, udah. Membuat laporan penelitian dan laporan keuangan, 
udah. Monitoring dan evaluasi, udah. Selanjutnya apa lagi? Tentu saja, 
BERDOA..
Menuju Lolos PIMNAS
Setelah lolos tahap awal seleksi DIKTI, proposal penelitian kita akan
 didanai. Nah, setelah itu akan ada tahap monitoring dan evaluasi 
(monev) terhadap kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Monev akan 
dilakukan dalam bentuk presentasi. Buat presentasi yang menarik dan 
tidak membosankan. Jangan terlalu banyak kalimat dalam satu slide, maksimal hanya ada enam baris kalimat. Karena dalam presentasi, fokus utamanya bukan slide yang ditampilan tapi penjelasan yang akan kita sampaikan dari slide tersebut. Jadi ga perlu pakai flash atau program yang rumit, pakai power point pun bisa. Ingat, menarik itu tidak perlu rumit.
Setiap tim akan diberikan waktu presentasi yang sangat terbatas, 
hanya 10-15 menit, maka sampaikan hal-hal yang penting. Buatlah sebuah 
pembukaan yang menarik karena dua menit pertama akan mempengaruhi juri 
untuk melihat seluruh presentasi. Penutupnya pun harus menarik, jangan 
sampai ngejomplang antara pembukaan dan penutupan.
Tonjolkan kelebihan dari penelitian  ini dengan memperlihatkan 
keseriusan dan minat yang besar terhadap penelitian. Ada beberapa cara 
yang dapat digunakan, seperti memunculkan dokumentasi kegiatan, laporan 
keuangan, jaringan kemitraan penelitian, adanya kebermanfaatan terhadap 
masyarakat, dan keberlangsungan kegiatan setelah PIMNAS selesai.
Ketika menjelaskan pun, jangan menggunakan istilah yang rumit karena 
belum tentu juri yang akan menilai mempunyai latar belakang yang sama 
dengan peserta. Selain itu, tekankan pula bahwa penelitian ini tidak 
memerlukan biaya mahal, menggunakan hal-hal yang sederhana dan mudah 
diaplikasikan.
Menjadi Juara di PIMNAS
Dapat pengumuman lolos PIMNAS? Eits, jangan senang dulu. Masih ada sekitar 100 tim yang harus dikalahkan. Show off!!
 Itu kata kuncinya untuk tahap terakhir. Penilaian tahap terakhir ini 
tidak jauh berbeda dengan penilaian pada tahap kedua. Keluarkan segenap 
kemampuan. Tambahkan fakta-fakta dan hal-hal detail yang belum sempat 
tersampaikan pada tahap monev, seperti perkembangan penelitian. Kalau 
ada produk yang dihasilkan dari penelitian ini, tunjukkan pada juri 
bagaimana wujud dari produk tersebut dan cara kerjanya. Juri itu senang 
dengan sesuatu yang kongkrit. Setelah presentasi, jangan lupa banyak 
berdoa. We do the best and God do the rest  
 
B. PENCERDASAN PKM-GAGASAN TERTULIS 
 
 Apa sih PKM-GT itu?
 PKM-GT merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber 
dari ide atau gagasan kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan 
mengacu kepada isu aktual yang dapat ditemukan di masyarakat dan 
memerlukan solusi hasil karya pikir yang cerdas dan realistik. Atau 
dengan kata lain, PKM-GT merupakan wahana mahasiswa dalam berlatih 
menuliskan ide – ide kreatif sebagai respons intelektual atas persoalan –
 persoalan aktual yang dihadapi masyarakat. Ide tersebut seyogyanya 
unik, kreatif, dan bermanfaat sehingga idealisasi kampus sebagai pusat 
solusi dapat menjadi kenyataan. Sebagai intelektual muda, mahasiswa 
umumnya cenderung pandai mengungkapkan fakta – fakta sosial, namun 
melalui PKM-GT, level nalar mahasiswa tidak hanya dituntut sampai 
sebatas mengekspos fakta tetapi justru harus mampu memberi atau 
menawarkan solusi.
 Nah itu tadi definisi versi beratnya. Gampangnya sih, PKM-GT itu 
merupakan suatu karya tulis yang dibuat oleh mahasiswa mengenai suatu 
permasalahan (nggak harus masalah sih, bisa juga ide kreatif kita atau 
kalian tentang suatu topik) yang ada di masyarakat atau di sekitar dan 
solusi yang dapat kita tawarkan. Atau dengan kata lain, kita itu menuangkan suatu gagasan kita mengenai suatu topik atau permasalahan dalam bentuk tulisan.
 Dan tema tulisan itu tidak harus sesuai dengan bidang yang kita 
pelajari saat ini kok. Bisa saja kita sebagai mahasiswa mesin ini justru
 mengangkat isu – isu sosial dalam PKM-GT kita, sah – sah saja, karena 
PKM-GT itu sendiri merupakan suatu lomba yang multi disiplin ilmu. 
Sesuai namanya yang ada embel – embel “Gagasan Tertulis”, maka PKM-GT ini tidak menuntut kita untuk telah melakukan suatu eksperimen atau riset terlebih dahulu, melainkan hanya memerlukan gagasan atau ide kreatif kita saja terhadap suatu topik atau masalah.
Buat yang masih bingung, PKM GT adalah semacam artikel ilmiah yang 
bersumber dari gagasan (ide) kelompok mahasiswa. Gagasan ini merupakan 
solusi yang cerdas dan realistis bagi persoalan atau isu aktual yang ada
 di masyarakat. Contohnya, penerapan teknologi bluetooth dalam sistem angkutan umum untuk mengatasi kemacetan karena banyak bus dan angkot yang nge-tem menunggu penumpang. Idebluetooth ini,
 yang berasal dari Beng Tito, Zulandri M. (FTUI-2008), dan Destiana 
Widyaningrum (FKMUI-2008), meraih juara favorit di kategori PKM GT 
PIMNAS XXIV di Makassar. Contoh lainnya, hotel hewan ternak di daerah 
rawan bencana untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat akan hewan 
ternaknya. Kekhawatiran ini sering membuat masyarakat enggan mengungsi 
demi melindungi hewan mereka. Hotel ternak memberi solusinya.
Inti dari PKM GT ini adalah solusi yang kreatif dan unik, namun juga 
bisa direalisasikan. Berdasarkan informasi pada panduan PKM PIMNAS XXV, 
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penulisan PKM GT ini:
- Kreatif dan Objektif. Artinya tulisan tidak subjektif, didukung fakta dan data yang memadai, dan no plagiarism.
- Logis dan sistematis. Pada intinya terdapat unsur-unsur identifikasi masalah, analisis-sintesis, kesimpulan, dan saran-saran. Poin ini lebih ke bahasa dan alur penulisan yang jelas dan mengalir.
- Isi tulisan berdasarkan telaah pustaka atau fiksi-sains
- Materi tulisan tidak harus sesuai dengan bidang ilmu yang diambil mahasiswa. Jadi, tidak ada larangan bagi mahasiswa teknik atau sains membuat PKM seputar persoalan sosial di masyarakat, begitu pula sebaliknya.
Sama seperti PKM Kegiatan, PKM GT juga ditulis secara berkelompok. 
Satu tim terdiri atas 3-5 orang mahasiswa S1 atau Diploma yang masih 
aktif dan dianjurkan berasal dari dua angkatan yang berbeda. Nih sifat 
dan isi tulisan PKM-GT menurut buku panduan PKM :
 Sifat dan isi tulisan harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Kreatif dan Objektif
- Tulisan berisi gagasan kreatif yang menawarkan solusi suatu permasalahan yang berkembang di masyarakat.
- Tulisan tidak bersifat emosional atau tidak bersifat subjektif
- Tulisan didukung data dan/atau informasi terpercaya
- Bersifat asli (bukan jiplakan) dan menjauhi duplikasi
2.   Logis dan Sistematis
- Tiap langkah penulisan dirancang secara sistematis dan runtut
- Pada dasarnya karya tulis ilmiah memuat unsur – unsur identifikasi masalah, analisis – sintesis, kesimpulan dan sedapat mungkin memuat saran – saran.
3.    Isi tulisan berdasarkan telaah pustaka
4.    Materi Karya Tulis
         Materi karya tulis tidak harus sejalan dengan bidang ilmu 
yang sedang ditekuni oleh mahasiswa. Kesempatan ini diberikan kepada 
mahasiswa yang memiliki ide kreatif dan mampu menuangkannya dalam bentuk
 tulisan, walaupun yang bersangkutan tidak sedang belajar formal dalam 
bidang tersebut. Materi karya tulis merupakan isu mutakhir atau aktual.
 Perbedaan dengan PKM-AI apaan?
 Nah, kalau PKM-AI itu merupakan karya PKM yang berbentuk Artikel 
Ilmiah, dalam artian karya tulis yang dibuat itu mengacu kepada kepada 
kegiatan yang telah selesai dilakukan oleh mahasiswa tersebut, bisa 
berupa penelitian, skripsi, kuliah kerja, dll. Contoh gampangnya begini,
 misalnya mahasiswa A telah selesai melakukan riset atau penelitian 
tentang pengaruh intensitas permainan gaplek terhadap kemampuan 
berhitung, maka hasil penelitian itu dibuat dan dipublish dan bisa 
dilombakan dalam lomba PKM-AI. Bedanya dengan PKM-GT kalau PKM-GT itu 
hanya perlu murni ide atau gagasan, kalau PKM-AI kita perlu suatu kegiatan dulu,
 bisa berupa penelitian atau riset baru bisa kita buat PKM-AI nya. 
Output dari PKM-AI ini juga berbeda dengan PKM-GT dan PKM lainnya, kalau
 PKM-GT dan PKM lainnya outputnya untuk dilombakan dalam PIMNAS, kalau 
PKM-AI outputnya agar hasil karya tulis tadi dapat di publish sebagai 
suatu jurnal ilmiah. Kira – kira begini ilustrasinya agar lebih mudah 
dimengerti :

Buat apa sih ikut PKM gini?
 Wah, kalau kalian tanya saya sih, jawabannya gampang aja : Gold and 
Glory (and girl, maybe). Karena PIMNAS itu setiap tahun diselenggarakan 
di kota – kota yang berbeda, tahun ini diselenggarakan di Makassar, dan 
segalanya mulai dari akomodasi sampai makan ditanggung! Kapan lagi makan
 gratis bro! Dan juga untuk PKM-GT yang terpilih untuk ke PIMNAS (Cuma 
sekadar terpilih lho, nggak harus medali emas) berhak mendapatkan 
insentif sebesar 3 juta rupiah! Duit bro!
 Yahh, tapi itu kalau saya sih teman – teman. Tentu saja biasanya 
segala sesuatu yang hanya didasari oleh uang dan kejayaan semata nggak 
bakal sukses kan. Tentu ada hal lain yang lebih penting, yaitu sebagai 
wujud pengabdian masyarakat. Siapa tau dengan ide – ide kreatif yang 
kita tulis ini, dapat diaplikasikan secara luas dalam kehidupan, dan 
tentunya bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan bagi negara kita 
Indonesia.   Selain itu, kita juga bisa mengangkat nama departemen 
tercinta kita ini, Departemen Teknik Mesin yang katanya jago di lapangan dan jaya di ruangan.
 Keren kan, kalau misalnya wakil dari mesin bisa berbicara banyak di 
ajang PIMNAS ini. Masa kita mau kalah sama anak – anak departemen lain, 
apalagi sama mahasiswa dari universitas lain. Jadi Departemen Teknik 
Mesin kita ini semakin disegani, bukan hanya karena pembinaannya yang 
paling bagus dan juga bukan hanya karena gaplek kita nomor satu, tapi 
juga karena kita ini keren bisa menghasilkan karya – karya yang 
bermanfaat seperti PKM ini! Makin klop dong, kita sebagai mahasiswa 
mesin ini bakal terkenal karena solid, berani, tampan, cerdas, gaul, dan
 juga INOVATIF dan KREATIF!
Makanya teman – teman sekalian, jangan ragu untuk ikut PKM ini! 
Eksplor diri kalian, eksplor lingkungan sekitar, maksimalkan kreatifitas
 kalian, dan buat mesin bangga memiliki keluarga yang cerdas dan kreatif
 seperti kalian!
Bagaimana Alur PKM GT Sampai ke PIMNAS?
Nah, untuk PKM GT, berbeda dengan PKM Kegiatan. PKM ini tidak melalui
 tahap pelaksanaan. Jadi, setelah kita mengumpulkan ke pihak rektorat di
 masing-masing universitas, PKM GT kita akan dibawa ke DIKTI. Di sana, 
dewan juri akan menyeleksi karya kita. Bagi yang lolos di DIKTI, 
otomatis akan langsung diikutsertakan dalam PIMNAS XXV di Yogya di mana 
kita mempresentasikan gagasan kita. Walau gagasan tak direalisasikan, 
jangan khawatir, PKM GT yang sampai di PIMNAS (tidak harus juara) akan 
mendapat insentif sebesar tiga juta rupiah per proposal.
PKM GT, dari nama nya aja udah keren banget kan, PKM Gagasan 
Tertulis. Kalau kita ngomongin soal PKM yang satu ini, tentu hal yang 
paling mudah untuk menggambarkannya adalah membuat ide-ide yang ada di 
kepala kita menjadi sebuah karya tulis. Karya tulis itu bukan hal yang 
serem dan sulit kok, hanya sebuah tulisan hasil buah pikiran kita yang 
kita nyusunnya berdasarkan suatu format dan sistematika penulisan 
tertentu. Terus sekarang yang kita butuhin apa dong supaya bisa keluar 
tuh PKM GT dengan nama kita di sampul depannya. Yang jelas cuma dua hal 
yang kita butuhin, IDE dan KEMAUAN UNTUK MENULIS.
Nih ada bebarapa cara buat kamu semua yang kesulitan dalam dua hal diatas (mencari ide dan menuliskannya).
I. MENCARI IDE
Kalau kita ngomongin ide, tentunya tiap orang punya caranya 
masing-masing untuk mendapat idenya masing masing. Kalau melihat apa 
yang dilakukan oleh orang orang jaman dahulu, mencari atau lebih 
tepatnya mendapatkan ide adalah sesuatu yang benar benar unik. Contohnya
 Thomas Alva Edison, dia menemukan filamen pertama untuk bohlam lampu 
setelah terinspirasi oleh serpihan gagang pensilnya yang jatuh akibat 
digores-goreskan ke wadah lampu minyak. Issac Newton sang ahli 
matematika dan fisika itu menemukan fenomena gravitasi setelah kepalanya
 terantuk oleh apel yang jatuh dari pohon saat ia tidur di bawahnya. Ada
 banyak ide dan sumber ide di sekitar kita, sebanyak kita mau melihat 
apa sih yang ada di sekeliling kita. Ada beberapa hal yang bisa 
dijadikan referensi untuk memperoleh ide
Browsing di Internet
Ini nih sumber yang paling luas dan paling lengkap kalo kita mau 
nyari ide, sekedar ketik keyword yang ingin kita selidiki, lantas akan 
kita dapatkan berjuta juta informasi di dalamnya. Dengan internet hal 
hal yang sulit tercapai di belahan Bumi Indonesia sana bisa tergapai 
dengan mudahnya oleh kita. Atau kalau mau yang agak mudah bisa deh tuh 
search hasil hasil PKM yang udah diterima tahun tahun sebelumnya, barang
 kali bisa jadi inspirasi. Tapi inget, jangan PLAGIAT. Sekedar untuk 
nyari informasi aja kan boleh terus kita improvisasi sendiri deh.
Baca Koran
Koran di era kebebasan berpendapat saat ini memiliki potensi yang 
luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi. Banyak hal yang bisa kita 
ambil dari koran, baik itu terkait isu politik, permasalahan ekonomi, 
perkembangan teknologi dan masih banyak lagi. Udah gitu banyak juga kan 
yang jualan koran di Kantek, ya sekali kali boleh lah waktu adik adik 
kecil itu menawarkan koran ke kita, kita beli buat nyari inspirasi dan 
minta doaian sama adiknya biar bisa dapet ide.
Pengalaman
Kayanya ini yang paling sulit buat orang yang dari SMA kerjaannya 
cuma ke sekolah terus pulang. Karena pengalaman itu cenderung sebanding 
sama banyaknya aktifitas yang kita lakukan. Nah dari sekian banyak 
pengalaman itu lah mungkin saja ada satu atau dua yang sangat 
menginspirasi dan menarik untuk dibuat tulisan. Misalnya nih ya, 
pengalaman kemalingan tas di stasiun atau kereta. Dari situ kita bisa 
teliti lagi, ada ga sih solusi buat permasalahan itu? Mungkin tas yang 
otomatis bunyi waktu diambil orang dari pundak kita, atau tas yang bisa 
kamuflase jadi ga bakal ketauan kalo kita lagi bawa tas atau ga. Intinya
 coba deh inget-inget lagi pengalaman kita selama 17 – 22 tahun hidup 
ini, siapa tau ada hal hal menarik di dalamnya yang bisa dijadiin ide di
 PKM GT ini.
Tanya Dosen atau Senior
Ini nih yang harusnya jadi budaya kita, TW-TW a.k.a Transfer Wawasan.
 Senior yang dimaksud disini banyak lho.Bisa senior yang dulunya pernah 
ikutan bikim PKM. Senior yang dulunya ga ikutan bikin PKM juga bisa. 
Kenapa? Ga bisa disangkal senior itu bisa jadi lebih tau banyak hal dari
 pada kita. Makanya budaya TW-TW juga jangan cuma buat sekedar disaat 
masih masa pembinaan aja, tapi diLANJUTKAN.
Nah kalau untuk dosen sebenernya sama aja, hanya caranya yang mungkin
 berbeda. Harus lebih sopan dan formal. Dalih paling gampang kalau buat 
deketin dosen sih ya sambil minta beliau jadi dosen pembimbing PKM kita.
 Tapi kalo untuk yang satu ini kita harus terlihat cerdas juga di depan 
dosen tersebut, jangan sampai malahan kita terlihat kosong di depan 
dosennya.
Oke, empat hal diatas kayanya udah cukup banyak buat dicoba dilakukan
 dalam upaya kita nyari ide. Nah ada satu hal penting nih yang mungkin 
masih belum jelas buat teman teman semua. PKM GT itu tidak terbatas pada
 tema spesifik kaya lingkungan hidup, politik, sosial atau teknologi. 
PKM GT itu adalah PKM yang menekankan pada aspek kreatifitas, hal hal 
yang berkaitan dengan bidang keilmuan itu tidak signifikan dalam 
penilaian PKM GT ini.Oleh karena itu PKM ini memiliki beberapa sifat 
(lihat postingan sebelum ini soal pembukaan PKM GT dan AI), dan yang 
paling pertama adalah Kreatif dan Objektif. So ga ada alasan nih buat 
anak teknik UI buat ga bisa ngirim PKM GT. Karena kita mahasiswa yang 
paling Gaya se UI.
II. MENULIS PKM
Problem selanjutnya yang muncul ketika ngebuat PKM adalah menuliskan 
idenya. Nah di sini kita akan kasih gambaran singkat proses menulis PKM 
itu dari bagian paling depan sampai paling belakang proposal PKM nya.
1. Bagian Awal
Di bagian ini isinya sederhana teman teman yaitu halaman judul, 
lembar pengesahan, kata pengantar (yang ini jangan diisi sama khotbah 
jumatan ya teman teman  ), Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar Lampiran (kalau ada) dan Abstrak (abstrak itu sama aja kaya ringkasan).
 ), Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar Lampiran (kalau ada) dan Abstrak (abstrak itu sama aja kaya ringkasan).
 ), Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar Lampiran (kalau ada) dan Abstrak (abstrak itu sama aja kaya ringkasan).
 ), Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar Lampiran (kalau ada) dan Abstrak (abstrak itu sama aja kaya ringkasan).
Bagian terpenting dari bagian ini itu adanya di Judul dan Abstrak. 
Reviewer pada umumnya ga akan meriksa sampai ngebuka buka PKM kita 
semuanya, tapi mereka akan lihat dari judul yang eye catching dan 
abstrak yang jelas dan berkualitas. Karena seharusnya tanpa melihat PKM 
kalian pun seorang pembaca akan bisa mengetahui isinya lewat abstrak 
itu. Jadi abstraknya dikerjain terakhir ya teman teman walaupun 
ditaruhnya di depan.
2. Bagian Inti
Bagian inti, namanya juga inti, maka didalam sini lah kalian menuangkan semua ide kalian tersebut. Didalamnya ada
Pendahuluan, di dalam sini kita harus ngejelasin apa yang menjadi 
latar belakang kita memilih judul PKM kita dan Tujuan dan Manfaat yang 
ingin diperoleh melalui ide kita itu.
Gagasan, ini nih yang biasanya paling lama bikinnya, tapi gampang lho kalo kita ikutin alur berfikirnya.
Pertama, tulis kondisi terkini yang mendasari gagasan kalian itu 
(bisa sebutin tuh sumber sumber informasi yang kalian udah cari).
Kedua, jelaskan solusi solusi yang udah ada untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul dari poin pertama di atas.
Ketiga, evaluasi solusi yang udah ada itu terhadap kondisi permasalahan yang ada.
Keempat, jelasin pihak pihak yang bisa membantu mengimplementasikan gagasan kalian dan peran mereka di gagasan kalian itu apa aja.
Kelima, jelasin step by step langkah yang bisa dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan kita sampai tujuannya tercapai.
Kedua, jelaskan solusi solusi yang udah ada untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul dari poin pertama di atas.
Ketiga, evaluasi solusi yang udah ada itu terhadap kondisi permasalahan yang ada.
Keempat, jelasin pihak pihak yang bisa membantu mengimplementasikan gagasan kalian dan peran mereka di gagasan kalian itu apa aja.
Kelima, jelasin step by step langkah yang bisa dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan kita sampai tujuannya tercapai.
Kesimpulan, nah di sini kita harus menyimpulkan hal hal yang udah 
dibicarain di Pendahuluan dan Gagasan terkait Gagasan yang kita ajukan 
itu sendiri, Teknik Implementasi yang dilakukan dan Prediksi hasil dan 
manfaatnya.
3. Bagian Akhir
Disini isinya adalah daftar pustaka, daftar riwayat hidup(nah buat 
yang mau narsis disini bisa nih karena isinya adalah nama, TTL, karya 
ilmiah yang pernah dibuat dan penghargaan yang pernah diperoleh), dan 
lampiran (foto dan data pendukung).
Nah udah jelas belum teman teman langkah langkah yang kalian harus lakuin buat bikin PKM GT di PIMNAS . Semoga udah jelas ya.
Ide-ide yang dapat lolos ke Pimnas adalah ide yang luar biasa. 
“Jangan takut bermimpi! PKM GT adalah tempat yang tepat untuk 
menceritakan mimpi-mimpi kita. Beberapa ide mungkin terasa gila, konyol,
 dan terkesan tidak mungkin. Namun jangan sampai hal-hal ini menghambat 
pemikiran kreatif kita. Konsepkan dengan matang. Hubungkan dengan latar 
belakang masalah yang ingin diselesaikan. Mari ikut PKM GT!
III. PEDOMAN DAN REFERENSI PENULISAN PKM-GT
III. PEDOMAN DAN REFERENSI PENULISAN PKM-GT
1. Panduan Format Penulisan Proposal Usulan PKM
http://dikti.go.id/index.php?option=com_docman&task=cat_view&gid=132&Itemid=234
 2. Lembaga Mahasiswa Sukses PIMNAS (UI to PIMNAS)
http://www.mediafire.com/?3nk4cus2kn32kvo
 3. Apa itu PIMNAS? 
http://www.mediafire.com/?2ttawai931ebm92
 4. Teknik Penulisan Proposal PKM-Gagasan Tertulis
http://www.mediafire.com/?gaa6wcjdzgbsa6m
 5. Teknik Presentasi PIMNAS
 6. Contoh-contoh Proposal PKM (PKM Kegiatan dan AI)
 7. Contoh Judul PKM yang mendapat penghargaan Dikti
8. Contoh dan Penjelasan PKM
Contoh dan Penjelasan PKM adalah Penjelasan konten dan syarat administrasi yang telah disederhanakan dari pedoman dikti tahun terakhir ,tahun 2011. Tim UI to PIMNAS mengambil contoh PKM mahasiswa UI terpilih dan memberikan keterangan yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal PKM. Setiap jenis PKM terbagi menjadi 2 file :
Contoh dan Penjelasan PKM adalah Penjelasan konten dan syarat administrasi yang telah disederhanakan dari pedoman dikti tahun terakhir ,tahun 2011. Tim UI to PIMNAS mengambil contoh PKM mahasiswa UI terpilih dan memberikan keterangan yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal PKM. Setiap jenis PKM terbagi menjadi 2 file :
- awal : halaman judul s/d daftar gambar
- inti : latar belakang s/d lampiran
PKM Karsa Cipta
PKM Kewirausahaan
PKM Penelitian
PKM Pengabdian Masyarakat
PKM Teknologi
PKM Gagasan Tertulis
PKM Artikel Ilmiah
Sebagai back up, silakan juga download pedoman penulisan PKM yang 
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi Depdiknas di http://www.dikti.go.id/files/Litabmas/Pedoman%20Program%20Kreativitas%20Mahasiswa%202011.pdf
Referensi ide-ide sebagai acuan level ide yang TELAH LOLOS DIDANAI
- PIMNAS 2011 http://www.mediafire.com/?flmtva8bewotq45
- PIMNAS 2012 http://www.mediafire.com/?sq5x6o4fs4hx82b
contoh surat kemitraan kerja sama PKM M temen saya dari IPB, kak 
siti, yang dapet medali perak di PIMNAS XXIV Makassar kemaren..semoga 
bermanfaat,teman2..
alur pengumpulan pkm di UI dan poin2 ringkasan syarat dan ketentuan pkm penting,cek di blog kita ya
tersendat dalam pencarian data dan tunjauan pustaka bwt nulis 
pkm? silakan download, buah tangan dari rangers kelas ui to pimnas :
http://www.4shared.com/get/vdh5yPCk/Tutorial__-_Referensi_dari_Int.html
contoh surat kemitraan
http://www.mediafire.com/?754b2zt7jrjadoa
SUMBER: dikti.co.id
http://alisungkar14.wordpress.com/pkm-dikti/
 


 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar