Minggu, 17 Maret 2013

Belajar Tartil dan Tilawatil Qur`an

Diposkan oleh Muhammad Iqbal

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Belajar Tartil dan Tilawatil Qur`an| Al-Qur'an selain bisa menjadi pembela di hari akhir nanti, Al-Qur'an bisa menjadi penghujat. Seberapa penting bacaan Qira'ah itu? Bayangkanlah bagaimana bahayanya jika kita salah mengucapkan salah satu huruf. Misalkan jika ada sebuah buku karya ulama besar pada jamannya yang bernama Sayyid Quthb yang berjudul "Fii Dhilalil Qur'an", yang bermakna "di atas naungan Al-Qur'an", namun kita salah membacanya sehingga menjadi "Fii Dlilalil Qur'an". Apa dampaknya? Fii Dlilalil Qur'an (yang memakai huruf dho, setelah huruf sho di dalam urutan huruf hijaiyah) bermakna "Di atas kesesatan Al-Qur'an". Itulah betapa pentingnya bacaan Al-Qur'an. Bayangkan jika kesalahan pada satu kata saja bisa berdampak pada berubahnya makna yang sangat jauh sekali. Bagaimana mengucapkan huruf, dimana tempat keluarnya huruf (berkaitan dengan makhroj), dan panjang pendeknya ternyata sangat-sangatlah penting.
1.2 Rumusan Masalah
1. Makna Tartil
2. Kewajiban kita terhadap Al-Qur`an
3. Faedah mempelajari Al-Qur`an

1.3 Tujuan
- Untuk menambah wawasan kita tentang pentingnya membaca Al-Qur`an sesuai dengan aturan-aturan yang sudah di tentukan.
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah takhsinul qiraah.

PEMBAHASAN

I. TARTIL
A. Makna Tartil
Bacalah Al-Qur`an dengan tartil demikianlah perintah Allah kepada kita. Tartil yang di maksud di dalam ayat adalah membaca Al-Qur`an sesuai dengan aturan-aturan yang sudah di tentukan. Yakni mengeluarkan / menyebutkan huruf –huruf Al-Qur`an sesuai dengan makhroj (tempat keluarnya huruf) dan sifat-sifat huruf.
B. Apa kewajiban kita terhadap Al-Qur`an
Allah yang menurunkan Al-Qur`an, maka Allahlah yang menjaga-Nya, demikian janji Allah dalam sebuah firman-Nya. Hal ini dapat dibuktikan sejak diturunkannya Al-Qur`an. 14 abad yang silam, Al-Qur`an lepas dari interpensi manusia.
Kendati demikian ada perlu usaha dari kita untuk menjaga Al-Qur`an adalah kewajiban yang harus kita penuhi terhadap Al-Qur`an di antaranya :
a. Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan Al-Qur`an.
b. Mengamalkan Al-Qur`an dalam setiap sudut kehidupan.

C. Fadilah mempelajari Al-Qur~an
- Di kasihi Allah
Dari anas bin Malik ra berkata “ Rasul bersabda” yang artinya : sesungguhnya Allah memiliki kekasih dari kalangan manusia. Para sahabat bertanya? Siapakah mereka wahai Rasulullah? Beliau menjawab mereka yang selalu mempelajari Al-Qur`an adalah kekasih Allah dan dijadikan orang yang dekat dengan-Nya. (HR. Ibnu Majah).
- Di temani para malaikat
Diriwayatkan seseorang yang membacakan Al-Qur`an dan diperlihatkan adanya Nur yang menembus angkasa, setelah dilaporkan kepada Rasulullah. Beliau menerangkan itulah malaikat yang mendengarkan bacaanmu. Sekiranya engkau terus menerus membacanya hingga pagi hari niscaya orang-orang akan dapat menyaksikan apa yang tak dapat terlihat oleh sebagian mereka (HR. Bukhori dan Muslim).
Artinya : baguskanlah suaramu dengan membaca Al-Qur`an .
Maksud dari hadits tersebut :
1. Dengan Takhsin yang berarti membaca Al-Qur`an dengan membaguskan suara.
2. Dengan tajwid yang bearti membaca Al-Qur`an dengan baik dan benar.
3. Dengan Tartil yang artinya membaca Al-Qur`an dengan perlahan-lahan dan tidak tergesa-gesa.
Salah satu cara membaca Al-Qur`an dengan benar kita harus mengetahui makhrijul huruf.
A. Pengertian Makhraj Huruf
Makhraj ditinjau dari morfologi berasal dari fi’il madli : yang artinya keluar. Lalu dijadikan berwazan yang ber-shigat isim makan, maka menjadi . Bentuk jamaknya adalah . Karena itu, makharijul huruf yang diindonesiakan menjadi makhraj huruf, artinya tempat-tempat keluar huruf.
Secara bahasa, makhraj artinya: tempat keluar. Sedangkan menurut istilah makhraj adalah: satu nama tempat, yang padanya huruf dibentuk (atau diucapkan). Dengan demikian, makhraj huruf adalah tempat keluarnya huruf pada waktu huruf tersebut dibunyikan.
Ketika membaca al-Quran, setiap huruf harus dibunyikan sesuai makhraj hurufnya. Kesalahan dalam pengucapan huruf atau makhraj huruf, dapat menimbulkan perbedaan makna dan kesalahan arti pada bacaan yang tengah dibaca.
1. Kalimat segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam). Jika lafazh dibaca (huruf ‘ain berubah menjadi hamzah), maka artinya menjadi: segala puji bagi Allah “rajanya segala penyakit”.
2. Kalimat (tidak ada yang memberi syafa’at). Jika lafazh “ ”dibaca “ ”(suara syin menjadi sin), maka artinya menjadi berubah: “tiada yang memberikan tempelengan.
B. Cara Mengetahui Makhraj Huruf
Untuk mengetahui makhraj suatu huruf, hendaklah huruf tersebut disukunkan atau ditasydidkan, kemudian tambahkan satu huruf hidup di belakangnya, lalu bacalah!. Kaidan menerangkan: Hendaklah kamu menyukunkan huruf atau mentasydidkannya, lalu masukkan hamzah al-washal (alif berharakat). Kemudian ucapkan (dan dengarkan). Saat suara tertahan, maka di sanalah letak makhrajnya.
C. Pembagian Makhraj Huruf
Terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama tentang pembagian makhraj huruf. Imam Syibawaih dan asy-Syatibi berpendapat bahwa makhraj huruf terbagi 16 makhraj, sementara menurut Imam al-Farra terbagi 14 makhraj. Namun pendapat yang masyhur dalam perkara ini adalah yang menyatakan bahwa makhraj huruf terbagi atas 17 makhraj. Ketujuh belas itu terkumpul dalam nazham:
Makhraj huruf berjumlah tujuh belas, menurut pendapat yang masyhur. (makhraj huruf) yang tujuh belas itu terkumpul menjadi lima bagian.
1. Al-Jauf
Al-Jauf artinya rongga mulut. Maksudnya tempat keluarnya huruf yang terletak pada rongga mulut. Dari makhraj ini keluar tiga huruf madd, yaitu alif ( ا ), wawu (و ), dan ya (ي) yang bersukun. Dalam makhraj al-Jauf ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
a. Cara membunyikan alif tidak sama dengan cara membunykan Hamjah, karena huruf ini keluar dari makhraj al-halaq yang tersifati oleh Syiddah sementara alif tersifati Rakhawah. Alif yang keluar dari al-Jauf ialah huruf mad, dalam keadaan mati, dan huruf sebelumnya berharkat fathah. Cara membacanya dipanjangkan dua harkat karena menjadi madd ashli. Suara panjang tersebut menekan pada udara yang keluar dari rongga mulut (al-Jauf).
b. Bunyi huruf wau yang bersukun atau dalam keadaan mati tidak sama dengan bunyi huruf wau yang keluar dari bibir (asy-syafawi) yang dalam keadaan hidup atau berharkat. Bunyi wau dalam makhraj al-Jauf adalah wau sukun atau mati dan huruf sebelumnya berharkat dlammah. Cara membacanya dipanjangkan dua harkat karena menjadi madd ashli dan menekan pada udara yang keluar dari rongga mulut (al-Jauf).
c. Bunyi huruf ya yang bersukun tidak sama dengan huruf ya yang keluar dari tengah lidah (wasthul lisan), yang dalam keadaan hidup atau berharkat. Bunyi ya dalam makhraj al-Jauf adalah ya sukun atau mati dan huruf sebelumnya berharkat kasrah. Cara membacanya dipanjangkan dua harkat karena menjadi madd ashli dan menekan pada udara yang keluar dari rongga mulut (al-Jauf).
Di bawah ini nazham tentang huruf-huruf yang keluar dari makhraj al-Jauf. Huruf alif makhrajnya berasal dari al-Jauf, begitupun kedua kawannya (huruf wau dan ya). Semuanya huruf madd, yang pengucapannya menekan pada udara.
2. al-Halq
Al-Halq artinya tenggorokan. Maksudnya, tempat keluarnya huruf yang terletak pada tenggorokan. Dari al-Halq muncul tiga makhraj, yaitu:
a. Aqshal halq adalah pangkal tenggorokan atau tenggorokan bagian dalam. Dari makhraj ini keluar huruf hamzah (ء ) dan ha’ ( ح ).
b. Wastul halq adalah tenggorokan bagian tengah. Dari makhraj ini keluar huruf ‘ain (ع) dan ha’ ( ح ).
c. Adnal halq adalah tenggorokan bagian luar atau ujung tenggorokan. Dari makhraj ini keluar huruf kha’ ( خ ) dan ghain ( غ ). Total huruf yang keluar dari makhraj al-halq sebanyak enam huruf, yang dirangkai dalam nazham.
Kemudian dari pangkal tenggorokan keluar huruf hamzah dan ha’. Lalu dari bagian tengahnya keluar huruf ‘ain dan ha’, dan dari ujungnya keluar huruf ghain dan kha’.
3. Al-Lisan
Al-Lisan artinya lidah. Maksudnya, tempat keluarnya huruf yang terletak pada lidah. Jumlah huruf hijaiyah yang keluar dari makhraj ini ada 18 huruf dan terbagi atas 10 makhraj.
a. Pangkal lisan bertemu dengan langit-langit bagian atas. Kaidahnya:
Pangkal lidah bertemu dengan sesuatu di atasnya, yakni langit-langit bagian atas.
Huruf yang keluar adalah qaf ( ق ). Nama lain dari makhraj ini adalah Aqshal Lisan Fauqa ; artinya pangkal lidah bagian atas.
b. Pangkal lidah, tepatnya sebelah bawah (atau ke depan) sedikit dari makhraj qaf, bertemu dengan langit-langit bagian atas. Kaidanya:
Pangkal lidah, yakni sebelah bawah sedikit dari tempat keluar huruf qaf.
Huruf yang keluar dari makhraj ini adalah kaf ( ك ). Istilah lainnya disebut Aqshal Lisan Asfal artinya pangkal lisan sebelah bawah.
c. Pertengahan lidah bertemu dengan langit-langit di atas. Pertengahan lidah tersebut dimantapkan (tidak menempel) pada langit-langit atas. Kaidahnya:
Pertengahan lidah dengan sesuatu yang berada di hadapannya, yakni langit-langit bagian atas.
Dari makhraj ini keluar huruf jim ( ج ), sin ( س ), dan ya ( ي ). Wastul Lisani adalah istilah yang dikenal bagi makhraj ini.
d. Tepi lidah bersentuhan dengan geraham kanan atau kiri. Ada juga yang mengatakan tepi pangkah lidah dengan geraham kanan atau kiri memanjang sampai ke depan.
Kaidahnya: Dua tepi lidah bertemu dengan gigi geraham. Huruf yang keluar dari makhraj ini adalah dlad (ض ).
e. Ujung lidah bertemu dengan langit-langit yang berhadapan dengannya. Dari makhraj ini keluar huruf lam ( ل ). Kaidahnya:
Dua tepi lidah (sebelah depan) secara bersamaan, setelah makhraj dlad dengan gusi-gusi atas.
f. Ujung lidah, bergeser ke bawah sedikit dari makhraj lam, bertemu dengan langit-langit yang berhadapan dengannya.
Ujung lidah, ke bawah sedikit dari makhraj lam. Dari makhraj ini keluar huruf nun ( ن ).
g. Berdekatan dengan makhraj nun dan masuk pada punggung lidah, tetapi lidah tidak menyentuh langit-langit.
Dekat makhraj nun dan masuk pada punggung lidah. Dari makhraj ini keluar huruf ra’ (ر ).
h. Ujung lidah bertemu dengan pangkal gigi seri atas. Kaidahnya:
Ujung lidah bertemu dengan pangkal gigi seri atas.
Dari makhraj ini keluar tiga huruf, yaitu ta’ ( ت ), tha’ ( ط ) dan dal ( د ).
i. Ujung lidah bertemu dengan ujung gigi seri atas. Kaidahnya:
Ujung lidah bertemu dengan ujung gigi seri atas.
Dari makhraj ini keluar tiga huruf, yaitu dzal ( ذ ), zha’ ( ظ ), dan tsa’ ( ث ).
j. Ujung lidah bertemu dengan ujung gigi seri bawah.
Kaidahnya: Ujung lidah bertemu dengan ujung gigi seri bawah. Dari makhraj ini keluar tiga huruf, yaitu shad ( ص ), zai ( ز ), dan sin ( س ).
4. Asy-Syafatain
Syafatain artinya dua bibir. Maksudnya, tempat keluarnya huruf yang terletak pada dua bibir; bibir atas dan bibir bawah. Huruf yang keluar dari makhraj ini adalah empat huruf, yaitu: fa’ ( ف ), mim ( م ), ba’ ( ب ), dan wau ( و ). Makhraj asy-Syafatain terbagi atas dua makhraj, yaitu:
a. Perut bibir bawah atau bagian tengah dari bibir bawah tesebut dirapatkan dengan ujung gigi atas. Dari makhraj ini keluar huruf fa’. Kaidahanya adalah:
Perut bibir bawah dirapatkan dengan ujung gigi atas.
b. Paduan bibir atas dan bibir bawah. Jika kedua bibir tersebut tertutup/terkatup, keluarlah huruf mim dan ba’. Kaidahnya:
Di antara dua bibir dalam keadaan tertutup.
Dan jika terbuka, keluarlah huruf wau. Kaidahnya:
Di antara dua bibir dalam keadaan terbuka.
5. Al-Khaisyum
Al-Khaisyum artinya aqshal anfi atau pangkal hidung. Dari makhraj ini keluar satu makhraj, yaitu al-gunnah (sengau/dengung), sehingga dari makhraj inilah keluar segala bunyi dengung. Setidaknya ada empat tempat yang padanya terjadi bunyi sengau, yaitu:
Pada bacaan gunnah musyaddad, yakni bacaan sengau pada huruf mim dan nun yang bertasydid:
Pada bacaan idgham bigunnah.
Pada bacaan ikhfa.
Pada bacaan iqlab.
Semua tempat pada bacaan di atas mengeluarkan bunyi yang keluar dari pangkal hidung. Untuk memastikan adanya bunyi yang betul-betul keluar dari pangkal hidung, cobalah memijit hidung pada saat mengucapkan bacaan-bacaan di atas. Apabila suara tertahan, berarti benar-benar bahwa bacaan tersebut mengeluarkan bunyi dari pangkal hidung. Namun bila ada suara yang keluar, berarti bukan al-Khaisyum.
Ustadz Ismail Tekan dalam bukunya Tajwid al-Quran al-Karim memberikan catatan yang bagus tentang makhraj al-Khaisyum. Beliau menjelaskan. Al-Khaisyum (pangkah hidung) yang sebenarnya bukanlah tempat keluar huruf. Hanya karena dengung itu ada hubungannya dengan huruf, maka ia disebutkan juga sebagai makhraj. Harus diketahui bahwa yang sesungguhnya semua huruf itu tidak boleh dikeluarkan dari/melalui hidung, seperti halnya orang yang “sengau”.

TABEL  MAKHRAJ HURUF
No
Makhraj
Makhraj
انفتاح 
استفال  
جهر
شدة   
همس
رخاوة 
استعلاء
تفشى
اطباق
استطالة
Huruf
1
الجوف
rongga dada










ا و ى
2
اقصى الحلق
tenggorokan paling bawah
ء هـ
ء هـ
ء
ء
 هـ





ء هـ
3
وسط الحلق
tenggorokan bagian tengah
ع ح
ع ح
ع

ح
ح




ع ح
4
ادنى الحلق الى الفم
tenggorokan yang dekat dengan mulut
غ خ

غ

خ

غ خ



غ خ
5
اقصى اللسان مما بلى الحلق وما فوقه من الحنك
lidah paling bawah dan langit2 di atasnya


ق







ق
6
اقصى اللسان من اسفل مخرج القاف قليلا وما يليه من الحنك
sedikit diatas makhraj qaf




ك





ك
7
وسط اللسان بينه و بين وسط الحنك
lidah bagian tengah dan langit2 bagian tengah
ج ش ي
ج ش ي
ج ي
ج
ش
ش ي

ش


ج ش ي
8
اول حافة اللسان وما يليه من الاضراس من الجانب
ujung tepi lidah dan gusi samping bagian dalam 


ض


ض
ض

ض
ض
ض
9
حافة اللسان  من ادناها الى منتهى طرفه وما بينها و بين يليها من الحنك الاعلى
ujung lidah dan langit2 


ل







ل
10
طرف اللسان اسفل مخرج اللام قليلا
sedkit diatas makhraj lam


ن







ن
11
مخرج النون لكنها ادخل فى ظهر اللسان
Makhraj nun tapi keluar dari punggung lidah


ر







ر
12
طرف اللسان و اصول الثنايا العليا مصعدا الى جهة الحنك
ujung lidah dan pangkal gigi seri atas yg berbatasan dengan langit2
د ت
د ت
ط د
ط د ت
ت

ط

ط

ط د ت
13
بين طرف اللسان و فويق الثنايا السفلى
ujung lidah dan bagian atas gigi seri bawah
ز س
ز س
 ز

ص س
ص س ز




ص س ز
14
بين طرف اللسان و اطراف الثنايا العليا
ujung lidah dan ujung gigi seri atas
ث ذ
 ث ذ
ظ ذ

 ث
ظ ث ذ
ظ

ظ

ظ ث ذ
15
باطن الشفة السفلى و اطراف الثنايا العليا
bibir bawah dan ujung gigi seri atas 




ف





ف
16
بين الشفتين
di antara 2 bibir


ب و م







ب و م
17
الخيشوم
hidung










ن م


II. TILAWATIL QUR`AN
HAL-HAL YANG HARUS DIKETAHUI OLEH QORI` QORI`AH
Seorang Qori` Qori`ah yang ingin sukses dalam penampilan bacaanya, maka harus mengetahui sekaligus mempraktekan hal-hal yang disebutkan dibawah ini, seperti pengaturan nafas dan suara.
1. NAFAS
Nafas adalah satu bagian yang penting dalam seni baca Alquran. Seoarang Qori` Qori`ah yang mempunyai nafas yang panjang akan membaca kesempurnaan dalam bacaannya, akan terhindar dari wakaf (berhenti) yang bukan tempatnya (tanaffus) atau akan terhindar dari akhir bacaan yang terlalu cepat (tergesa-gesa) karena mengejar sampainya nafas.
Oleh karena itu Qori` harus selalu berusaha memelihara dan meningkatkan masalah nafas ini dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Senam pernapasan
b. Lari
c. Berenang


2. SUARA
Bagian yang tidak kalah pentingnya lagi dalam seni membaca Alqur`an adalah masalah suara, sebagaimana yang diketahui bahwa suara manusia itu banyak mengalami perubahan, sejalan dengan bertambahnya usia karena masa yang dialaminya, yaitu dari masa kanak-kanak- remaja, dewasa sampai tua renta.
Dalam kaitannya dengan keperluan seni baca Alqur`an, maka yang paling banyak peranannya adalah masa akhir kanak-kanak, remaja dan dewasa. Dan perubahan-perubahan tersebut pada umumnya adalah dari kanak-kanak ke remaja disitulah akan terjadi perubahan-perubahan yang mengejutkan antara usia 14 sampai 16 tahun. Suatu contoh, ketika masih kanak-kanak bisa bersuara lantang dan melengking serta nyaring dengan hanya memakai suara luar saja. Tetapi setelah menginjak usia remaja, maka suara tersebut sudah berubah total menjadi berat sekali.
Untuk itulah bagi para Qori` yang mengalami perubahan seperti itu harus menggabungkan suara luarnya dengan suara dalamnya, yaitu suara yang menekan. Dan itu perlu dilakukan latihan secara terus menerus untuk bisa menggabungkan serta mengkombinasikan kedu seuara tersebut sehingga menjadi halus dan merdu. Jika sudah bisa menggabungkan dengan baik manfaat lain daru suara tersebut adakah nafas bisa lebih hemat.
Untuk memelihara serta menghaluskan suara memang ada beberapa hal yang harus dilakukan dan juga harus dijauhi yaitu pertama tentang :
Makan/ Minum
Makanan-makanan yang harus dijauhi adalah yang banyak mengandung lemak (berminyak), seperti goring-gorenganm pedas-pedas, makanan yang keras, merokok, kalau buah-buahan seperti nanas, pisang dan lain-lain yang banyak seratnya.
Sedangkan minum-minuman yang harus dijauhi adalah, seperti: es, minuman yang banyak santannya, kopi/the yang terlalu banyak kadar gulanya, dan lain-lain.
Adapun hal-hal yang bisa memberatkan suara adalah seperti: makan yang terlalu kenyang, ketidakstabilan dalam tiidur, yakni kekurangan atau kebanyakan tidur.
Untuk menghaluskan serta menguatkan suara, seorang Qori` bisa melakukan cara-cara seperti yang disebutkan di bawah ini, yaitu :
1. Membiasakan minum air masak yang sudah diembukan di malam hari.
2. Makan kuningan telur ayam kampung, bisa juga dicampur dengan madu asli untuk menguatkan suara.
3. Minum jahe, air putih, dan minum jeruk.
4. Melakukan gorah.


MENGENAL BENTUK LAGU-LAGU TILAWATIL QUR`AN
Bentuk lagu-lagu tilawatil Qur`an mempunyai banyak kelainan jika dibandingkan dengan lagu-lagu lainnya, seperti lagu nyanyian misalnya, maka bisa dipelajari dengan cara menghafalkan not-notnya, seperti: Do Re Mi Fa So La Si Do, karena memang disitulah kuncinya dan juga biasanya lagu-lagu tersebut diiringi dengan music.
Tapi lain halnya dengan lagu lagu tilawatil Qur`an yang tidak bisa dipelajari melalui not-not tersebut, sebab memang bentuk-bentuk gaya lagunya mempunyai ciri khas tersendiri disamping itu lagu-lagu tilawatil Qur`an tidak memakai alat musik untuk mengiringinya, kecuali untuk keperluan lagu-lagu qasidah yang sudah disederhanakan.


CARA CEPAT MEMPELAJARI LAGU-LAGU TILAWATIL QUR`AN
Ada beberapa cara yang dianggap bisa cepat berhasil menguasai serta memahami lagu-lagu tilawatil Qur`an, sehingga bisa menyusun satu maqro` dengan komposisi lagu yang cukup sempurna yaitu :
a. Melalui Tape Recorder
Alat ini banyak sekali manfaatnya dalam kaitannya mempercepat menguasai lagu-lagu tilawatil Qur`an, karena dengan sering mendengarkan, mempelajari serta mempraktekan, maka lama kelamaan akan melekatlah lagu-lagu tersebut ke dalam ingatan kita.
b. Menghafal Tausyih (Qasidah)
Di dalam bait-bait syair qasidah yang bisa dijadikan sebagai standar lagu-lagu tilawatil Qur`an itu terdapat cabang-cabang lagu yang cukup lengkap, sehingga dengan menghafal/mengingatnya akan dapat dengan mudah menerapkan ke dalam ayat-ayat Al-Qur`an.
c. Dengan Menghafal Lagu Basmalah
Maksudnya adalah menghafal basmalah tiap-tiap lagu awalnya (aslinya) seperti contoh lagu nahawand misalnya jika sudah hafal basmalahnya maka untuk meneruskan kepada nada berikutnya akan lebih mudah. Jadi kuncinya terletak pada basmalahnya.


NAMA-NAMA LAGU/ IRAMA SENI TILAWATIL QUR`AN
Lagu-lagu dalam seni baca Al-Qur`an dibagi menjadi dua bagian. 1. Lagu Pokok. 2. Lagu selingan/lagu cabang, ditambah nama fariasi dan tingkat-tingkat suara.
1. Lagu Pokok
Lagu pokok seluruhnya ada 8 (delapan)
1. Lagu Bayyati (Husaini)
2. Lagu Shoba (Maya)
3. Lagu Hijazi (Hijaz)
4. Lagu Nahawand (Iraqi)
5. Lagu Sika
6. Lagu Rasta alan nawa
7. Lagu Jiharka
8. Lagu Banjaka (Rakbi)


2. Lagu Selingan
Nama lagu selingan/ lagu cabang, dan juga termasuk nama fariasi adalah :
1. Syuri 10. Murokkab
2. Ajami (Al-Ajam) 11. Misri
3. Mahur (Muhur) 12. Turki
4. Bastanjur 13. Romi
5. Kard 14. Uraq
6. Kard-Kard 15. Usyaq
7. Naqrisy 16. Zanjiran (Zinjiron)
8. Kurd 17. Syabir alarros
9. Noqrosy 18. Kurdi
Adapun tingkat-tingkat suara adalah :
1. Qoror (dasar/renda)
2. Jawab (nawa) (menengah)
3. Jawabul Jawab (tinggi)
SUSUNAN LAGU TILAWATIL QUR`AN
1. LAGU BAYYATI (HUSAINI) DAN ROSTA ALAN NAWA
Fungsi bacaan syair—syair ini sangat erat kaitannya dengan susunan lagu tilawatil Qur`an, disamping itu juga berguna untuk lebih mempermudah dalam penguasaan lagu-lagu tersebut, dan juga untuk selingan dalam pengajaran tilawatil Qur`an agar terkesan lebih berfariasi dan supaya tidak cepat jemu.
2. LAGU SHOBA (MAYA)
Lagu Shoba terdiri dari 5 bentuk dengan 3 fariasi yaitu ajami, mahur, dan Bastanjar, sedangkan untuk tingkatan suaranya ada 2 yaitu : jawab dan Jawabul Jawab.


3. LAGU HIJAZI (HIJAZ)
Lagu hijazi atau hija terdiri dari 7 bentuk adan 4 fariasi yaitu, Kard, Kard-Kurd- Naqrisy dan Kurd, sedangkan bentuk tingkatan suara ada tiga : Jawab, Jawabul Jawab dan Qoror.
4. LAGU NAHAWAND (IROQI)
Lagu Nahawand terdiri dari 5 bentuk dan dua fariasi/ selingan, yaitu: Nuqrosy dan Murokkab. Ciri-ciri fariasi Nuqrosy adalah bernada rendah (turun) sendangkan fariasi Murokkab bernada tinggi (naik). Adapun tingkat suaranya ada 2 yaitu: Jawab dan Jawabul Jawab.
5. LAGU SIKA
Lagu Sika terdiri dari 6 bentuk dan 4 fariasi/selingan, yaitu: Misri, Turki, Roml dan Uroq. Sedangkan tingkat suaranya ada 3, Qoror, Jawab dan Jawabul Jawab.
6. LAGU ROST DAN ROSTA ALAN NAWA
Lagu Rost dan Rosta alan nawa pada bagian ini selalu berhubungan satu sama lainnya, artinya: kalau memulai dengan lagu rost maka mesti dilanjutkan (disambung) dengan Rosta Alan Nawa. Jadi lagu Rost dibagian ini hanya sebagai pembuka saja. Adapun lagu Rost dan Rosta alan nawa terdiri dari 7 bentuk dan 3 fariasi yaitu : Usyaq, Zanjiron, dan Syabir Alarros. Sedangkan tingkat suaranya ada 2 : Jawab dan Jawabul Jawab.
7. LAGU JIHARKA
Lagu Jiharka terdiri dari 4 bantuk dan 1 fariasi yaitu Kurdi. Sedangkan tingkatan suara ada 2 tingkatan suara yaitu Jawab dan Jawabul Jawab.
8. LAGU BANJAKA
Lagu Banjaka/ Rakbi hanya khusus untuk lagu-lagu dalam bacaan tartilul Qur`an dan lagu-lagu nyanyian (Qosidah) saja, dan jarang sekali bahkan hampir tidak pernah sama sekali diterapkan (dipakai) dalam bacaan tilawatil Qur`an. Kemungkinan besar karena lagu tersebut kurang begitu cocok bila dimasukan atau dipraktekan
9. LAGU BAYYATI (PENUTUP)
Setiap bentuk susunan Lagu Tilawatil Qur`an terutama yang bersifat formal. Selalu diakhiri dengan Lagu Bayyati penutup. Lagu Bayyati penutup terdiri dari 2 bantuk dan 2 tingkatan suara yaitu Jawab dan Jawabul Jawab.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrohim, Acep Iim. 1995. Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap. Bandung: Diponegoro.
Al-Jamzuri, Sulaiman. tth. Fathu al-Aqfal. Semarang: Maktabah ‘Alawiyah.
Al-Jazari, Abul Khair Syamsuddin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad. tth. Matan Jazariyah. Surabaya: Maktabah Sa’ad bin Nashir bin Nabhan.
Al-Mahmud, Muhammad. tth. Hidayatu al-Mustafid fi Akhamit Tajwid. Surabaya: Maktabah Muhammad bin Ahmad Nabhan wa Auladihi.Munir, Misbachul, 1995. Pedoman Lagu-kagu Tilawatil Qur`an. Surabaya : Apollo.
Description: Belajar Tartil dan Tilawatil Qur`an Rating: 5 Reviewer: Muhammad Iqbal ItemReviewed: Belajar Tartil dan Tilawatil Qur`an

sumber: http://indoking.blogspot.com/2012/08/belajar-tartil-dan-tilawatil-quran.html 

Jumat, 15 Maret 2013

Tips Mengikuti Lomba Blog

Lomba Blog
Journal, foto by Google

Sebagai pembuka tulisan saya mau minta maaf dulu. Bukan maksud hati mau sok mengajar apalagi menyombongkan diri. Tips ini hanya sekadar membagi pengalaman dari yang sudah saya lalui dan pernah saya baca.

Salah satu hal yang paling menantang untuk para blogger adalah ketika sebuah lomba ngeblog digelar. Biasanya lomba menjadi alasan untuk para blogger agar bisa menghasilkan tulisan dengan kualitas yang di atas rata-rata. Apalagi jika lomba tersebut memberikan hadiah yang cukup menggiurkan.
Saya sendiri sudah berkali-kali ikut lomba ngeblog. Saking seringnya sampai tidak ingat lagi sudah berapa lomba yang saya ikuti. Alhamdulillah karena dari beberapa lomba tersebut saya juga sudah beberapa kali mendapatkan hadiah, dari buku, kaos hingga gadget. Meski sudah berkali-kali memenangkan hadiah, tapi jumlah lomba yang tidak berhasil saya menangkan jelas masih banyak.
Dari beberapa pengalaman ikut lomba dan beberapa di antaranya keluar sebagai salah satu pemenang itu saya akhirnya bisa membaca beberapa tips yang bila diterapkan akan menambah kemungkinan sebagai pemenang. Selain itu, saya juga beberapa kali ditunjuk sebagai juri untuk beberapa lomba blog sehingga setidaknya saya bisa membagikan beberapa tips dari perspektif sebagai juri.
Berikut beberapa tips mengikuti lomba blog yang mungkin bisa saya bagi untuk teman-teman yang berniat mengikuti lomba blog.

Pelajari siapa jurinya.

Biasanya sebuah lomba blog akan menuliskan siapa saja yang akan menjadi juri. Kalau memang ada maka artinya anda punya kesempatan untuk mempelajari kira-kira model tulisan apa yang disenangi sang juri. Coba cari tahu sebanyak mungkin soal jenis dan gaya tulisan yang disenangi para juri.
Bila mereka punya blog tentu mudah untuk mengetahuinya, begitupun bila mereka adalah penulis yang sudah terkenal, anda mungkin dengan gampang bisa mencari tulisannya ( usahakan lebih dari satu ) dan kemudian merumuskan gaya dan jenis tulisan seperti apa yang disenangi sang juri.
Ada juri yang menyenangi tulisan bertipe cerita dan ada juga yang menyenangi tulisan bertipe laporan atau opini yang mungkin agak lebih kaku. Bila juri lebih dari satu dan punya selera yang berbeda-beda maka usahakan membuat satu tulisan yang mungkin memikat mereka semua.
Masalah baru akan muncul bila lomba tersebut tidak menuliskan nama juri, itu berarti anda harus meraba-raba kira-kira model tulisan seperti apa yang disukai para juri.
Soal ini tentu menjadi perdebatan karena ada juga blogger yang tidak sudi mengubah gaya tulisannya hanya untuk mengejar kemenangan meski itu bisa saja berarti berseberangan dengan selera para juri. Saya pikir tidak ada masalah, apalagi bila anda memang sudah punya karakter yang kuat, maka silakan berjalan dengan karakter tulisan anda. Mungkin saja juri yang berbeda selera akan berubah pikiran.

Pelajari aspek penilaian

Yah, sebelum memulai menulis ada baiknya anda mencari tahu dulu kira-kira aspek apa saja yang akan dinilai oleh para juri. Biasanya sebuah lomba blog akan menilai 3 aspek paling mendasar seperti kesesuaian tema, orisinalitas dan gaya tulisan. Percuma bila misalnya anda punya gaya tulisan yang bagus tapi ternyata tidak orisinal dan tidak sesuai dengan tema. Percuma juga anda punya tulisan yang sesuai dengan tema, orisinil tapi gaya tulisannya kacau.
Jadi memang penting untuk mencari tahu aspek penilaian seperti apa yang akan dinilai oleh para juri.

Perhatikan waktu penjurian.

Perhatikan baik-baik waktu akhir pengumpulan tulisan dengan waktu pengumuman. Sebuah lomba yang bagus adalah lomba yang memberi kesempatan banyak kepada para juri untuk menilai sehingga hasil penilaian bisa lebih objektif. Waktu yang sempit apalagi dengan kondisi juri yang sibuk maka bisa saja mereka akan menilai dengan asal-asalan atau setidaknya menyampingkan banyak aspek objektifitas. Bagaimanapun juri juga manusia biasa bukan ?
Sebenarnya panitia yang baik adalah panitia yang menyicil form penilaian sehingga juri tidak perlu sibuk memeriksa tulisan para peserta yang menumpuk dengan waktu yang sempit. Tapi kadang-kadang panitia lupa memikirkan kemungkinan seperti itu atau juri sendiri yang menunda waktu penilaian.
Jadi ketika anda berniat mengikuti lomba blog yang jeda antara batas waktu pengumpulan dan pengumumannya singkat ( di bawah 3 hari ) maka mengumpulkan tulisan menjelang tenggat waktu adalah putusan yang mungkin kurang tepat karena artinya bisa saja tulisan anda dinilai juri ketika energinya sudah habis terkuras.

Perhatikan tampilan blog anda.

Bayangkan bila blog anda termasuk di antara puluhan atau bahkan mungkin ratusan blog yang harus diperiksa oleh juri sementara tampilan blog anda kurang rapih, kebanyakan iklan, warna mencolok dan membuat mata lelah atau susunan header, sidebar dan main content yang tidak beraturan. Saya yakin para juri akan malas duluan ketika membuka blog anda, tidak peduli konten anda bagus atau tidak.
Usahakan menggunakan tampilan blog yang rapih dan nyaman di mata. Ini mugkin faktor X dari sebuah penilaian, tapi bisa saja masuk akal dan malah menjadi faktor yang menjegal anda menjadi juara.

Stand out the crowd

Berpikirlah sekreatif mungkin. Pikirkan berbagai jenis angle atau sudut pandang cerita yang mungkin berbeda dengan puluhan atau bahkan ratusan peserta lainnya.
Kuncinya ada di maksimal 3 paragraf utama. Bila 3 paragraf utama anda sudah nendang maka yakinlah juri akan bertahan lama membaca hingga akhir, artinya anda sudah berhasil menarik perhatian juri sehingga kemungkinan untuk menang makin besar.
Ketika anda menulis dengan angle atau bahkan gaya tulisan yang sama dengan puluhan peserta lainnya maka anda potensial membuat juri dengan cepat melupakan anda. Kemenangan akan kabur dengan sendirinya.

Berdoalah, semoga keberuntungan mendekati anda.

Anda telah mengetahui jenis tulisan yang disukai para juri, telah membuat tulisan yang berbeda dan kira-kira sesuai dengan selera juri, sudah memperbaiki tampilan blog menjadi nyaman dipandang dan sudah mengirimkan tulisan jauh-jauh hari sebelum batas waktu, maka sekaranglah saatnya berdoa. Berdoa semoga keberuntungan mendekati anda.
Intinya, semua butuh keberuntungan. Kadangkala kita sudah merasa berbuat semaksimal mungkin tapi karena keberuntungan belum menghampiri, maka hasil dari perjuangan kita belum terasa maksimal. Usaha dan berdoa, kata orang bijak.
Teman-teman, sekali lagi apa yang saya tuliskan di atas sama sekali tidak bermaksud menggurui apalagi menyombongkan diri. Semua hanya karena ingin berbagi pengalaman sebagai peserta dan juri beberapa lomba blog. Mungkin tips saya tidak berguna, tapi mungkin? juga berguna bagi teman-teman yang ingin ikut lomba blog. Silakan teman-teman sendiri yang menentukan.
Tips ikut lomba blog di atas mungkin juga belum lengkap. Mungkin ada teman-teman yang ingin menambahkan ? silakan.
Untuk teman-teman yang ingin ikut lomba, selamat berjuang. Semoga anda menjadi pemenang. Jangan pernah takut gagal, lebih sering anda ikut mencoba maka kemampuan anda akan makin terasah. Ujung-ujungnya anda sendiri yang akan merasakan keuntungannya.
Selamat menulis !!

sumber: http://daenggassing.com/2011/12/14/tips-mengikuti-lomba-blog/

Selasa, 12 Maret 2013

Lomba Karya Tulis Mengenai Dialog Lintas Agama Di Indonesia Tahun 2013

Lomba Karya Tulis Mengenai Dialog Lintas Agama Di Indonesia Tahun 2013
 
Dalam rangka meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya toleransi antar agama yang terus diupayakan melalui sejumlah kegiatan dialog lintas agama di Indonesia serta mencari pemikiran-pemikiran baru dalam menggalakkan kegiatan dialog lintas agama di Indonesia, maka Kementerian Luar Negeri RI yang bekerjasama dengan Kementerian Agama RI dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI menyelenggarakan:
 Lomba Karya Tulis mengenai Dialog Lintas Agama di Indonesia tahun 2013 (LKT 2013)
 
TOPIK
 
Topik umum yang harus tercermin sebagai garis besar dalam setiap karya tulis peserta adalah:
 
“Peranan dan kontribusi pemuda terhadap pengembangan sikap toleransi antar umat beragama dan promosi kegiatan dialog lintas agama dalam tataran masyarakat, bangsa dan negara di Indonesia.”
 
SUBTOPIK
 
Peserta LKT 2013 dapat memilih salah satu sub topik di bawah ini sebagai tema tulisan.
 
a.     Peluang dan tantangan bagi pemuda dalam menggiatkan dialog lintas agama di kalangan akar rumput.
b.     Kehidupan toleransi umat beragama di Indonesia setelah berkembangnya dialog lintas agama dari sudut pandang generasi muda sebagai komponen masyarakat.
c.     Evaluasi dan Revitalisasi terhadap kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan toleransi umat beragama melalui dialog lintas agama.
d.     Peranan dialog lintas agama terhadap pembentukan citra bangsa Indonesia di masyarakat internasional.
 
PRASYARAT PESERTA LOMBA TULIS
 
Dalam mengikuti lomba karya tulis ini, terdapat sejumlah prasyarat yang harus dipenuhi oleh setiap peserta lomba penulisan karya tulis ini yaitu:
a.     Warga Negara Indonesia.
b.     Laki-laki atau Perempuan.
c.     Mahasiswa/i S1 dan S2 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia dan di luar negeri.
d.     Memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik secara lisan maupun tulisan.
 
KETENTUAN TEKNIS KARYA TULIS
 
Setiap peserta LKT 2013 hanya diperkenankan mengirimkan 1 (satu) buah karya dengan ketentuan sebagai berikut:
a.     Karya yang dikirimkan oleh setiap peserta harus karya asli dan ditulis dalam bahasa Indonesia.
b.     Panjang karya tulis adalah 1000 sampai 2000 kata
c.     Ditulis di atas kertas ukuran A4 dengan ketentuan margin masing-masing sisi adalah 3 cm
d.     Karya tulis diketik dengan font Arial ukuran 11 dengan spasi 1,5
e.     Setiap karya tulis harus mencatumkan Nama penulis, Judul tulisan serta nomer halaman di bagian header pojok kanan atas.
f.      Karya yang dikirimkan belum pernah diikutsertakan pada lomba sejenis dan dipublikasikan sebelumnya.
 
KETENTUAN PENGIRIMAN KARYA TULIS
 
Setiap pengiriman karya tulis wajib mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a.     Setiap peserta hanya diperkenankan mengirimkan karya tulis dalam bentuk file .pdf
b.     Pengiriman karya disertai dengan salinan:
-           Formulir pendaftaran
-           Kartu identitas mahasiswa yang masih berlaku;
-           Surat Keterangan dari fakultas yang menerangkan bahwa ybs merupakan mahasiswa;
-           Pas foto berwarna dengan ukuran maksimum 200kb;
c.     Hasil karya tulis serta dokumen pendukung dikirimkan ke Sekretariat Lomba Karya Tulis mengenai Dialog Lintas Agama di Indonesia tahun 2013 melalui email ke alamat : lkt2013dialoglintasagama@gmail.com
d.     Karya tulis paling lambat diterima oleh panitia pada tanggal 10 April 2013 pukul 23:59 WIB.
e.     Naskah yang telah diikutsertakan dalam LKT2013 sepenuhnya menjadi hak milik panitia penyelenggara dan panitia memiliki hak penuh menggunakan karya tulis untuk dipublikasikan dalam bentuk apapun.
 
PROSES SELEKSI PEMENANG KARYA TULIS
 
Karya tulis yang dinilai memenuhi prasyarat, sesuai dengan topik dan subtopik serta dinilai sebagai 10 (sepuluh) karya terbaik akan dipilih sebagai finalis dalam Lomba Karya Tulis mengenai Dialog  Lintas Agama Tahun 2013.
 
Nama para finalis akan diumumkan melalui website Kementerian Agama RI, Kementerian Luar Negeri RI, dan Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga. Para finalis selanjutnya akan mempresentasikan pemikiran-pemikiran mengenai dialog lintas agama yang terangkum dalam karya tulis, yang dapat dilakukan dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris, di hadapan dewan juri yang terdiri dari berbagai tokoh serta wakil dari Kementerian yang terlibat.
 
3 (Tiga) finalis terbaik akan ditetapkan sebagai pemenang Lomba Karya Tulis mengenai Dialog Lintas Agama tahun 2013.
 
PENGUMUMAN PEMENANG KARYA TULIS
 
Para pemenang lomba akan diumumkan secara terbuka melalui website resmi Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Agama RI, serta Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga RI serta akan dihubungi melalui telepon dan surat resmi pada 10 Mei 2013.
 
Tiga pemenang berhak mendapatkan piala dan piagam penghargaan dari Panitia Lomba Karya Tulis mengenai Dialog Lintas Agama di Indonesia tahun 2013. Para pemenang yang terpilih juga akan diikutsertakan dalam beragam kegiatan dialog lintas agama sepanjang tahun 2013 yang diselenggarakan oleh Pemerintah RI, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar negeri.
 
Seluruh ketentuan mengenai pemenang Lomba Karya Tulis 2013 mengenai Dialog Lintas Agama merupakan keputusan dewan juri yang bersifat mutlak yang tidak dapat diubah atau diganggu gugat.  
 
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdr. Amalia, Staf Direktorat Diplomasi Publik di email amalia.maryafanti@kemlu.go.id atau melalui telpon dan facsimile di nomor 021-3863509.
 
 
SUMBER: http://www.kemlu.go.id/Pages/InformationSheet.aspx?IDP=70&l=id