BAB I
LATAR BELAKANG KASUS
1.1. Pendahuluan
Place (Saluran distribusi) Menurut Fuad et
al., (2001 : 129) adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan
produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan
agar produk sampai ke tangan konsumen. Saluran distribusi penting, karena
barang yang telah dibuat dan harganya sudah ditetapkan itu masih menghadapi
masalah, yakni harus disampaikan kepada konsumen. Para penyalur dapat menjadi
alat bagi perusahaan untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen di pasar.
Penentuan jumlah penyalur juga merupakan masalah yang penting untuk
dipertimbangkan; dalam kasus-kasus tertentu disesuaikan dengan sifat produk
yang ditawarkan. Barang kebutuhan sehari-hari misalnya, membutuhkan banyak
penyalur, sedangkan barang-barang berat seperti peralatan industri tidak
demikian. Kesalahan dalam menentukan jumlah penyalur akan mendatangkan
persoalan baru bagi perusahaan. Bila jumlah penyalur terlalu sedikit
menyebabkan penyebaran produk kurang luas, sedangkan jumlah penyalur yang
terlalu banyak mengakibatkan pemborosan waktu, perhatian dan biaya. Karena itu
manajer pemasaran perlu berhati-hati dalam menyeleksi dan menentukan jumlah
penyalur.Jika disimpulkan, saluran distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang
saling tergantung dalam proses mempermudah penyaluran produk dari produsen ke
konsumen untuk digunakan atau dikonsumsi.
Kasus yang kami pilih dalam menerapkan teori
place (saluran distribusi) inii adalah saluran distibusi Wal Mart.Wal-Mart
adalah perusahaan retail terbesar di dunia yang melayani bukan saja pasar lokal
tetapi telah terjun dalam pasar global, hal ini terbukti bahwa Wal-Mart telah
memiliki lebih dari 3.700 toko di Amerika Serikat dan telah beroperasi di 144
negara. Salah satu keberhasilan Wal-Mart menjadi perusahaan global adalah
dengan penerapan sistem supply chain yang efektif dan efisien
yang didukung oleh infrastruktur dan teknologi informasi yang canggih, sehingga
penerapan strategi dalam menjual produk bermerek dengan harga rendah dapat
tercapai.
Salah satu kunci utama efiesiensi distribusi
adalah informasi. Wal-Mart merupakan salah satu pengecer pertama yang melakukan
investasi besar dalam tekhnologi informasi. Wal-Mart melengkapi toko-tokonya
dengan peralatan scanning terkomputerisasi
untuk cashregister, dimana sistem ini memungkinkan Wal-Mart
untuk mengetahui apa yang dibeli pelanggan dan memberitahukan produsen arus
produksi dan kemana harus mengirimkan barang. Walt-Mart mewajibkan pemasoknya
untuk menghapalkan barang-barang yang sudah diberi label dan digantung,
sehingga dapat langsung dipindahkan ke ruang jual toko,
sehingga mengurangi biaya pergudangan dan pemrosesan data. Sebagai hasilnya,
toko-toko Wal-Mart menggunakan hanya 10% ruang mereka untuk penyimpanan,
dibandingkan 25% rata-rata ruang untuk bukan penjualan pada toko pesaing.
Hasil lainnya dari sistem terkomputerisasi
Wal-Mart mendesak untuk menghubungkan komputernya langsung ke komputer
produsen, mengabaikan pialang dan perantara lainnya, dan meneruskan penghematan
tersebut pada pelanggan, yaitu mereka mampu untuk membelli dengan harga lebih
murah, plus biaya logistik dan distribusi yang lebih efisien. Tak heran jika
mereka dapat membuktikan bahwa jika belanja di Wal-Mart “Every Day Low
Price”.
1.2. Identifikasi
Masalah
1. Apa Strategi distribusi yang
dilakukan oleh Wal-Mart dalam menerapkan strategi dalam menjual produk bermerek
dengan harga rendah dapat tercapai ?
2. Apa basis yang dibagun oleh
Wal-Mar pada keunggulan kompetitifnya ?
3. Bagaimana sistem pengendalian
Wal-Mart membantu pelaksanaan strategi perusahaan ?
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian
Saluran Distribusi
Pengertian saluran distribusi menurut Kotler dan Keller (2007:49) saluran pemasaran adalah organisasi-organisasi yang saling tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi. Mereka adalah perangkat jalur yang diikuti produk atau jasa setelah produksi, yang berkulminasi pada pembeli dan penggunaan oleh pemakai akhir.
Sedangkan menurut Alma (2007:49) saluran
distribusi merupakan lembaga yang saling terkait untuk menjadi produk atau jasa
siap digunakan atau dikonsumsi. Menurut Tjiptono (2008:285) saluran distribusi
dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kekonsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang diperluas (jenis, jumlah, harga, tempat dan
saat dibutuhkan).
Menurut Daniel (2001:8) saluran distribusi
adalah serangkaian dari organisasi yang saling bergantung yang memudahkan
pemindahan kepemilikan sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke
pengguna atau pelanggan.
Sedangkan menurut Kotler (2010:106) saluran
pemasaran adalah sekelompok orgnaisasi yang saling begantung dan terlibat dalam
proses pembuatan produk atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau
dikonsumsi. Saluran pemasaran merupakan seprangkat alur yang diikuti produk
atau jasa setelah produksi, berakhir dalam pembelian dan digunakan oleh
pengguna akhir.
Dari pengertian di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah kegiatan pemasaran yang saling
tergantung dalam proses mempermudah penyaluran produk dari produsen ke konsumen
untuk digunakan atau dikonsumsi.
2.2. Fungsi-Fungsi
Saluran Distribusi
Tugas saluran distribusi memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Hal ini dilakukan untuk mengatsi kesenjangan waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jada dari orang-orang yang membutuhkan atau menginginkannya. Oleh karena itu, anggota-anggota saluran distribusi melaksanakan sejumlah fungsi-fungsi utama dan terlibat dalam aliran kegiatan pemasaran sebagai berikut menurut Kotler (2010:112):
a. Mengumpulkan informasi mengenai
calon pelanggan dan pelanggan sekarang, dan pelaku dan kekuatan lainnya dalam
lingkungan pemasaran tersebut.
b. Mengembangkan dan menyebarkan
komunikasi persuasif untuk merangsang pembelian.
c. Mencapai kesepakatan mengenai harga
dan ketentuan-ketentuan lain sehingga peralihan kepemilikan dapat terlaksana.
d. Melakukan pemesanan kepada
produsen.
e. Memperoleh dana untuk membiayai
persediaan pada tingkatan yang berbeda dalam saluran pemasaran.
f. Menanggung resiko yang
berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran.
g. Mengatur kesinambungan
penyimpanan dan perpindahan produk-produk fisik.
h. Mengatur pelunasan tagihan kepada
pembeli melalui bank dan lembaga keuangan lainnya.
2.3. Arus
Saluran Distribusi
Menurut Saladin (2003:109) arus saluran pemasaran terbagi menjadi lima tipe
arus saluran, yaitu :
a. The pshical flow (arus fisik),
menggambarkan penjualan produk secara fisik dari bahan mentah sampai ke
pelanggan akhir
b. The title flow (arus
pemilikan), menggambarkan perpindahan hak milik yang sebenarnya
dari lembaga pemasaran itu ke badan usaha lain. Pemilikan berpindah dari
produsen ke penyalur, kemudian ke konsumen.
c. The payment flow (arus pembayaran), menggambarkan
para pelanggan membayar faktur mereka lewat bank atau lembaga keungan lainnya
kepada penyalur, dan penyalur membayarkan kepada produsen (dipotong komisi) dan
produsen membayar kepada berbagai suplai.
d. The information flow (arus
informasi), mengambarkan arus pengaruh yang terarah (periklanan, penjualan,
perseorangan, promosi penjualan, dan publisitas) dari satu bagian ke bagian
lainnya dalam sistem yang sama.
e. The promotion flow (arus
promosi), menggambarkan bentuk-bentuk promosi yang dipergunakan.
2.4. Tingkat
Saluran Distribusi
Menurut Kotler (2010:113), mengemukakan
tentang saluran pemasaran yaitu, untuk menyalurkan produk dari perusahaan dapat
memilih cara penyaluran barang/jasa baik secara langsung maupun tidak langsung
mengharuskan perusahaan untuk menjual produknya kepada konsumen akhir (misalnya
dengan cara mengirim tenaga penjual atau membuka toko untuk menjual produk dari
perusahaannya). Sedangkan penyaluran secara tidak langsung menghendaki adanya
perantara yaitu para pedagang besar, agen, atau pengecer.
Dalam proses penyaluran barang-barang dari
produsen ke konsumen akhir atau pemakai, perusahaan harus dapat menentukan
pilihan yang tepat di dalam memilih tingkatan saluran pemasaran yang digunakan.
Berikut ini merupakan bentuk dari saluran pemasaran untuk barang konsumsi.
a. Saluran tingkat nol (zero
level channel)
Saluran ini sering disebut juga saluran
langsung karena dalam proses penyalurannya dilakukan tanpa melalui perantara.
Jadi, penyalurannya dilakukan langsung dari produsen ke konsumen. Ada tiga cara
dalam melakukan saluran langsung ini yaitu : penjualn dari rumah ke rumah,
penjualan lewat pos, dan penjualan lewat toko atau koperasi.
b. Saluran tingkat satu (one level channel)
Dalam saluran ini terdapat satu perantara
penjualan. Dimana dalam pasar konsumen perantara sekaligus merupakan pengecer.
Dalam pasar industri, pengecer seringkali bertindak sebagai agen penjual atau
makelar.
c. Saluran tingkat dua (two
level channel)
Dalam saluran ini terdapat dua perantara
penjualan. Dalam pasar konsumen mereka merupakan grosir atau pedagang besar
sekaligus pengecer. Sedangkan dalam pasar industri merupakan penyalur tunggal
dan penyalur industri.
d. Saluran tingkat tiga (three
level channel)
Dalam saluran ini terdapat tiga perantara
penjualan yaitu : agen, pedagang besar, dan pengecer. Saluran ini adalah
saluran terpanjang dari keempat tingkatan saluran pemasaran, karena produsen
menggunakan tiga perantara untuk mencapai ke konsumen akhir.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
2.1. tingkat saluran distribusi di bawah ini:
a. Customer Marketing Channels b.
Business Marketing Channels
Gambar 2.1. Saluran Distribusi Konsumen dan
Bisnis
Sumber: Kotler, 2010:113
Berikut adalah keterangan dari gambar 2.1
mengenai saluran distribusi konsumen dan bisnis:
a. Customer Marketing Channels
1) Saluran 1, merupakan saluran
distribusi langsung karena tidak mempunyai tingkat perantara, perusahaan
menjual produk langsung kepada konsumen. Saluran ini biasa disebut juga saluran
distribusi nol-tingkat.
2) Saluran 2, merupakan saluran
distribusi tidak langsung karena mengandung satu perantara, yaitu pengecer.
Jadi produk dari perusahaan dijual melalui pengecer yang kemudian menjualnya
langsung kepada konsumen. Saluran ini biasa disebut juga saluran distribusi
satu-tingkat.
3) Saluran 3, merupakan saluran distribusi
tidak langsung karena mengandung dua perantara, yaitu pedagang grosir dan
pengecer. Dalam tinngkat ini produsen atau perusahaan menjual produknya melalui
pedagang grosir, lalu kepada pengecer, sampai akhinya ketangan konsumen.
Saluran ini biasa juga disebut saluran distribusi dua-tingkat.
b. Business Marketing
channels
1) Saluran 1, merupakan saluran
distribusi bisnis dimana produsen atau perusahaan menjual produknya kepada
pelanggan bisnis tanpa melalui perantara.
2) Saluran 2, merupakan saluran distribusi bisnis diaman produsen atau perusahaan menjual produknya kepada pelanggan bisnis melalui distributor bisnis sebagai perantaranya.
2) Saluran 2, merupakan saluran distribusi bisnis diaman produsen atau perusahaan menjual produknya kepada pelanggan bisnis melalui distributor bisnis sebagai perantaranya.
3) Saluran 3, merupakan saluran
distribusi bisnis dimana produsen atau perusahaan menjual produknya kepada
pelanggan bisnis namun melalui dua perantara, diantaranya perwakilan produsen
atau cabang penjualan, kemudian disalurkan kepada distributor bisnis, hingga
akhirnya sampai ke pelanggan bisnis.
2.5. Faktor-Faktor
yang Menjadi Pertimbangan Saluran Distribusi
Saluran distribusi ditentukan oleh pola
pembelian konsumen, sehingga sifat daripada pasar merupakan faktor penentu yang
mempengaruhi dalam pemilihan saluran oleh perusahaan. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan menurut Tjiptono (2008:189) meliputi pertimbangan pasar,
produk, perantara, dan perusahaan.
a. Pertimbangan Pasar
1) Jenis Pasar
Misalnya untuk mencapai pasar industi
perusahaan tidak akan memerlukan pengecer.
2) Jumlah Pelanggan Potensial
Jika pelanggan potensial relative sedikit,
maka akan lebih baik bila perusahaan memakai tenaga penjual sendiri untuk
menjual secara langsung kepada pembeli individual dan pembeli industrial.
Sebaliknya perusahaan lebih baik menggunakan perantara jika pelanggan potensial
relative banyak.
3) Konsentrasi Geografis Pasar
Pemasar cenderung mendirikan cabang-cabang
penjualan di pasar yang berpenduduk padat dan menggunakan perantara untuk pasar
yang berpenduduk jarang.
4) Jumlah dan Ukuran Pemesanan
Sebuah perusahaan manufaktur akan menjual
secara langsung pada jarinagn grosir yang besar, karena jumah pemesanannya yang
besar menyebabkan bentuk pemasaran langsung ini lebih layak (feasible).
Sedangkan untuk took pedagang grosir kecil yang pesanannya relative kecil,
perusahaan akan menggunakan pedagang grosir (wholesaler) untuk melakukan
penjualan langsung.
b. Pertimbangan Produk
1) Nilai Unit (unit value)
Semakin rendah nilai unit maka saluran
distribusinya semakin panjang. Namun jika produk nilai unitnya rendah itu
dijual dalam kuantitas besar atau dikombinasikan denga barang-barang lain
sehingga jumlah pesanan total menjadi besar, maka saluran distribusi yang
pendek secaraekonomis lebih feasible.
2) Perishability
Untuk produk-produk yang fisiknya mudah rusak
dan tidak tahan lama lebih baik disalurkan melalui saluran distribusi pendek.
3) Sifat Teknis Produk
Produk-produk industry yang bersifat sangat
teknis seringkali harus didistribusikan secara langsung karena armada penjualan
produsen akan lebih dapat memberikan pelayanan yang diperlukan (baik sebelum
maupun sesudah pembelian) dan lebih menguasai segala aspek yang berkaitan denga
barang tersebut.
c. Pertimbangan tentang
Perantara
1) Jasa yang diberikan Perantara
Produsen hendaknya memilih perantara yang
member jasa pemasaran yang tidak bias dilakukan perusahaan secara teknis maupun
ekonomis.
2) Keberadaan Perantara yang
diinginkan
Kesulitan yang dihadapi bahwa seringkali
perantara yang diinginkan produsen tersebut juga menyalurkan produk-produk yang
bersaing dan mereka tidak bersedia menambah lini produknya.
3) Sikap Perantara terhadap
Kebijakan Perusahaan
Terkadang pemilihan distribusi produsen
menjadi terbatas karena kebijakan pemasarannya tidak bias diterima oleh
perantara-perantara tertentu.
d. Pertimbangan Perusahaan
1) Sumber-sumber Finansial
Perusahaan yang kuat keuangannya cenderung
lebih tertarik untuk mengorganisasikan armada penjualannya sendiri sehingga
mereka relatif kurang membutuhkan perantara.
2) Kemampuan Manajemen
Pemilihan saluran juga dapat dipengaruhi oleh
pengalaman dan kemampuan pemasaran dari pihak manajemen perusahaan. Kurangnya
pengalaman dan kemampuan pemasaran akan menyebabkan perusahaan lebih suka
memanfaatkan perantara untuk mendistribusikan barangnya.
3) Tingkat Pengendalian yang
diinginkan
Apabila dapat mengendalikan saluran
distribusi, maka perusahaan dapat melakukan promosi yang agresif dan dapat
mengawasi kondisi persediaan barang dan harga eceran produknya.
4) Jasa yang diberikan Penjual
Seringkali perusahaan harus memberikan
jasa-jasa pemasaran karena permintaan dari perantara.
5) Lingkungan
Pada masa perekonomian yang kritis, produsen cenderung menyalurkan barangnya ke
pasara dengan cara yang paling ekonomis, yaitu menggunakan saluran
distribusi
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN DAN ANALISIS KASUS
3.1. Profil
Perusahaan
Sejarah bisnis Wal-Mart Inc tidak lepas dari kejeniusan Sam Walton. Sebab, di
tangan alumnus Universitas Missouri, Columbia, inilah gurita ritel global
betul-betul meraksasa.Didirikan pertama kali oeh Sam Walton dan toko pertamanya
berada di Roger, Arkansas tahun 1962. 7 Tahun kemudian pendapatan dari
penjualan mencapai $ 1 billion. Di akhir bulan Januari 2002, Toko Wal-Mart
menjadi toko retail terbesar dengan penjualan $218 billion ( Achtmeyer, 2002 :
1)
Bermula dari pengalamannya bekerja bertahun-tahun
pada perusahaan ritel Sears Robuck dan JC Penney, Walton memulai langkah
bisnisnya. Dia membeli sebuah waralaba dan penyewaan di kawasan Pelabuhan Ben
Franklin, Arkansas, yakni jaringan penjualan dari peritel lokal Butler Brother
pada 1945.
Hanya butuh tiga tahun, Walton mampu
meningkatkan penjualan tahunan dari USD80.000 menjadi USD225.000. Naluri bisnis
yang jenius telah memotivasi Walton untuk semakin mengembangkan jaringan
bisnisnya. Hal itu dilakukannya saat membeli pusat perbelanjaan milik peritel
Luther E Harrison di kawasan Bentonville, Arkansas, lima tahun kemudian (1950).
Sejak itulah, Walton mulai menamai jaringan
pusat perbelanjaannya dengan sebutan Walton’s 5&10. Sebagai pebisnis
berbakat, Walton betul-betul mampu membuktikan kapasitasnya dalam mengambil
putusan bisnis yang menentukan. Dengan begitu, Walton dapat meningkatkan daya
ekspansi roda bisnisnya. Hal ini dibuktikan Walton ketika tepat pada 1962,
mampu mendirikan 11 jejaring bisnis ritelnya dengan pembukaan toko diskon
Walmart pertama di Rogers, Arkansas.
Jumlah jejaring bisnisnya semakin bertambah
pada 1967, yakni menjadi 24 pusat perbelanjaan di seluruh negara bagian
Arkansas. Perluasan ini menyumbangkan tingkat penjualan tahunan Walton’s
5&10 menjadi USD12,6 juta. Untuk lebih memperkuat citra jejaring bisnisnya,
Walton mengubah nama Walton’s 5&10 menjadi Wal-Mart pada 1967, tepatnya 31
Oktober 1969.
Perubahan ini tidak terlepas dari peran Bob
Gogle, sang tangan kanan kepercayaan Walton dalam menjalankan bisnis ritelnya.
Gogle mengusulkan penamaan dengan keyakinan bahwa ritel Walton akan mampu
menjadi jaringan bisnis ritel yang kukuh. Ekspansi bisnis Walton semakin masif
ketika pada 1968, Wal-Mart memperluas jejaring bisnisnya di luar wilayah negara
bagian Arkansas, yakni Sikeston, Missouri, dan Claremore dalam wilayah negara
bagian Oklahoma. Saham Perusahaan mulai diperdagangkan di pasar OTC pada tahun
1970 dan terdaftar pada New York Stock Exchange dua tahun kemudian.
Ekspansi ke luar wilayah negara bagian
Arkansas ini menambah jejaring bisnis pusat perbelanjaannya hingga 78 pusat
perbelanjaan terhitung tahun 1974. Perkembangan teknologi selanjutnya cukup
membantu perluasan bisnis Wal-Mart. Sebab dengan komputerisasi di berbagai
pusat perbelanjaannya, tingkat penjualan Wal-Mart naik dari USD167,5 juta
menjadi USD479 juta.
Selain itu, jumlah pusat perbelanjaannya juga
bertambah banyak menjadi 153 buah. Bahkan, jumlahnya terus melonjak pesat
menjadi 330 pusat belanja dengan tingkat penjualan USD1,2 miliar pada 1980.
Lonjakan jumlah pusat perbelanjaan Wal-Mart meningkat lebih pesat lagi pada
1985 dan 1990. Walmart menjadi sebuah perusahaan internasional pada tahun 1991
ketika pertama kali membuka Sam’s Club di dekat Mexico City.
Pada masing-masing tahun, pusat perbelanjaan
Wal-Mart tercatat mencapai 1.114 pusat perbelanjaan dengan nilai penjualan
USD6,4 miliar dan 1.528 pusat pertokoan dengan nilai penjualan USD25,8 miliar.
Namun,sejarah bisnis Wal-Mart tidak selalu bertumpu pada sistem pertumbuhan
organik,sebab langkah bisnis nonorganik seperti mengakuisisi menjadi bagian
sejarah pertumbuhannya.
Langkah ini misalnya, dilakukan pertama kali
oleh Wal-Mart ketika mengakuisisi jejaring perbelanjaan ritel Mohr-Value yang
berlokasi di kawasan Michigan dan Illinois. Setahun kemudian, perusahaan ritel
Hutcheson Shoe Company juga diakuisisinya. Kebijakan akuisisi terus dijalankan
Wal-Mart seiring ekspansi secara organik.
Pada tahun 1980 misalnya, Wal-Mart kembali
mengakuisisi Kuhn’s Big K, yang memiliki 92 pusat perbelanjaan di dua negara
bagian, Georgia dan South Carolina. Namun pada saat yang sama, Wal- Mart juga
berekspansi ke pasar Florida dan Nebraska.
Selain itu, selain menyediakan barang-barang
kebutuhan pokok konsumen,Wal-Mart juga telah melakukan berbagai inovasi
penyediaan produk- produk kebutuhan pokok konsumen. Pada 1978 misalnya,
Wal-Mart membidik pasar penjualan obat-obatan, pusat layanan mobil, dan
barang-barang perhiasan.
Inovasi ini terus berlanjut ketika Wal-Mart
juga untuk pertama kalinya memperkenalkan konsep Wal-Mart Supercenter di
Washington, Missouri. Konsep ini memadukan antara layanan belanja berdiskon,
pusat penjualan bahan bakar minyak, pusat optik, studio lukis, pemotretan,
layanan perbankan, telepon seluler, salon perawatan rambut dan kuku, penyewaan
video film, bahkan layanan gerai makanan ringan.
Pertumbuhan Wal-Mart makin hari makin luar
biasa. Pada 1989, Wal-Mart telah cukup mendominasi pasar penjualan kebutuhan
konsumen di hampir 26 negara bagian AS, termasuk Michigan, West Virginia, dan
Wyoming. Bahkan menginjak 1990, Wal-Mart juga merangsek pasar California,
Nevada, North Dakota, Pennsylvania, South Dakota, dan Utah. Pasar luar negeri
juga dibidik Wal-Mart.
Dimulai dengan dimasukinya pasar Mexico dengan
membuka pertokoan Wal-Mart di kawasan Mexico City pada 1991. Hal ini terus
berlanjut dengan dibukanya pertokoan Wal-Mart di Hong Kong dan Kanada pada
1994. Bahkan, untuk mengukuhkan jejaring bisnisnya, Wal-Mart mengakuisisi 122
pertokoan Woolco dan PACE yang memiliki 91 gudang penyimpanan barang dari Kmart
di Kanada.
Ekspansi bisnis ke luar negeri semakin
intensif dilakukan Wal-Mart. Pada 1995, Wal-Mart kembali membuka jaring
pertokoannya di negara Argentina dan Brasil. Begitu juga di Asia dengan
membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan ritel lokal pada 1998, setelah
dua tahun sebelumnya Wal-Mart gagal memasuki pasar ritel Korea akibat ketatnya
persaingan sesama perusahaan ritel.
Bahkan ketika memasuki Inggris pada
1999,Wal-Mart cukup luar biasa untuk segera menguasai pasar dengan mengakuisisi
ASDA Group Plc yang memiliki 229 pusat perbelanjaan. Pelan tapi pasti, dengan
kinerja bisnis yang luar biasa, Wal-Mart terus merangkak menjadi perusahaan
yang benar-benar menggurita.
Pada tahun 2001, majalah Fortune menyebut
Walmart sebagai perusahaan ketiga yang paling mengagumkan di Amerika, dan
Financial Times dan Pricewaterhouse Coopers menempatkannya pada peringkat
delapan sebagai perusahaan yang paling mengagumkan di dunia. Pada tahun
berikutnya, Walmart disebut sebagai nomor satu pada daftar Fortune 500 dan
disajikan dengan Ron Brown Award for Corporate Leadership, suatu penghargaan
presiden yang mengakui perusahaan-perusahaan atas pencapaian dalam hubungan
masyarakat dan karyawan Seorang pemimpin dalam kesinambungan, filantropi
perusahaan dan kesempatan kerja.
Pengakuan atas dominasinya terus mengalir dari
berbagai institusi, bahkan para kompetitornya sendiri. Pada tahun 2005
misalnya, majalah pemeringkat Fortune menempatkan Wal-Mart dalam posisi kelima
dari seluruh perusahaan terkemuka global. Bahkan pada 2003-2004, berturutturut
Wal-Mart menempati posisi teratas dari seluruh perusahaan di AS yang ratarata
memiliki pasar luas di seluruh dunia.
Wallmart adalah saah satu perusahaan terbesar
di dunia dan jelas peritel terbesar di dunia. Pada tahun 2007, mereka tercatat
memiliki 1,9 juta Tenaga Pegawai di Seluruh Dunia, menjadikannya sebagai salah
satu perusahaan terbesar di dunia.
Penjualan wallmart dalam 1 (satu) hari
melebihi PDB (pendapatan domestik bruto) dari 36 negara. Wall mart menjual apa
saja, dari makanan, bahan makanan, dvd, tv, eletronik, komputer, gadget, dari
peralatan rumah tangga HINGGA SENJATA API.
Total kerugian karena Pengutilan (pencurian)
lebih besar daripada laba yang diraih oleh PORSCHE. Wall mart adalah mitra
dagang China yang ke-delapan. Para ekonom mengatakan harga – harga walmart yang
murah adalah alasan kenapa Amerika bisa mengendalikan inflasi tetap rendah.
Namun, tidak seperti Banyak perusahaan DotCom
(IT, misalnya Yahoo, Google, Facebook, Kaskus juga), yang membuat pendirinya
menjadi miliarder dalam waktu yang relatif singkat, Sam walton, pendiri Walmart
Membuka toko ke-2 nya setelah 7 tahun, dan setelah 25 tahun baru membuka 38
Toko. Mr. Sam / Sam Walton, tidak seperti miliader yang lain, merupakan seorang
yang menikmati status tidak dikenalnya, dan menikmati mengadakan piknik bagi
karyawannya di depan rumahnya, datang pagi – pagi dan minum teh di belakang
toko seperti karyawan biasa.
Di balik tampilannya yang seperti itu, walmart
merupakan inovator dalam teknologi, Sistem komputer walmart adalah yang KEDUA
terbesar di Amerika Setelah Pentagon (bayangin aja sistem komputer mereka).
Saat ini WalMart mengoperasikan sekitar 6400
Toko secara global dan pada tahun 2007 penjualan global Walmart adalah 384
Miliar Dollar. Atau Dengan kurs Rp.10 Ribu per dollar sama dengan 3.840
Triliun.
3.2. Analisis
3.2.1. Strategi
Distribusi Wal-Mart
Menurut Byrnes, (2003 : 1)
Kunci untuk menyediakan barang bagus, pelayanan yang konsisten dan harga yang
terjangkau adalah diferensiasi. Diferensiasi disini merupakan proses dimana
perusahaan menetapkan kebijakan pelayanan yang erbeda, seperti pelayanan
interval, waktu pengiriman, untuk kelompok-kelompok yang berbeda. Perusahaan
harus selalu dapat menepati janji, tetapi setiap pelanggan mendapatkan kelompok
janji yang berbeda-beda sesuai segmennya. Diferensiasi pelayanan juga baik
untuk pembeli. Dan dalam hal ini Wal Mart menempatkan diferensiasi dalam
saluran distribusi
Wal-Mart merupakan perusahaan
Amerika terbesar di dunia yang didirikan di Bentoville, Arkansas, Amerika
Serikat oleh Sam Walton pada tahun 1962. Pada tahun 1969 Wal-Mart telah membuka
18 toko dan melaporkan penjualan tahunannya sebesar $44 juta. Hal ini tidak
mungkin dapat tercapai jika tanpa adanya strategi yang jitu yang dilakukan oleh
Wal-Mart. Wal-Mart juga telah merajai berbagai pelosok dunia sebagai perusahaan
global dengan toko sebanyak 3.700 dan sekitar 2 juta karyawannya.
a. Strategi dalam Bidang Teknologi Informasi
(IT)
Strategi kepemimpianan biaya. Wal-Mart membangun jaringan satelit yang
canggih yang menghubungkan point of sale di semua
tokonya. Jaringan tersebut ditujukan untuk para manajer dan bagian penjualan
mengenai informasi status penjualan dan persediaan terbaru. Wal-Mart juga
mengefisiensikan operasional sistem informasi tersebut untuk menawarkan produk
dan layanan berbiaya lebih rendah dan berkualitas lebih baik, hal tersebut
dilakukan untuk diferensiasi Wal-mart dari para pesaingnya.
Wal-Mart juga menggunakan sistem cross
clocking yang merupakan sistem pendistribusian barang dari
supplier dikirim ke gudang Wal-Mart untuk proses seleksi, pengepakan ulang dan
kemudian di salurkan langsung ke toko-toko Wal-Mart tanpa disimpan terlalu
lama, sehingga biaya penyimpanan akan rendah.
Strategi Inovasi dan Saturation. Wal-Mart melakukan proses bisnis dengan IT dan
mendukung para pemasoknya untuk menggunakan IT pula. Hal ini akan memangkas
biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, layanan pelanggan dan memangkas waktu
ke pasar atau ke tempat pemasok. Wal-Mart memiliki pusat distribusi dan
jaraknya sekitar satu hari perjalanan (paling jauh) dari toko-toko yang mereka
layani, dan Wal-Mart akan mengawasi setiap barang yang dikirim dari gudang.
Wal-Mart menyimpan lebih dari 80.000 barang di
toko-toko dan gudang secara langsung melengkapinya dengan 85% dari inventori,
dibandingkan dengan pesaing mereka yang hanya 50%-65%. Hasilnya, Wal-Mart hanya
membutuhkan waktu dua hari dari waktu pemesanan lewat komputer sampai ke tangan
pengelola toko dibandingkan dengan para pesaingnya yang membutuhkan waktu 5-6
hari. Hal ini akan menghemat waktu dan fleksibelitas sistem sehingga menghemat
biaya yang merupakan investasi tersendiri bagi Wal-Mart.
Sistem IT Wal-Mart juga berguna untuk mengubah
data mentah menjadi data berguna. Wal-Mart dapat mengkonsolidasi rincian
penjualan dari 3.700 toko dan memprediksi penjualan untuk setiap produk di
masing-masing toko dengan keakuratan yang tinggi. Hal ini akan menghasilkan
penghematan dalam persediaaan. Wal-Mart juga mengembangkan sistem RFID (Radio
Frequency Identify) pada tahun 2005 yang dapat memberikan informasi
kepada retailer maupun supplier.
Strategi Pertumbuhan. Strategi pertumbuan yang digunakan Wal-Mart
adalah menggunakan IT untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan
global. Dengan IT, Wal-Mart bisa mendapatkan informasi secara cepat dan setiap
waktu.
Strategi Persekutuan. Perusahaan seperti Wal-mart memperluas
jaringan mereka ke para pelanggan dan pemasok agar sistem pengisian persediaan
berlanjut dan akan mengamankan bisnis Wal-mart. Dengan itu, akan muncul
e-business untuk membagi informasi antar perusahaan dengan pelanggan dan
peamsok.
Strategi Barriers to Entry. Wal-Mart telah menginvestasikan cukup banyak
pada bidang IT nya. Karena IT inilah yang banyak membantu para manajer Wal-Mart
dalam melaukan pekerjaannya, dan hal inilah yang menjadi penghalang bagi para
kompetitor yang ingin masuk ke industri ini, karena harus bersaing dengna
Wal-Mart.
b. Stategi untuk Pelanggan
Memahami Pelanggan. Wal-Mart berusaha untuk menyediakan barang
untuk para pelanggannya dengan harga yang murah sesuai dengan taglinenya yaitu Save
Money Live Better yang berarti denga menghemat pengeluaran, keluarga
dapat hidup lebih baik. Studi yang dilakukan oleh Goldman Sachs yang dikutip
dalam majalah Fortune, Wal-Mart menjadi price leader di berbagai kategori
produk. Wal-Mart memang dikenal dengan harga yang murah dan diskonnya.
Merchandising Focus. Wal-mart lebih fokus untuk menjual produk
dengan harga murah dan melakukan seleksi produk. Wal-Mart juga berfokus pada
barang-barang bermerk namun dengan harga yang murah yang pasti diminati oleh
konsumen/pelanggannya.
Segmentasi Pasar. Wal-Mart membagi segemen pasarnya menjadi 5,
yaitu:
1. Wal-Mart discount stores yang
dibuka pertama kali pada tahun 1962. Sampai dengan sekarang, sudah terdapat
lebih dari 803 toko yang menawarkan kepuasan serta kenyamanan pelanggannya di
seluruh Amerika
2. Wal-Mart supercenter yang
dikembangkan pada tahun 1988 untuk meningkatkan kenyamanan dan onestop family
shopping yang sangat menggambarkan tagline Wal-Mart Every Day Low Price
3. Wal-Mart neighborhood market
merupakan pasar cepat dan nyaman
4. Marketside merupakan segmen
Wal-Mart yang menyediakan makanan segar dalam beberapa menit. Marketside ini
ditujukan bagi para pelangannya yang sibuk
5. Walmart.com adalah kenyamanan
belanja bagi pelanggan melalui internet dengan harga yang rendah dan dapat
dikirim ke tempat pelanggan.
Keramahan Pelayanan.
Wal-Mart memberikan keterampilan para
karyawannya untuk melayani pelanggan. Sam Walton selalu mengingatkan bahwa
penghasilan mereka berasal dari konsumen. Para karyawannya juga selalu
menyambut pelanggan dengan senyuman di pintu masuk.
c. Strategi Supply Chain
Wal-Mart selalu menekan biaya pembelian dan
menawarkan harga terbaik untuk para pelanggannya. Maka dari itu,
barang/persediaan diperoleh langsung dari produsen tanpa perantara. Wal-Mart
benar-benar menyeleksi harga-harga dari pemasoknya dan melakukan transaksi jika
sepenuhnya yakin bahwa produk dari pemasok tidak tersedia di tempat lain dengan
harga yang lebih rendah. Dengan sistem supply chain yang efisien ini dapat
mengantarkan Wal-Mart pada status kepemimpinan tertinggi pada tahun 2002.
3.2.2. Keunggulan
Kompetitif Wal-Mart
Wal-Mart sangat unggul dan menonjol mengenai
harga yang rendah dan pilihan barang yang banyak dan merupakan merek dari
perusahaan terkenal. Selain itu, Wal-Mart juga mempunyai label privat yang
mengungguli produk nasional seperti makanan anjing Ol’Roy yang mengungguli
merek Nestle dan produk-produk Sam Choice yang mengungguli produk nasional
lainnya.
Menurut data base Global Fortune-US (Chandran,
2003:1), wal mart menduduki peringkat pertama dalam earning revenues of
financial dengan pendapatan sebesar $ 219,91 billion (Tabel 3.1). Wal Mart
adalah perusahaan retail terbesar didunia. Bahkan perusahaan Wal mart lebih
besar dibandingkan dengan pesaingnya di US yaitu Sears Roebuck, K-Mart, JC
Penney dan Nordstrom.Wal-Mart mengoperasikan sebanyak 3.500 toko diskon.
Wal-Mart juga menjual produknya di internet melalui website walmart.com
Tabel 3.1 Pendapatan pertahun perusahaan di US
menurut Global Fortune
Rank
|
Perusahaan
|
Pendapatan ($ million)
|
1
|
Wal-Mart stores
|
219,812.0
|
2
|
Exxon Mobil
|
191,581.0
|
3
|
General Motors
|
177,260.0
|
4
|
Ford Motor
|
162,412.0
|
5
|
Enron
|
138,718.0
|
Dengan seringnya diskon yang diadakan Wal-Mart
dan kemampuan menyeleksi produk dengan harga terendah yang dapat ditawarkan
pemasok, membuat Wal-Mart tetap bertahan walau dalam krisis global yang menimpa
Amerika kemarin.
Wal-Mart juga sangat ramah dalam pelayanan
kepada konsumen yang merupakan nilai plus sehingga pelanggan akan merasa puas
dan nyaman untuk kembali berbelanja di Wal-Mart.
Wal-Mart juga unggul dalam kerjasama dengan
perusahaan lain. Seperti kerjasama dengan P&G dalam hal RFID. McDonalds,
Mary Kate and Ashley Olsen yang menjual baju-baju dengan merek mereka, Con Agra
yang membuat produk-produk untuk Wal-Mart dan ini dapat memangkas biaya
operasional Wal-Mart.
Dengan sistem yang terkomuterisasi dan melalui
satelit, Wal-Mart dapat mengontrol pergudangan dan persediaan mereka. Sehingga
Wal-Mart akan dengan cepat tanggap untuk memesan persediaan melalui internet
kepada pemasok. Maka dari itu, Wal-Mart tidak akan pernah kehabisan stok namun
juga tidak ada stok yang menumpuk. Hal ini merupakan keunggulan bagi Wal-Mart
dibandingkan dengan para pesaingnya.
Hasil dari Keunggulan Komparatif Wal-Mart. Dengan berbagai keunggulan kompetitif di atas,
Wal-Mart menjadi perusahaan retail nomor satu di dunia yang mempunyai cabang dan
pasar diberbagai negara. Sehingga majalah Fortune menetapkan Wal-Mart sebagai
perusahaan berpendapatan terbesar di dunia pada tahun 2006, 2007, dan 2008.
Wal-Mart juga berhasil memperkecil biaya persediaan dengan sistem supply
chain-nya namun mempunyai tingkat penjualan yang tinggi. Wal-mart juga tercatat
sebagai perusahaan dengan pendapatan miliaran dolar.
Tabel 3.2. Pendapatan Wal-Mart tahun 2005-2009
Tahun
|
Pendapatan
($ milions)
|
Keuntungan
($ milions)
|
Keterangan Peringkat Fortune 500 (dalam segi
pendapatan
|
2005
|
288.189,00
|
10.267,00
|
Peringkat ke-1
|
2006
|
315.654,00
|
11.231,00
|
Peringkat ke-2
|
2007
|
351.139,00
|
11.284,00
|
Peringkat ke-1
|
2008
|
378.799,00
|
12.731,00
|
Peringkat ke-1
|
2009
|
405.607,00
|
13.400,00
|
Peringkat ke-2
|
3.2.3. Sistem Pengendalian
Pemesanan dan Distribusi. Wal-Mart sangat selektif terhadap harga dari
pemasoknya. Wal-Mart juga tidak memakai perantara dalam pemesanan barang dan
distribusinya. Hal ini untuk mengurangi biaya operasional perusahaan. Wal-Mart
memesan barang pada pemasoknya melalui internet dan akan tiba dalam waktu dua
hari dari pemesanan. Sistem distribusi Wal-Mart dapat kita lihat seperti pada
gambar 3.1. di bawah ini:
Gambar 3.1. Sistem Distribusi Wal-Mart
Manajemen Wal-Mart menggunakan point
of sale dalam mengendalikan persediaannya. Wal-Mart menghubungkan data
antara perusahaan pusat/manajemen dengan toko-toko retailnya dan supplier.
Setiap toko retail kehabisan barang, manajemen akan langsung memesan kepada
pemasok sesuai dengan data point of sales.Kemudian, Wal-Mart akan
mengirimkan barang ke pusat distribusi untuk dilakukan kemas ulang (untuk
barang impor) ataupun dilakukan cek barang. Ada 40 pusat distribusi dan
masing-masing pusat distribusi akan dibagikan barang yang berbeda-beda sesuai
dengan jumlah barang yang diterima dan dikelola.
Tiap barang yang ada di pusat distribusi
Wal-Mart dipasangi kode komputer, dan sebuah komputer melacak lokasi dan
pergerakan tiap kotak barang saat barang tersebut disimpan dan dikirimkan ke
toko-toko retailnya. Semua barang ini bergerak keluar masuk gudang di atas
conveyor belt sepanjang 8,5 mil yang dituntun oleh sinar laser yang dapat
membaca kode di tiap kotak dan mengirimkan ke truk yang benar.
Setelah barang tiba di toko, seca
kompeterisasi pula barang yang masuk dan keluar (terjual) terekam dan terhubung
pada manajemen Wal-Mart. Pembayaran kepada pemasok juga dilakukan dengan
online.
Hal tersebut di atas untuk mencegah kekosongan
persediaan, kelebihan persediaan, kecurangan pad apusat distribusi dan toko
retail (pencurian, pengurangan barang/persediaan), dan keakuratan data dari
toko retail dan supplier.
People Greater. Penyapaan pelanggan saat memasuki toko yang
dilakukan oleh karyawan, selain bertujuan untuk membuat pelanggan nyaman, juga
dapat mengurangi kasus pencurian.
Pemilikan Perusahaan oleh Karyawan. Wal-Mart juga menawarkan bagi hasil kepada
para karyawannya sebagai imbalan atas loyalitas dan pengadian mereka. Dengan
menggunakan rumaus dari pertumbuhan laba, Wal-Mart memberikan kontribusi
persentase dari upah setiap karyawan yang berhak atas bagi hasil, yang dapat
diambil karyawan, saat mereka meninggalkan perusahaan, baik berupa uang ataupun
saham Wal-Mart. Dengan begitu, karyawan akan merasa memiliki Wal-Mart dan hal
ini akan mencegah pencurian di toko.
Seleksi Barang. Wal-Mart sangat ketat mengenai harga yana
ditawarkan pemasoknya seperti yang sudah dijelaskan di atas. Wal-Mart hanya
akan melakukan transaksi apabila telah pasti bahwa barang tersebut tidak ada di
pasaran dengan harga yang lebih rendah. Hal ini untuk menjaga keunggulan
Wal-Mart untuk barang dengan harga jual rendah. Bahkan harga jual barang di
Wal-Mart bisa 15% lebih rendah dari para pesaingnya.
Transportasi Sebagai Alat Bantu Sistem
Pengendalian. Wal-Mart mempunyai 20 pesawat yang digunakan manajemennya untuk berpergian
ke toko-toko di lokasi-lokasi yang luas sekali. Selain itu, pusat distribusi
melayani dalam waktu 24 jam untuk mengirimkan permintaan barang oleh toko
retail, dengan truk trailer.
BAB IV
KESIMPULAN
Dengan strategi distribusi yang terarah untuk
mencapai tujuan dan sistem pengendalian yang terperinci dan baik dalam
penerapannya, membuat Wal-Mart menjadi perusahaan retail besar di dunia.
Walaupun pada tahun 2009 Wal-Mart menduduki peringkat kedua sebagai perusahaan
terbesar di dunia
IT yang dimiliki Wal-Mart juga membantu dalam
kinerja dan operasional perusahaan. Wal-Mart benar-benar mengembangkan
teknologi informasinya tidak hanya pada perusahaannya tetapi juga mengajak
perusahaan supplier untuk menggunakan IT agar mudah dalam transaksi.
Strategi harga rendah dengan menekan biaya
operasional dan selektif barang membuat pendapatan dan laba Wal-Mart meningkat
meskipun di saat perekonomian Amerika melemah akibat krisis. Pendapatan
meningkat 10.2% menjadi $94.1 milyar dan laba meningkat 6.9% menjadi $2.8
milyar.
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal :
Achtmeyer, W.F. 2002. Wal-Mart Stores, Inc. Center
for Global Leadership. 2 : 0013.
Alma, Buchari. 2007. Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.
Byrnes, J. 2003. Supply Chain
Management in a Wal-Mart World. US: Harvard Bussines School
Chandran, P.M. 2003. Wal- Mart’s Supply Chain
Management Practices.ICFAI Center for Management Research. India.
Fuad. M., H. Christin., Sugiarto & Y. E.P
Paulus. 2001. Pengantar Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta
Kotler, Philip. et. al. 2000. Manajemen
Pemasaran : Perspektif Asia, Buku 3, Ed. Drs. Alexander Sindaru, Benyamin
Molai. Yogyakarta : Andi.
Kotler, Philip. 2010. Manajemen
Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1. Terjemahan oleh Bob Sabram, Jakarta :
Prentice hall.
Kotler, Philip. 2010. Manajemen
Pemasaran. Edisi 13 Jilid 2. Terjemahan oleh Bob Sabram, Jakarta :
Prentice hall.
Saladin, Djasmin, H. 2003. Intisari
Pemasaran & Unsur-unsur Pemasaran. Jakarta : CV. Linda Karya.
Syahyunan. 2007. Efektivitas
Saluran Distribusi Dalam Meningkatkan Pencapaian Target Penjualan,
(Online), (http://www.google.co.id/journals
marketing.pdf/diakses 28 Mei 2011).
Internet:
pada 05 Juni 2011.
pada 05 Juni 2011.
http://walmartstores.com/AboutUs/7606.aspx.
Diakses pada 06 Juni 2011.